Halaqah 12: Bersahabat Dengan Orang-Orang Pilihan Dan Bermajelis Dengan Orang-Orang Shalih
Telegram: https://t.me/ilmusyar1
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم القيامة اما بعد
Sahabat Bimbingan Islām, rahimaniy wa rahimakumullāh, yang semoga selalu dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Pada kesempatan kali ini (in syā Allāh) kita akan melanjutkan membaca Kitāb: كيف تكون مفتاحاً للخير (Bagaimana Langkah Anda Menjadi Seorang Pembuka Pintu Kebaikan), sebuah kitāb yang berasal dari muhadarrah (ceramah) Syaikh Abdurrazaq Al Badr hafizhahullāhu ta’āla.
Langkah atau kunci yang ke-11 bagi seorang insan yang ingin menggapai predikat sebagai pembuka pintu kebaikan dan penutup pintu keburukan.
KUNCI KESEBELAS: BERSAHABAT DENGAN ORANG-ORANG PILIHAN DAN BERMAJELIS DENGAN ORANG-ORANG SHALIH
Dalam kitāb Shahīh Al Bukhāri dan Muslim, Abu Musa Al Asy’ari radhiyallāhu ‘anhu, meriwayatkan sebuah hadīts dari Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam.
Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:
إِنَّمَا مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالْجَلِيسِ السَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ
_”Sesungguhnya permisalan teman yang baik (shalih) dan teman yang buruk itu seperti permisalan penjual minyak wangi dan pandai besi.”_
فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً
_”Penjual minyak wangi bisa jadi dia akan memberimu secara cuma-cuma atau mungkin kamu akan membeli darinya atau setidaknya kamu akan mendapatkan bau wangi (harum) darinya.”_
وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَةً
_”Adapun pandai besi mungkin kamu akan mendapatkan percikan apinya sehingga bajumu berlubang atau setidaknya kamu akan mendapatkan bau yang tidak sedap.”_
Barangsiapa yang berkeinginan menjadi pembuka pintu kebaikan hendaknya ia bersabar membersamai ahli kebaikan, membersamai orang-orang mulia, membersamai para ahli ketaatan.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
وَٱصۡبِرۡ نَفۡسَكَ مَعَ ٱلَّذِينَ يَدۡعُونَ رَبَّهُم بِٱلۡغَدَوٰةِ وَٱلۡعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجۡهَهُۥۖ وَلَا تَعۡدُ عَيۡنَاكَ عَنۡهُمۡ تُرِيدُ زِينَةَ ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَاۖ وَلَا تُطِعۡ مَنۡ أَغۡفَلۡنَا قَلۡبَهُۥ عَن ذِكۡرِنَا وَٱتَّبَعَ هَوَىٰهُ وَكَانَ أَمۡرُهُۥ فُرُطٗا
_”Dan bersabarlah engkau wahai Muhammad, bersama orang yang menyeru Tuhannya pada pagi dan sore hari dengan mengharap keridhaan-Nya. Dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka, karena mengharap perhiasan kehidupan dunia dan janganlah engkau mengikuti orang yang hatinya telah kami lalaikan dari mengingat kami, serta menuruti keinginannya dan keadaanya sudah melewati batas”_
(QS. Al Kahfi: 28)
Berhati-hatilah dengan kehati-hatian tingkat tinggi. Jangan sampai berteman dengan orang-orang yang buruk, orang-orang yang dapat menyebabkan penyesalan pada hari kiamat. Padahal saat itu sudah tidak bermanfaat lagi sebuah penyesalan.
Allāh Ta’āla berfirman:
وَيَوۡمَ يَعَضُّ ٱلظَّالِمُ عَلَىٰ يَدَيۡهِ يَقُولُ يَٰلَيۡتَنِي ٱتَّخَذۡتُ مَعَ ٱلرَّسُولِ سَبِيلٗا يَٰوَيۡلَتَىٰ لَيۡتَنِي لَمۡ أَتَّخِذۡ فُلَانًا خَلِيلٗا لَّقَدۡ أَضَلَّنِي عَنِ ٱلذِّكۡرِ بَعۡدَ إِذۡ جَآءَنِيۗ وَكَانَ ٱلشَّيۡطَٰنُ لِلۡإِنسَٰنِ خَذُولٗا لَّقَدۡ أَضَلَّنِي عَنِ ٱلذِّكۡرِ بَعۡدَ إِذۡ جَآءَنِيۗ وَكَانَ ٱلشَّيۡطَٰنُ لِلۡإِنسَٰنِ خَذُولٗا
_Dan ingatlah pada hari ketika orang-orang zhalim menggigit kedua tangannya (menyesali perbuatannya), mereka mengatakan, “Wahai sekiranya dulu aku mengambil jalan bersama Rasul. Wahai celakalah diriku, sekiranya dulu aku tidak menjadikan si fulan teman akrab ku. Sungguh, dia telah menyesatkanku dari peringatan Al Qur’ān ketika Al Qur’ān telah datang kepadaku dan syaithan memang pengkhianat manusia.”_
(QS. Al Furqān: 27-29)
Demikian yang dibawakan oleh Syaikh Abdurrazaq Al Badr hafizhahullāh ta’āla pada kunci ke-11 ini.
Leave a Reply