Ketika imān dan pengetahuan tentang Beliau telah menguat, maka jalan untuk mengi…

Ketika imān dan pengetahuan tentang Beliau telah menguat, maka jalan untuk mengikuti Beliaupun semakin mudah, dengan izin Allāh .

⑵ Dengan mempelajari kitāb ini akan tumbuh rasa cinta kepada Nabi Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam. yang mana rasa cinta kepada Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam merupakan suatu kewajiban yang Allāh wajibkan bagi kaum muslimin, dan sebagaimana kata pepatan tak kenal maka tak sayang.

⇒ Tidak mungkin seseorang mencintai orang yang tidak ia kenal.

Dalam hal ini Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam pernah bersabda :

لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ، حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ

_”Kalian belum dikatakan beriman sampai aku menjadi orang yang lebih ia cintai dari pada orangtua, anak dan manusia semuanya.”_

Dan seseorang di akhirat nanti akan bersama dengan orang yang ia cintai sebagaimana dalam suatu hadīts :

الْمَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ

⑶ Dengan mempelajari kitāb ini kita bisa mengikuti petunjuk dan mencontoh Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam.

Dan hal itu merupakan hal yang Allāh wajibkan, bahkan itu adalah konsekuensi dari syahādat kita.

Ketika kita mengatakan :

أشهد أن محمدا عبده رسوله

Dimana Allāh berfirman :

قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ وَيَغْفِرْ لَـكُمْ ذُنُوْبَكُمْ ۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

_Katakanlah wahai Muhammad: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allāh, ikutilah aku, niscaya Allāh mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allāh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”_

(QS. Āli-Imrān: 31)

Pada Ayat ini, Allāh jadikan tolak ukur kecintaan kepada Allāh dengan mengikuti Nabi. Siapa yang mengikuti beliau, berarti ia benar-benar mencintai Allāh dan barang siapa yang tidak mengikuti Nabi, maka diragukan kecintaannya kepada Allāh.

⑷ Dengan mempelajari kitāb ini kita akan tahu ciri-ciri fisik Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam. Dan dengan mengetahui ciri-ciri fisik Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam seorang akan tahu, mana mimpi seseorang yang benar-benar bertemu Nabi, dan mana mimpi seseorang yang bertemu syaithān yang mengaku Nabi muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam.

Karena Beliau (shallallāhu ‘alayhi wa sallam) pernah menyampaikan:

مَنْ رَآنِي فِي الْمَنَامِ فَقَدْ رَآنِي، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لَا يَتَمَثَّلُ بِي

_”Siapa yang melihatku dalam mimpi (dengan ciri-ciri yang aku miliki) maka ia benar-benar telah bermimpi melihat ku, karena syaithān tidak bisa menyerupaiku.”_

Itulah beberapa manfaat ketika kita mempelajari kitāb ini.

Kali ini kita akan masuk pada judul pertama yaitu :

[باب ما جاء] في [خَلْقِ] رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Yaitu bab yang menyebutkan tentang riwayat-riwayat mengenai ciri-ciri fisik Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam

Pada bab ini penulis akan membawakan sekitar lima belas hadīts yang berkaitan dengan sifat Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam secara fisik, dari tinggi badan, warna, sampai rambut beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam.

Dan Allāh telah menganugrahkan kepada Beliau dengan bentuk fisik yang indah, dan sifat yang sempurna, bahkan Syaikh Islām mengatakan dalam kitāb Al Jawab Ash Shahīh : “Dan fisik Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam merupakan fisik yang sempurna, dan mengumpulkan berbagai keindahan.”

Demikian pertemuan pertama kita kali ini, dan pada pertemuan berikutnya in syā Allāh kita akan membahas tentang hadīts-hadīts yang menyebutkan sifat fisik Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam.

Semoga bermanfaat

*Mari saudara muslim yang dermawan.. Sisihkan sedikit dari rezeki Anda untuk Para Penuntut ilmu Syar’i dan operasional DAKWAH dalam menyebarkan kebaikan dengan ta’awun dan infak melalui rekening berikut ini:*

| Bank Syariah Indonesia
| Kode Bank [451]
| No. Rekening : 1184242374

| a.n : APENDI
| Konfirmasi : wa.me/+6282280288925


View Source


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *