╔══❖•ೋ°° ೋ•❖══╗

*SBUM*
*Sobat Bertanya*
*Ustadz Menjawab*

╚══❖•ೋ°° ೋ•❖══╝

*NO : 1⃣2⃣3⃣6⃣*

*Dirangkum oleh Grup Islam Sunnah | GiS*
https://grupislamsunnah.com

*Kumpulan Soal Jawab SBUM*
*Silakan Klik :* https://t.me/GiS_soaljawab

═══════ ° ೋ• ═══════

*PADA ZAMAN DAHULU*
*SUDAH ADA KERTAS*

*Pertanyaan*
Nama: Siti Aladiah
Angkatan: 5 Akhwat
Grup : T23
Nama Admin : Ida Nurlaila
Nama Musyrifah : Lia Emylda
Domisili : Depok

بسم الله الرحمن الرحيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Izin bertanya Ustadz.

Mohon maaf pertanyaannya sebenarnya tidak berkualitas, hanya penasaran saja pak Ustadz.

1. Subhanallah ceramah pak Ustadz sangat bagus. Syekh Al-Muasabah begitu gigih menulis hadits-hadits Rasulullah ﷺ keterbatasan alat tulis sehingga menulis di kertas bekas bungkusan, sehingga termotivasi saya dengan *Syekh Al-Abani Rahimahullah* sangat gigih dan luar biasa upayanya, tidak ada rotan kayu pun jadi.

MasyaAllah beliau begitu banyak ilmu tentang haditsnya.

2. Maaf sekali lagi kalau tidak berkualitas pertanyaan saya pak. Hanya membuat penasaran juga.

Apakah di zaman terdahulu sudah ada kertas buat bungkus nasi pak ?

Hemat saya pernah membaca, lupa sumbernya penemu kertas di tahun 105 M oleh Cai Lun dari cina.

Seingat saya di tahun 1960. Pada waktu itu masih kecil, ibu saya kalau membeli asi uduk di bungkus daun pisang. Kalau ke pasar memeli cabai, bawang di bungkus daun waru.

جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم.

*Jawaban*

وعليكم السلام ورحمة اللّه وبركاته

بسم الله

Bismillah, wash shalaatu was salaamu ‘alaa rasulillaah, Amma ba’du.

Syaikh Muhammad Nashirudin Al Albani rohimahullah lahir ditahun 1914M dan wafat tahun 1999M.

Pada Zaman tersebut tentu sudah ada kertas, apalagi Negeri tempat Syaikh tinggal saat itu bukan indonesia yang bungkus nasinya masih pake daun pisang dan daun jati sebagaimana yang penanya sebutkan di Indonesia saja pendiri negara sudah menulis proklamasi di atas kertas di tahun 1945.

Di zaman itu tentu sudah ada kertas walaupun harganya masih relatif mahal krn blm ada pabrik yg memproduksi masal seperti zaman sekarang, bahkan kadang-kadang, kertas-kertas bungkus dari makanan beliau pakai. Dan ketika itu kertas kertas bungkus tersebut tidak ada garis garisnya. Beliau pakai benang untuk dicelupkan di tinta. Kemudian dia membuat garis-garis agar dia bisa menulis dengan rapih.

Salah seorang murid Beliau Syeikh Masyhur Hasan Salman menceritakan:

Syeikh pernah menyuruhku untuk mengoreksi beberapa juz dari kitab silsilah dho’ifah sebelum dicetak, beliau memberikan kepadaku juz ke lima dari kitab tersebut, maka aku pun mengambilnya masih dengan tulisan tangannya sebelum dicetak.

Maka ketika aku keluarkan dari plastik dan kulihat, aku menangis.

Syeikh pun bertanya kepadaku: Ada apa denganmu?

Syeikh Masyhur: Aku tidak menjawabnya, tapi syeikh melihat air mataku.

Ternyata syeikh menulis jilid kelima kitab itu di atas kertas-kertas hadiah, di atas bungkus-bungkus gula dan beras, di atas kertas bungkus warna merah yang biasa dipakai orang-orang untuk menimbang gula dan beras!

Syeikh juga mengatakan kepadaku: Aku dulu memiliki benang yang kutaruh di tempat tinta, lalu aku tempatkan benang itu di atas kertas, maka jadilah kertas itu bergaris!

Syeikh mengatakan: “Aku tidak punya uang untuk membeli kertas”!

Semoga Allah Ta’ala merahmati Syaikh Muhammad Nashirudin Al Albani dan meninggikan derajat beliau di akhirat.

والله تعالى أعلم

Dijawab oleh : Ustadz Wukir Saputro Lc Mpd

═══════ ° ೋ• ═══════

*Official Account Grup Islam Sunnah (GiS)⁣⁣*

WebsiteGIS:
https://grupislamsunnah.com
Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com
Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
Telegram Soal Jawab: https://t.me/GiS_soaljawab
YouTube: bit.ly/grupislamsunnah

View Source


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *