Kitāb Kaifa Takuunu Miftaahan Lil Khoir Halaqah 14: Pintu Kebaikan Itu Saling B…

Kitāb Kaifa Takuunu Miftaahan Lil Khoir
Halaqah 14: Pintu Kebaikan Itu Saling Berhubungan
Telegram: https://t.me/ilmusyar1

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره, ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا من يهده الله فلا مضل له, ومن يضلل فلا هادي له, أشهد ألا إله إلا الله , وأشهد أن محمدا عبده ورسوله صلى الله وسلم عليه وعلى آله وصحبه
ومن تبعهم بإحسان إلى يوم القيامة , أما بعد

Sahabat Bimbingan Islām, rahimaniy wa rahimakumullāh, yang semoga selalu dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Alhamdulillāh, kita bersyukur atas nikmat Allāh Subhānahu wa Ta’āla yang terlimpahkan kepada kita semua.

Pada kesempatan kali ini (in syā Allāh) kita akan melanjutkan membaca Kitāb: كيف تكون مفتاحاً للخير (Bagaimana Anda Menjadi Pembuka Kunci Kebaikan) yang ditulis (disampaikan ceramah) oleh Syaikh Abdurrazaq Al Badr hafizhahullāhu ta’āla.

Langkah (kunci) ke-13 yang disebutkan oleh Syaikh:

KUNCI KETIGA BELAS: PINTU KEBAIKAN ITU SALING BERHUBUNGAN

Pintu kebaikan itu saling berhubungan. Barang siapa yang dibukakan satu pintu kebaikan untuknya maka akan terbuka baginya pintu-pintu kebaikan yang lain. Ini adalah salah satu satu dari
nikmat Allāh.

Para ulama berkata:

إن الحسنة منادى أختها و تدعوها

_”Kebaikan itu memanggil dan mengajak saudaranya yang lain,”_

Ketika ada satu pintu kebaikan yang terbuka untukmu, lalu engkau menyambutnya, maka ini adalah nikmat Allāh yang sedang dianugerahkan kepadamu. Hal ini karena kebaikan akan menyeret kebaikan yang lainnya

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

هَلۡ جَزَآءُ ٱلۡإِحۡسَٰنِ إِلَّا ٱلۡإِحۡسَٰنُ

_”Tidak ada balasan untuk kebaikan selain kebaikan (pula).”_

(QS. Ar Rahman: 60)

Apabila engkau mendapatkan kesempatan untuk menyambut pintu kebaikan dengan penuh semangat maka gunakan kesempatan itu dengan sebaik-baiknya sebelum engkau terhalangi darinya.

Ketika engkau memasuki pintu kebaikan itu, meskipun kebaikan itu hanya remeh pasti engkau akan dapati kebaikan yang remeh (sedikit) itu mendatangkan kebaikan yang lainnya. Akan ada pintu kebaikan lain yang terbuka untukmu. Kebaikan akan menyeret kebaikan yang lain. Begitu juga keburukan ia akan menyeret keburukan yang lain.

Allāh Ta’āla berfirman:

ثُمَّ كَانَ عَٰقِبَةَ ٱلَّذِينَ أَسَٰٓـُٔواْ ٱلسُّوٓأَىٰٓ

_”Kemudian, azab yang lebih buruk adalah kesudahan bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan.”_

(QS. Ar Rum: 10)

Di antara hadīts yang berkaitan dengan hal ini adalah hadīts yang datang dari sahabat Abū Hurairah radhiyallāhu ‘anhu dari Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam.

Beliau bersabda:

ما فتح رجلٌ بابَ عَطَيَّةٍ بصدَقَةٍ أوْ صِلَةٍ ، إلَّا زادَهُ اللهُ تعالى بها كثرَةً

_”Tidaklah seorang membuka pintu berian dengan sedekah atau melakukan silaturahmi kecuali pasti Allāh akan menambah yang lebih banyak untuk dirinya.”_

Sehingga seharusnya seorang insan manusia memanfaatkan kesempatan dan menyambut kebaikan dengan sebaik-baiknya dengan penuh semangat.

Jiwa itu bisa menyambut dan lari. Apabila engkau menyambut salah satu pintu kebaikan lalu engkau benar-benar memasukinya, walaupun kebaikan itu hanya remeh, tetap kebaikan yang remeh tersebut akan menarikmu kepada kebaikan yang lain

Dengan cara seperti inilah engkau akan menaiki pintu-pintu kebaikan selangkah demi selangkah.

Sekali lagi! Jangan sia-siakan sebuah kebaikan meskipun remeh. Karena bisa jadi engkau akan terhalangi dari kebaikan itu. Allāh dapat menghalangi seorang hamba dari hatinya, maka sambutlah kebaikan itu, maka ia akan menarikmu kepada kebaikan yang lainnya.

Demikian yang disebutkan oleh Syaikh Abdurrazzaq Al Badr hafizhahullāhu ta’āla pada kunci ke-13 ini yaitu “Pintu-pintu kebaikan itu saling berhubungan”. Maka ketika kita ingin menjadi pembuka pintu kebaikan bagi manusia, kita jangan meremehkan pintu-pintu yang kecil. Ajak dengan yang kecil.


View Source


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *