الساعة: في عرف الفقهاء جزء من الزمان وإن قلَّ لا جزء من أربعة وعشرين من يوم بليل…

الساعة: في عرف الفقهاء جزء من الزمان وإن قلَّ
لا جزء من أربعة وعشرين من يوم بليلته أي ستون دقيقة كما يقوله المنجِّمون كذا في “الدار المختار”

Sesaat (الساعة) menurut urf (kebiasaan) para pakar fikih, adalah bagian dari waktu meski hanya sedikit (sebentar). Bukan merupakan bagian dari 24 jam dalam sehari semalam, yaitu 60 menit sebagaimana dipaparkan oleh ahli astrologi di dalam ad-Dârul Mukhtâr…

Banyak sekali terma _sâ’ah_ kita jumpai di dalam buku² fiqih dan hadits, yang maknanya adalah waktu sejenak secara mutlak…
Misalnya :

عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ، أَنَّهُ قَالَ: «… إِذَا كَبَّرَ الْإِمَامُ سَكَتَ سَاعَةً لَا يَقْرَأُ قَدْرَ مَا يَقْرَؤُنَ أُمَّ الْقُرْآنِ»

Dari Said bin Jubair beliau berkata :
“apabila Imam takbir, diam “sesaat” dan tidak membaca yang panjangnya seperti al-Fatihah…”
Diam sesaat (سكت ساعة) di sini tentunya tidak sampai 40-45 menit. Sebab akan menjadi panjang dan lama.

Wallahu a’lam.

(Faidah dari Ust Babahnya Sofia)

@abinyasalma

Barakallahu fiikum ____
~~~~
https://t.me/Berbagi_Kebaikan

BerbagiKebaikanBerbagi info peluang amal sholih dan ketaatan… Untuk bekal kita menghadapi Yaumul Mizan…


View Source


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *