Al-Hafizh Ibnu Rajab Al-Hanbali rahimahullah berkata,
إنَّ المؤمن إذا استبطأ الفرج، وأيس منه بعدَ كثرة دعائه وتضرُّعه، ولم يظهر عليه أثرُ الإجابة؛
– يرجع إلى نفسه باللائمة
– وقال لها : إنَّما أُتيتُ من قِبَلِكَ،
– ولو كان فيك خيرٌ لأُجِبْتُ
– وهذا اللومُ أحبُّ إلى الله من كثيرٍ من الطَّاعاتِ
– فإنَّه يُوجبُ انكسارَ العبد لمولاه واعترافَه له بأنَّه أهلٌ لما نزل به من البلاء
– وأنَّه ليس بأهلٍ لإجابة الدعاء؛
Apabila seorang mukmin merasa jalan keluar permasalahannya datang begitu lambat, berputus asa setelah banyak berdoa dan merendahkan diri di hadapan-Nya, dan belum tampak tanda-tanda doanya dikabulkan, (Maka hendaknya) ia berbalik mencela dirinya sendiri.
Dia berkata kepada dirinya sendiri, “Sesungguhnya, berbagai musibah yang menimpaku ini dari dirimu. Seandainya ada kebaikan pada dirimu, niscaya doaku akan dikabulkan.”
Celaan ini lebih dicintai oleh Allah daripada banyak ketaatan. Sebab, celaan ini menunjukkan rendahnya sang hamba di hadapan Dzat Yang Menguasainya; mengaku di hadapan-Nya bahwa dia pantas mendapatkan berbagai musibah; dan mengakui bahwa dirinya bukanlah orang yang pantas dikabulkan doanya.
• فلذلك؛
– تُسرِعُ إليه حينئذٍ إجابةُ الدعاء
– وتفريجُ الكرب،
– فإنَّه تعالى عندَ المنكسرةِ قلوبهم من أجله .
Ketika itu, pengabulan doa dan jalan keluar akan datang dengan cepat. Sebab, Allah bersama orang-orang yang merendahkan hatinya karena-Nya.
Jami’ul ‘Ulum wal Hikam, hlm. 225
WhatsApp Salafy Indonesia
Channel Telegram || http://telegram.me/ForumSalafy
Leave a Reply