Halaqoh 02 : Kunci Pertama Bersandar Kepada Al-Fattah
Telegram: https://t.me/ilmusyar1
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم القيامة أما بعد
Sahabat Bimbingan Islām, rahimaniy wa rahimakumullāh.
Pada kesempatan kali ini, kita akan membaca kunci (langkah) pertama yang disebutkan oleh Syaikh Abdurrazaq Al Badr hafizhahullāhu ta’āla dalam Kitāb: كيف تكون مفتاحاً للخير (Bagaimana Langkah Langkah Anda Menjadi Seorang Pembuka Pintu Kebaikan).
Kunci atau langkah pertama adalah kita harus tahu bahwa Allāh adalah sebaik-baik pembuka (خَيْرُ الْفَاتِحِينَ). Allāh adalah sebaik-baik pembuka yang membukakan pintu-pintu kebaikan untuk kita.
Perlu kita ketahui bahwa Al Fattah ( الفتَّاح ), Yang Maha Pembuka, adalah Allāh Subhānahu wa Ta’āla, sehingga Allāh-lah yang merupakan sebaik-baik pembuka.
Al Fattah (الفتَّاح) merupakan salah satu nama Allāh. Setiap muslim yang beriman kepada Allāh dan Asmaul Husna-Nya, wajib menggunakan nama ini untuk mendekatkan diri kepada Allāh.
Sebagaimana firman-Nya:
وَلِلَّهِ ٱلۡأَسۡمَآءُ ٱلۡحُسۡنَىٰ فَٱدۡعُوهُ بِهَاۖ
“Dan Allāh memiliki Asmaul Husna, maka berdo’alah kalian dengan menggunakannya.”
(QS. Al Arāf: 180)
Do’a yang diperintahkan oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla untuk menggunakan nama-Nya mencakup dua jenis do’a, yaitu do’a ibadah dan do’a permintaan.
Do’a ibadah adalah dengan memahami nama Allāh tersebut, memahami apa saja kandungannya, kemudian menetapkan bahwa Allāh memiliki sifat sesuai dengan nama tersebut. Lebih dari itu semua ia berusaha mewujudkan peribadahan yang merupakan konsekuensi dari iman kepada nama-nama Allāh Subhānahu wa Ta’āla ini.
Nama Allāh Al Fattah (الفتَّاح) merupakan nama yang sangat agung, sampai-sampai disebut dalam Al Qur’ān hingga dua kali.
⑴ Ketika Allāh Subhānahu wa Ta’āla menyebutkan do’a Nabi Syu’aib di dalam surat Al A’rāf ayat 89:
رَبَّنَا ٱفۡتَحۡ بَيۡنَنَا وَبَيۡنَ قَوۡمِنَا بِٱلۡحَقِّ وَأَنتَ خَيۡرُ ٱلۡفَٰتِحِينَ
“Ya Tuhan kami, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan hak (adil), Engkau-lah pemberi keputusan terbaik.”
وَأَنتَ خَيۡرُ ٱلۡفَٰتِحِينَ
“Engkau adalah pembuka yang terbaik.”
⑵ Firman Allāh Ta’āla dalam surat Saba’ ayat 26.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
قُلۡ يَجۡمَعُ بَيۡنَنَا رَبُّنَا ثُمَّ يَفۡتَحُ بَيۡنَنَا بِٱلۡحَقِّ وَهُوَ ٱلۡفَتَّاحُ ٱلۡعَلِيمُ
Katakanlah, “Tuhan kita akan mengumpulkan kita semua, kemudian Dia memberi keputusan antara kita dengan benar. Dan Dia lah yang Maha Pemberi Keputusan, Maha Mengetahui.”
(QS Saba’: 26)
Nama Allāh Al Fattah (الفتَّاح) menunjukkan bahwa Allāh memiliki sifat pembuka, memiliki sifat pemberi keputusan. Diantara makna yang terkandung di dalam makna Al Fattah (الفتَّاح) ini adalah:
① Allāh membuka pengetahuan syari’at-Nya kepada para hamba.
② Allāh membuka pahala dari amalan hamba.
③ Allāh membuka pengetahuan tentang beberapa ketetapan Allāh yang berlaku di alam ini tentang beberapa ketetapan Allāh yang berlaku di alam ini kepada para hamba.
Hal ini sebagaimana firman Allāh Ta’āla dalam surat Fāthir ayat 2.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
مَّا يَفۡتَحِ ٱللَّهُ لِلنَّاسِ مِن رَّحۡمَةٖ فَلَا مُمۡسِكَ لَهَاۖ وَمَا يُمۡسِكۡ فَلَا مُرۡسِلَ لَهُۥ مِنۢ بَعۡدِهِۦۚ وَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡحَكِيمُ
“Apa saja yang Allāh bukakan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorang pun yang dapat menahannya. Dan apa saja yang ditahan oleh Allāh, maka tidak ada seorang pun yang sanggup melepaskannya sesudah itu. Dan Dia-lah yang Maha Perkasa dan Maha Bijaksana.”
Inilah Allāh Subhānahu wa Ta’āla yang memiliki nama Al Fattah (الفتَّاح).
Jadi, langkah pertama yang harus dilakukan oleh seorang hamba yang ingin menjadi seorang pembuka pintu kebaikan dan penutup pintu keburukan adalah dengan merendah, bertawassul kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla dengan nama ini. Dan bersandar kepada Al Fattah (الفتَّاح) yang merupakan sebaik-baik pemberi keputusan.
Leave a Reply