Perlu diketahui Allāh Subhānahu wa Ta’āla tidak butuh dengan rukukmu, tidak butuh dengan sujudmu tetapi amalan ini akan menjadi pintu kebaikan dan sebab terbukanya pintu tersebut untukmu.
Dalam hadīts ini Allāh, Rabb semesta alam, sedang memanggilmu.
Kemudian terkait makna 4 raka’at, Syaikhul Islām Ibnu Taimiyyah rahimahullāh berkata, “Menurut pendapatku 4 raka’at yang dimaksud dalam hadīts ini adalah shalat subuh dan sunnah rawatibnya.” Demikian perkataan Syaikhul Islām Ibnu Taimiyyah.
Jadi menurut Syaikhul Islām ibnu Taimiyyah, 4 raka’at tersebut adalah 2 raka’at sebelum subuh dan 2 raka’at shalat subuh itu sendiri, yang anda lakukan di permulaan hari. Dengan amal ini lah anda akan mendapatkan kebaikan yang banyak dan pintu-pintu kebaikan yang besar akan terbuka.
Alangkah banyaknya orang yang terhalangi dari kebaikan karena ia tertidur dari shalat subuh, ia melaksanakan shalat subuh dengan kondisi sebagaimana yang disebutkan dalam hadīts:
خبيث النَّفس كسلانَ
“Jiwa yang buruk lagi malas.”
Orang yang seperti ini pintu-pintu kebaikan itu akan tertutup, pintu-pintu rezeki akan tersumbat. Pagi hari merupakan pondasi dan tali kekang bagi sisanya. Saat itulah rezeki dan berbagai keberkahan itu di turunkan.
Sebagian ulama salaf berkata, “Harimu itu seperti untamu, apabila kamu tarik depannya belakangnya akan mengikuti.”
Jadi orang yang tidak menjaga awal harinya dengan shalat maka apakah yang dapat ia harapkan pada sisa harinya?
Atas dasar inilah diantara hal penting atau modal terbesar untuk menjadi insan pembuka pintu kebaikan baik bagi dirimu sendiri maupun bagi orang lain adalah dengan menjaga dan melaksanakan kewajiban agama Islām.
Dan yang paling pertama dari ini semua adalah shalat.
Coba kita perhatikan ibadah puasa dalam membuka pintu-pintu kebaikan, diantaranya adalah sebuah hadīts yang agung yang disampaikan oleh Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam berikut ini.
Pada malam pertama bulan Ramadhān pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka di tutup, syaithan -syaithan dibelenggu, ada penyeru yang berseru, “Wahai orang-orang yang menginginkan kebaikan sambutlah dan wahai orang-orang yang menginginkan keburukan berhentilah.”
Perhatian dengan berbagai ibadah dan kewajiban kemudian menjaganya merupakan salah satu sebab terbesar yang mendatangkan pertolongan agar anda menjadi pembuka pintu kebaikan baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain.
Demikian kunci atau langkah keempat yang disebutkan oleh Syaikh Abdurrazaq Al Badr hafizhahullāhu ta’āla. Yang pada intinya beliau menyarankan bagi seseorang yang ingin menjadi pembuka pintu kebaikan dia harus perhatian, dia harus melaksanakan, dia harus menyempurnakan kewajiban-kewajibannya dalam agama. Karena dengan hal tersebut pintu-pintu kebaikan akan terbuka untuknya dan pintu-pintu keburukan tidak akan terbesit di dalam hatinya.
Wallāhu Ta’āla A’lam bishawab.
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت استغفرك وأتوب إليك
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Ustadz Ratno Abu Muhammad, Lc
Dikantor Bimbingan Islām Yogyakarta
*Mari saudara muslim yang dermawan.. Sisihkan sedikit dari rezeki Anda untuk Para Penuntut ilmu Syar’i dan operasional DAKWAH dalam menyebarkan kebaikan dengan ta’awun dan infak melalui rekening berikut ini:*
| Bank Syariah Indonesia
| Kode Bank [451]
| No. Rekening : 1184242374
| a.n : APENDI
| Konfirmasi : wa.me/+6282280288925
Kami mengucapkan terima kasih dan Jazaakumullahu Khairan atas donasi dan infak yang telah diberikan oleh para Donatur/Muhsinin. “Barakallahu fii Maalikum Wa ahliikum”
•══════◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎══════•
Leave a Reply