✸ ﷽ ✸LALAINYA MANUSIA BERIBADAH PADA 10 HARI AWAL DZULHIJJAH (1). Ibnu ‘Abbas رض…

✸ ﷽ ✸

LALAINYA MANUSIA BERIBADAH PADA 10 HARI AWAL DZULHIJJAH

(1). Ibnu ‘Abbas رضي الله عنهما berkata :
“…Bahwa Sa’id bin Jubair jika memasuki
sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah, maka dia “Sangat” Bersungguh-sungguh (Dalam Beramal), Hingga hampir-hampir Dia Tidak Mampu (Melakukannya)” (HR. Ad-Daarimi II/26)

(2). Imam al-‘Utsaimin رحمه الله berkata :

العمل الصالح في أيام عشر ذي الحجة -ومِنْ ذلك الصوم- أَحَب إلى الله من العمل الصالح في العشر الأواخر من رمضان . ومع ذلك: فالأيام العشر من ذي الحجة الناس في غفلةٍ عنها، تَمُرُّ والناس على عاداتهم لا تجد زيادة في قراءة القرآن ولا العبادات الأخرى، بل حتى التكبير بعضهم يشح به

“Amal Shalih di Sepuluh Hari (Pertama) di bulan Dzulhijjah -di antaranya Puasa- lebih dicintai Allah daripada amal shalih di 10 hari terakhir dari bulan Ramadhan. Tetapi walaupun demikian, terhadap 10 hari (Pertama) di Bulan Dzulhijjah (byk) manusia yg melalaikannya. Hari berlalu sementara manusia (tetap saja) seperti kebiasaan mereka. Engkau tidak dapati adanya “Peningkatan” dalam Membaca al-Qur’an, atau pada ibadah-ibadah yang lainnya. Bahkan sekedar Bertakbir Saja, Sebagian mereka ada yang Kikir (untuk melakukannya)” (Syarhul Mumti’ 6/470)

(3). Allah Ta’ala menamakan awal bulan Dzulhijjah dengan sebutan al-ayyaamul ma’luumaat (hari yang telah ditentukan) untuk memperbanyak dzikir

لِيَشْهَدُوا مَنَافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ عَلَىٰ مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ

“Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka, & supaya mereka “menyebut” nama Allah pada hari2 yang Telah ditentukan atas Rezeki yang Allah telah berikan kepada mereka itu berupa hewan ternak…” (QS. Al-Hajj [22]: 28)

Imam Bukhari rahimahullah menuturkan bahwa Ibnu Umar dan juga Abu Hurairah رضي الله عنهما telah keluar ke “pasar” pada 10 hari tersebut dan mengumandangkan takbir, lantas orang-orang pun mengikuti takbirnya (untuk mengingatkan manusia agar masing2 Berdzikir, Tetapi Bukannya dengan cara ber-sama2 dengan 1 suara).

Adapun di antara lafal takbir :

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ ، اللهُ أَكْبَرُ وللهِ الْحَمْدُ

Dan dianjurkan juga untuk mengeraskan suara dalam bertakbir (bagi laki2) ketika berada di pasar, rumah, jalan, masjid dll.

Ustadz Najmi Umar Bakkar

Referensi :@najmiumar

Barakallahu fiikum ____
~~~~
https://t.me/Berbagi_Kebaikan

BerbagiKebaikanBerbagi info peluang amal sholih dan ketaatan… Untuk bekal kita menghadapi Yaumul Mizan…


View Source


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *