╔══❖•ೋ°° ೋ•❖══╗
           
                    *SBUM*
            *Sobat Bertanya*
         *Ustadz Menjawab*

╚══❖•ೋ°° ೋ•❖══╝

*NO : 1⃣3⃣6⃣7⃣*

*Dirangkum oleh Grup Islam Sunnah | GiS*
  https://grupislamsunnah.com

  *Kumpulan Soal Jawab SBUM*
  *Silakan Klik :* https://t.me/GiS_soaljawab

═══════ ° ೋ• ═══════

*PUASA SYAWAL*
*SECARA BEURUTAN*
      
*Pertanyaan*
Nama: Iin
Angkatan: T05
Grup : 12
Nama Admin : Luluk
Nama Musyrifah : Selvi
Domisili : DKI

      

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه

Izin bertanya Ustadz.

1. Apakah puasa syawal boleh dibatalkan karena adanya acara jamuan ?
2. Apakah puasa syawal harus berturut-turut ?

Mohon pencerahannya Ustadz.

جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم.

*Jawaban*

وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته

Bismillah, wash shalaatu was salaamu ‘alaa rasulillaah, Amma ba’du.

1.Apakah puasa syawal boleh dibatalkan?

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

الصَّائِمُ الْمُتَطَوِّعُ أَمِيرُ نَفْسِهِ، إِنْ شَاءَ صَامَ، وَإِنْ شَاءَ أَفْطَرَ

“Orang yang melakukan puasa sunah, menjadi penentu dirinya. Jika ingin melanjutkan, dia bisa melanjutkan, dan jika dia ingin membatalkan, diperbolehkan.” (HR. Ahmad 26893, Turmudzi 732, dan dishahihkan Al-Albani)

Hanya saja, sangat dianjurkan bagi orang yang berpuasa sunah untuk tidak membatalkannya, terutama puasa sunah yang menjadi kebiasaannya.

Sebaiknya jika akan menghadiri jamuan esok hari maka agar tidak meniatkan puasa dihari tersebut.

Bahwa niat membatalkan puasa karena memenuhi undangan pada keesokan harinya, menjadikan puasanya pada hari itu tidak diperbolehkan. Inilah pendapat yang kuat (raajih).

Atas dasar itulah maka tidak diperbolehkan bagi yang sudah menentukan untuk menghadiri perjamuan makan, berniat puasa pada malam harinya.

Kemudian puasa tidak menghalangi seseorang untuk menghadiri undangan, akan tetapi boleh bagi tamu undangan untuk tetap berpuasa dan mendo’akan yang mengundang. Dengan demikian dia tetap menjaga kebiasaan berpuasanya sekaligus menghadiri undangan saudaranya, kecuali apabila yang mengundang sangat mengharapkan kehadiran tamu tersebut, dan kalau tidak memakan jamuannya akan mengecewakannya, maka disunnahkan baginya untuk membatalkan puasanya dan ikut makan dan dia mendapatkan pahala niat puasanya.

2. Puasa Syawal tidak harus dikerjakan berturut-turut, boleh terpisahkan dengan hari sebelumnya.

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda,

من صام رمضان ثم أتبعه ستاً من شوال كان كصيام الدهر

Siapa yang melakukan puasa Ramadhan lalu diikuti puasa enam hari di bulan Syawal, maka ia mendapatkan pahala puasa satu tahun. (HR. Ahmad dan Muslim)

Hadits di atas menjadi pijakan sunahnya puasa Syawal, sekaligus menjadi jawaban untuk pertanyaan yang disampaikan di atas. Bahwa, tidak ada keterangan yang mengharuskan melakukan puasa Syawal secara urut.

Imam Ibnu Qudamah rahimahullah menerangkan dalam kitabnya Al-Mughni,

فلا فرق بين كونها متتابعة أو متفرقة في أول الشهر أو في آخره لأن الحديث ورد بها مطلقاً من غير تقييد، ولأن فضيلتها لكونها تصير مع الشهر ستة وثلاثين يوماً، والحسنة بعشر أمثالها فيكون ذلك كثلاثمائة وستين يوماً.

“Tak ada bedanya antara melakukan puasa Syawal secara berurutan maupun terpisah-pisah, di awal bulan Syawal atau di akhir bulan. Karena redaksi hadits berkaitan hal ini sifatnya mutlak tanpa ada pembatasan ( tidak ada keterangan puasa Syawal harus dilakukan berturut-turut).

Menyambung puasa Ramadhan dengan puasa enam hari di bulan Syawal, memiliki keutamaan pahala puasa setahun penuh, karena bila dijumlahkan akan berjumpa 36 hari puasa. Sementara satu amal sholih pahalanya dilipatkan menjadi sepuluh kali lipat. Sehingga ketemulah jumlah pahala puasa selama 360 hari (jumlah hari dalam satu tahun).”

والله تعالى أعلم بالصواب

  Dijawab oleh : Ustadz Wukir Saputro Lc.,M.Pd.

═══════ ° ೋ• ═══════

*Official Account Grup Islam Sunnah (GiS)⁣⁣*

View Source


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *