✬ ﷽ ✬HUKUM MENGELUARKAN ZAKAT FITHRI DENGAN UANGAl-Imam Malik bin Anas berkata b…

✬ ﷽ ✬

HUKUM MENGELUARKAN ZAKAT FITHRI DENGAN UANG

Al-Imam Malik bin Anas berkata bahwa zakat (fithri dengan uang) itu tidak mencukupi (yakni tidak sah zakatnya).
Al-Mudawwanah Al-Kubra (3/385)

Al-Imam Asy-Syafi’i berkata bahwa mengeluarkan zakat fithri dengan uang tidaklah mencukupi (tidak sah).
_Al-Fiqh Al-Manhajī ‘alā Madzhab Al-Imām Asy-Syāfi’ī_

Al-Imam Ahmad juga berkata (tentang hal tersebut),
« خِلَافُ سُنَّةِ رَسُولِ اللَّهِ »
“Menyelisihi sunnah Rasūlillah”
Al-Mughni (3/87)

=======

Fadhīlatusy Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah ditanya,
“Bolehkah mengeluarkan zakat fithri dengan uang?”

Maka Fadhīlatusy Syaikh menjawab,

« زكاة الفطر لا تصح من النقود. لأن النبي ﷺ فرضها صاعاً من تمر، أو صاعاً من شعير، وقال أبو سعيد الخدري رضي الله عنه: كنا نخرجها على عهد رسول الله ﷺ ، صاعًا من طعام، وكان طعامنا يومئذ التمر والشعير، والزبيب والأقط. فلا يجوز إخراجها إلا مما فرضه رسول الله ﷺ »

“Zakat fithri tidak sah ditunaikan dengan uang. Karena Nabi ﷺ mewajibkan zakat dengan ukuran satu sha’ kurma kering, atau satu sha’ gandum. 
Abū Sa’īd al-Khudri radhiyallahu ‘anhu berkata, “Dahulu kami semasa Rasulullah ﷺ (masih hidup) mengeluarkan zakat seukuran satu sha’ makanan pokok, dan makanan pokok kami ketika itu ialah kurma kering, gandum, kismis dan keju”
Maka tidak boleh mengeluarkan zakat selain dengan yang telah diwajibkan oleh Rasulullah ﷺ ”.
Majmū’ Fatāwā wa Rasāil Ibni ‘Utsaimīn (18/180)

Syaikh juga berkata,

« أما زكاة الفطر فلا يجوز دفع النقد عنها بل يجب أن تدفع من الطعام لأنها هكذا فرضت ولما في دفعها من الطعام من سد حاجة الفقير في يوم العيد »

“Adapun zakat fithri maka tidak boleh membayar uang sebagai bentuk penunaiannya, tapi wajib menunaikannya dengan makanan pokok karena begitulah yang diwajibkan, juga karena penunaian zakat dengan makanan pokok itu sebagai bentuk memenuhi kebutuhan orang fakir saat hari raya (‘Iedul Fithri)”.

Syaikh juga berkata dalam fatwa beliau yang lain,

« …فلا يحل لأحد أن يخرج زكاة الفطر من الدراهم، أو الملابس، أو الفرش، بل الواجب إخراجها مما فرضه الله على لسان محمد صلى الله عليه وسلم، ولا عبرة باستحسان من استحسن ذلك من الناس، لأن الشرع ليس تابعاً للآراء »

“… Tidak halal –yakni dilarang– bagi siapapun yang hendak mengeluarkan zakat fithri dengan dirham –maksudnya mata uang–, pakaian, atau selimut, namun yang wajib adalah mengeluarkan zakat dengan sesuatu yang telah Allah wajibkan melalui lisan Nabi Muhammad ﷺ.
Anggapan baik oleh kebanyakan orang berkenaan dengan hal ini tidaklah diakui, *karena syariat itu tidak mengikuti pendapat orang-orang*”.
Majmū’ Fatāwā wa Rasāil Ibni ‘Utsaimīn (18/280)

Al-‘Allāmah Al-Fawzān hafizhahullah berkata,

« أما إخراج القيمة، فإنه لا يجزئ في زكاة الفطر؛ لأنه خلاف ما أمر به النبي ﷺ ، وما عمل به صحابته الكرام من إخراج الطعام . والاجتهاد إذا خالف النص فلا اعتبار به »

“Adapun mengeluarkan qīmah (yaitu dalam rupa uang), maka hal ini tidaklah tepat untuk zakat fithri; karena hal tersebut menyelisihi yang diperintahkan oleh Nabi ﷺ , dan (menyelisihi) apa yang dilakukan para Sahabat yang mulia, yaitu mengeluarkan (zakat, dengan) makanan pokok. Dan suatu ijtihad jika menyelisihi nash (dalil) maka ijtihad tersebut tidak teranggap”.
_Al-Muntaqā min Fatāwā al-Fawzān_ (81/13-14)

Dialihbahasakan oleh :
Umm ’Abdirrahman

Referensi : @abinyasalma

Barakallahu fiikum ____
~~~~
https://t.me/Berbagi_Kebaikan

BerbagiKebaikanBerbagi info peluang amal sholih dan ketaatan… Untuk bekal kita menghadapi Yaumul Mizan…


View Source


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Discover more from Al-Qur'an Application

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading