Halaqah 16: Mengobati Penyakit Jiwa
Telegram: https://t.me/ilmusyar1
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم القيامة اما بعد
Sahabat Bimbingan Islām, rahimaniy wa rahimakumullāh yang semoga selalu dirahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Alhamdulillah kita masih membahas Kitāb كيف تكون مفتاحاً للخير (Bagaimana anda menjadi pembuka pintu-pintu kebaikan) yang disampaikan oleh Syaikh Abdurrazzaq Al-Badr hafizhahullah ta’ala
Pada kesempatan kali ini kita akan membaca Kunci kelima belas (Langkah kelima belas) yang beliau sebutkan bagi orang yang ingin menjadi pembuka pintu kebaikan dan penutup pintu keburukan.
Kunci kelima belas dari penjelasan beliau. Beliau hafidzahullahu ta’ala berkata,
*KUNCI KELIMA BELAS: MENGOBATI PENYAKIT JIWA*
Kunci kelima belas adalah sebuah perkara yang sangat penting sekali, yaitu mengobati penyakit jiwa. Barangsiapa ingin menjadi pembuka pintu kebaikan hendaknya ia berusaha untuk mengobati jiwanya dari berbagai penyakit hati. Penyakit hati sangat berbahaya dan merusak. Contohnya adalah hasad, dengki, dendam dan penyakit lain yang tertanam dan terkumpul dalam hati.
Barangsiapa yang ingin menjadi seorang insan pembuka pintu kebaikan maka hendaknya ia bersungguh-sungguh mengobati hatinya. Berusaha membersihkan hatinya dari berbagai penyakit ini dengan memohon pertolongan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memiliki doa-doa yang agung dalam masalah ini. Diantara doa-doa yang agung yang penuh berkah yang diajarkan oleh beliau adalah,
واسلل سخيمة صدري
_”Dan cabutlah dendam kesumat yang ada dalam hatiku”._
Ketika masih ada dendam dan kedengkian dalam hati bagaimana mungkin seorang insan akan menjadi pembuka pintu kebaikan bagi orang lain? Hatinya saja terselimuti dan dikelilingi keburukan, ada hasad, ada dengki, bagaimana mungkin akan terpancar dalam hati sifat seperti ini, sifat pembuka pintu kebaikan bagi orang lain.
Seorang yang hatinya dipenuhi dengan hasad, dipenuhi dengan kedengkian mungkin akan terlihat memperbaiki orang lain? tapi sebenarnya ia sedang merusaknya. Silahkan ambil contoh dengan pemimpin kedengkian, iblis. Ketika ia dengki dengan ayah kita Adam, apa yang ia perbuat?
Ia datang dengan wajah penasehat yang menyakinkan. Ia mulai menghasud, ia sebutkan hal-hal yang menyakinkan ayah kita bahwa, dia adalah seorang penasehat yang jujur. Allah mengisahkan,
فَوَسْوَسَ لَهُمَا الشَّيْطٰنُ لِيُبْدِيَ لَهُمَا مَا وٗرِيَ عَنْهُمَا مِنْ سَوْاٰتِهِمَا وَقَالَ مَا نَهٰىكُمَا رَبُّكُمَا عَنْ هٰذِهِ الشَّجَرَةِ ِالَّآ اَنْ تَكُوْنَا مَلَكَيْنِ اَوْ تَكُوْنَا مِنَ الْخٰلِدِيْنَ.
وَقَاسَمَهُمَآ اِنِّيْ لَكُمَا لَمِنَ النّٰصِحِيْنَۙ
فَدَلّٰىهُمَا بِغُرُورٍۚ
_”Kemudian syaitan membisikan pikiran jahat kepada mereka agar menampakan aurat mereka yang selama ini tertutup. Dan syaitan berkata, ‘Tuhanmu melarang kamu berdua mendekati pohon ini agar kalian berdua tidak menjadi makhluk malaikat atau menjadi makhluk yang kekal dalam syurga’. Dan syaitan bersumpah kepada keduanya, “Sungguh aku ini benar-benar termasuk para penasehatmu”. Dia syaitan membujuk mereka dengan tipu daya”._ (QS Al-‘Araf: 20-22)
Seseorang yang memiliki kedengkian, ada hasad pasti akan melakukan hal seperti ini. Orang seperti ini tidak bisa menjadi pembuka pintu kebaikan bahkan ia akan menjadi pembuka pintu keburukan. Jadi perlu mengobati hati secara terus menerus, secara kontinyu, kemudian berharap dan memohon kepada Allah agar dijauhkan dari kedengkian, memohon kepada Allah agar dibersihkan dari sifat seperti ini.
Dalam sebuah doa disebutkan
اللّهُمَّ آتِ نَفْسِيْ تَقْوَاهَا، وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا، أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلاَهَا
_”Ya Allah, Anugerahkan ketaqwaan pada jiwaku, sucikanlah jiwaku, Engkau adalah sebaik-baik yang mensucikannya. Engkau adalah pelindung dan pemeliharanya”_. [HR. Muslim]
Leave a Reply