Halaqah 15: Jangan Meremehkan Kebaikan Yang Allah Bukakan Untuk Orang lain
Telegram: https://t.me/ilmusyar1
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم القيامة اما بعد
Sahabat Bimbingan Islām, rahimaniy wa rahimakumullāh, yang semoga selalu dirahmati Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Alhamdulillāh kita masih membahas Kitāb كيف تكون مفتاحاً للخير (Bagaimana Anda Menjadi Pembuka Pintu Kebaikan),
yang disusun oleh Syaikh Abdurrazaq Al-Badr hafidzahullāhu ta’āla dalam ceramahnya.
Pada kesempatan kali ini, kita akan membaca kunci ke-14.
KUNCI KEEMPAT BELAS: JANGAN MEREMEHKAN KEBAIKAN YANG ALLĀH BUKAKAN UNTUK ORANG LAIN
Seorang insan yang Allāh bukakan baginya suatu pintu kebaikan, jangan pernah meremehkan kebaikan lain yang Allāh bukakan untuk orang lain.
Ketika ada satu pintu kebaikan yang terbuka untukmu seperti shalat misalkan. Engkau diberi taufīq untuk mudah melakukan shalat atau mudah untuk melakukan puasa sunnah, atau mudah melakukan amal bakti dan amal kebaikan lainnya, maka jangan meremehkan pintu-pintu kebaikan yang Allāh bukakan untuk orang lain.
Engkau dibukakan pintu puasa, orang lain Allāh bukakan pintu menolong agama Allāh (pintu menolong agama Islām) Allāh bukakan amal ibadah indah yang lainnya. Mungkin orang lain ini tidak seperti shalat malammu, tidak berpuasa seperti puasamu, tidak bersedekah sebanyak sedekahmu. Tapi bisa jadi amalan orang lain ini lebih besar nilainya pahalanya dan lebih berharga di sisi Allāh dari amalanmu.
Pada intinya siapapun yang dibukakan untuknya pintu kebaikan jangan sampai meremehkan pintu kebaikan lain yang Allāh bukakan untuk orang lain.
Engkau berada di atas kebaikan dan orang lain juga di atas kebaikan, sekali lagi jangan pernah meremehkan pintu kebaikan yang Allāh bukakan untuk orang lain.
Sebagian orang dan ini adalah masalah yang sudah banyak terjadi di tengah-tengah kita, sebagian orang itu ketika ia diberi taufīq oleh Allāh untuk melakukan sebuah ketaatan seperti puasa atau shalat malam, ia akan melihat orang lain yang tidak beramal seperti amalannya dengan pandangan merendahkan dengan pandangan menyepelekan. Padahal bisa jadi orang lain yang tidak seperti dirinya ini memiliki amal rahasia dengan Allāh yang sangat bernilai tinggi. Lebih besar daripada ketaatan yang manfaatnya hanya terpusat pada satu orang saja.
Jadi jangan pernah sekali-kali merendahkan amal kebaikan orang lain
Di antara kisah yang sangat menarik terkait hal ini adalah sebuah kisah indah Imam Mālik bin Anas rahimahullāh dan salah satu ahli ibadah. Kisah beliau ini disebutkan oleh Imam Ibnu Abdil Bar dalam kitāb At-Tamhid, lalu Imam Adz-Dzahabi dalam Siyar A’lamin Nubala’ juga meriwayatkan kisah ini dari jalur beliau juga (jalur Ibnu Abdil Bar).
Kisahnya seperti ini:
Abdullāh bin Abdul Azīz Al-Umari salah seorang ahli ibadah, pernah menulis surat kepada Imam Mālik. Isi suratnya adalah memotivasi Imam Mālik untuk menyendiri lalu banyak beramal, jangan banyak berkumpul untuk membicarakan ilmu (membicarakan hadīts).
Kemudian Imam Mālikpun menulis balasan yang isinya adalah:
إن الله عزوجل قسم الأعمال كما قسم الأرزاق
“Sesungguhnya Allāh Azza wa Jalla itu membagi amal ketaatan seperti Allāh membagi rezeki”
فرب رجل فُتح له في الصلاة، ولم يُفتح له في الصوم
“Mungkin ada orang yang dibukakan pintu shalat untuknya, tetapi dia tidak dibukakan pintu puasa”
وآخر فتح له في الصدقة ولم يفتح له في الصوم
“Dan orang lain yang mungkin dibukakan pintu sedekah tetapi tidak dibukakan pintu puasa”
وآخر فتح له في الجهاد ولم يفتح له في الصلاة
“Dan orang lain mungkin Allāh bukakan pintu jihad untuknya, tetapi tidak dibukakan pintu shalat sunnah untuknya”
ونشْر العلم من أفضل أعمال البر
“Menyebarkan ilmu dan mengajarkan ilmu termasuk amal kebaikan yang paling afdhal”
وقد رضيت بما فُتح الله لي فيه من ذلك
“Dan akupun ridha kepada Allāh atas dibukakannya pintu tersebut untukku”
وما أظن ما أنا فه بدون ما أنت فيه
Leave a Reply