*SBUM*
*Sobat Bertanya*
*Ustadz Menjawab*
╚══❖•ೋ°° ೋ•❖══╝
*NO : 1⃣2⃣3⃣5⃣*
*Dirangkum oleh Grup Islam Sunnah | GiS*
https://grupislamsunnah.com
*Kumpulan Soal Jawab SBUM*
*Silakan Klik :* https://t.me/GiS_soaljawab
═══════ ° ೋ• ═══════
*CARA MENGATASI RASA FUTUR*
*DALAM SEGALA AKTIVITAS*
*Pertanyaan*
Nama: Evi Metavia
Angkatan: 05
Grup : 08
Nama Admin : Mustifatul Faozah
Nama Musyrifah : Kiswati
Domisili : Lampung
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Izin bertanya Ustadz.
Bagaimana mengatasi futur rasa malas, bosan dalam segala aktivitas (bekerja, belajar, bahkan ibadah). Dan menyikapi agar diri tetap istiqamah dilingkungan keluarga yang belum mengenal sunnah (awam)?
Mohon solusinya Ustadz agar tetap istiqomah.
جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم.
*Jawaban*
وعليكم السلام ورحمة اللّه وبركاته
بسم الله
Bismillah, wash shalaatu was salaamu ‘alaa rasulillaah, Amma ba’du.
Untuk mengatasi semua itu pertama perbaiki tauhid anda, tidak mungkin anda malas jika anda mengenal bahwa Allah Asyakur maha membalas setiap amal ketaatan sekecil apapun amalan itu asalkan dgn keikhlasan dan ittiba’.
Bagaimana seseorang malas sementara usianya semakin berkurang dan hari hisab menantinya saat ajal datang semua kesempatan beramal akan hilang tinggal penyesalan saja di akhirat. Maka orang yg cerdas dia akan melawan hawa nafsunya dan melakukan mujahadah/perlawanan agar bersungguh-sungguh melakukan ketaatan.
Nabi ﷺ bersabda,
الكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ المَوْتِ، وَالعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللَّهِ
“Orang yang cerdas adalah orang yang menundukkan dirinya dan beramal untuk hari setelah kematian, sedangkan orang yang bodoh adalah orang jiwanya mengikuti hawa nafsunya dan berangan-angan kepada Allah.”(HR. Tirmidzi 4/638 no. 2459 dan Al-Hakim 1/125 beliau berkata bahwa hadits ini sesuai kriteria hadits Imam Bukhari)
Ibnul Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah berkata,
دَانَ نَفسَه: أَى حَاسَبَها
“Menundukkan dirinya maksudnya adalah dia menghisab dirinya.”(Ighatsatu Al-Lahfan 1/78)
Maksudnya adalah seseorang melihat kepada dirinya, mengecek amalan yang dia lakukan hari ini, dia menghisab dirinya sebelum dihisab oleh Allah ﷻ pada hari kiamat kelak.
Kalahkanlah rasa malas ,syahwat dan syaithon dengan mujahadah.
Jika keluarga anda awam maka jadikn kesempatan ini untuk dakwah kepada mereka dengan anda bersemangat menuntut ilmu dan berakhlak mulia dengan berbagai macam ketaatan.maka mereka akan tertarik dengan dakwah sunnah ini. Namun jika anda malas sebaliknya mereka tidak simpatik sama sekali.
Ketika anda malas maka diantara solusinya cari teman yg baik dan hindari teman yang buruk beruzlahlah dari teman2 buruk karena mereka sejatinya musuh kita yg harus dijauhi.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً ، وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَة
“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya. Kalau pun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu. Kalau pun tidak, engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari no. 5534 dan Muslim no. 2628)
والله تعالى أعلم
Dijawab oleh : Ustadz Wukir Saputro Lc Mpd
═══════ ° ೋ• ═══════
*Official Account Grup Islam Sunnah (GiS)*
Leave a Reply