Sabtu, 15 April 2023
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
“Yaa Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang halal dan amal yang diterima…
I’tikaf Sang Bunda
Berbeda dengan pria yang (seringkali) bisa leluasa bergerak sendiri.
Seorang ibu, bila ikut i’tikaf maka tidak ketinggalan akan menyertai pula anak-anaknya, tentu masjid akan riuh ramai.
Seorang wanita, jika turut i’tikaf maka seringkali aktivitas di rumah terlantarkan.
A. Bantu Tolong.
Allah Ta’ala berfirman,
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى
“Dan tolong-menolonglah kalian dalam (mengerjakan) kebajikan dan ketakwaan” (QS al-Maidah: 2)
Peran wanita membantu kelancaran pelaksanaan i’tikaf kaum pria di masjid. Menjadi pahala tersendiri.
B. Urusan Rumah.
Nabi shallallahu ’alahi wasallam bersabda,
وَالمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ فِي بَيْتِ زَوْجِهَا وَمَسْئُولَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا
Seorang wanita menjadi pemimpin dalam urusan di rumah suami.
dan akan dimintai pertanggung-jawaban tentangnya. (HR. al-Bukhari: 893, Muslim: 1829)
Mengurusi istana (baca: rumah) bagi seorang wanita lebih utama dari ibadah sunnah (i’tikaf) di masjid sana.
Dengan melayani penyediaan makan sahur dan berbuka peserta i’tikaf, serta menjaga ketenangan masjid dari keramaian anak-anak.
Merupakan sebentuk peran yang tak boleh diremehkan.
Berharap bisa sebanding nilainya dengan mereka yang i’tikaf. Semoga.
Referensi : @shahabattaushiyyah
Barakallahu fiikum ____
~~~~
https://t.me/Berbagi_Kebaikan
BerbagiKebaikanBerbagi info peluang amal sholih dan ketaatan… Untuk bekal kita menghadapi Yaumul Mizan…