Akan tetapi jika ia menggunakan lidahnya untuk mentaati syaithan memecah belah k…

Akan tetapi jika ia menggunakan lidahnya untuk mentaati syaithan memecah belah kaum muslimin berdusta, berkata-kata kotor, ghibah, namimah (mengadu domba) hingga menodai kehormatan kaum muslimin, maka sesungguhnya perbuatan tersebut adalah perbuatan yang diharamkan oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla dan Rasul-Nya shallallāhu ‘alayhi wa sallam. Serta merupakan bentuk kufur terhadap nikmat yang telah Allāh Subhānahu wa Ta’āla berikan.

Kemudian sang pengarang juga menegaskan bahwa terdapat dua bahaya lisan yang terbesar, yaitu:

⑴ Bahaya berkata-kata yang bathil.
⑵ Bahaya diam dari mengatakan kebenaran yang seharusnya disampaikan.

Orang yang diam dari mengungkapkan kebenaran yang seharusnya diungkapkan, tak ubahnya seperti الشَّيْطَان أخْرَصَ (syaithan yang bisu). Dia telah bermaksiat kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla, seorang penipu, seorang penjilat, jika memang ia melakukan hal tersebut secara sukarela bukan karena jiwanya terancam atau semisalnya.

Adapun orang yang gemar berkata-kata bathil sejatinya merupakan الشَّيْطَان نَاطِق (syaithan yang dapat berbicara) dan seorang yang telah bermaksiat kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla dan nyatanya kebanyakan manusia terjerumus dalam dua hal ini.

Baik saat dia berucap ataupun saat dia diam, saat berucap dia berucap dengan hal-hal yang bathil dan saat dia diam ternyata dia diam dari mengungkapkan kebenaran. Sedangkan ahlul wasath (orang yang tengah-tengah) atau sikap yang tepat adalah menjaga lisan dari mengucapkan kebathilan serta berusaha mengucapkan hal-hal yang akan bermanfaat bagi kita.

Dan bahaya lidah merupakan bahaya yang paling fatal sebab seseorang (mungkin) cukup mudah untuk tidak memakan makanan yang haram, dia bisa menjaga dirinya untuk tidak memakan makanan yang haram, tidak menzhalimi orang lain, tidak berzina, tidak mencuri, tidak meminum khamr dan melihat hal-hal yang diharamkan oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla, akan tetapi dia sangat sulit untuk menjaga lidahnya.

Maka jangan heran saat kita mendapati ada orang yang terkenal rajin ibadah, orang yang zuhud, akan tetapi ucapannya sering kali mengundang kemurkaan Allāh Subhānahu wa Ta’āla. Dan ia menganggapnya sebagai hal yang biasa padahal ucapannya tersebut bisa jadi menjerumuskannya ke dalam api neraka.

Dan betapa banyak kita dapati seseorang yang sanggup menahan hawa nafsunya dari melakukan hal-hal yang keji, menzhalimi orang lain, tetapi ucapannya sungguh amat menusuk dan menodai kehormatan kaum muslimin, baik yang masih hidup atau bahkan mereka yang sudah mati. Dan iapun tidak pernah peduli terhadap ucapannya tersebut ولاحول ولاقوة الا بالله.

Sahabat kaum muslimin sahabat BiAS yang dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Cukup banyak akibat yang bisa ditimbulkan oleh lidah, baik terhadap pribadi seseorang ataupun kepada masyarakat secara umum, dan in syā Allāh akan kita pelajari dalam kitāb ini. Serta bagaimana cara menanggulangi dan bagaimana cara mengobati penyakit-penyakit tersebut jika ternyata penyakit tersebut sudah terlanjur menjangkit dalam diri kita. Na’ūdzubillāhi min dzālik.

Semoga Allāh Subhānahu wa Ta’āla menjaga kita darinya, menjaga kita dari penyakit-penyakit lidah memudahkan kita untuk bisa menjaga lidah tersebut.

وصلى الله على نبينا محمّد و على آله وصحبه و سلم
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Ustadz Afit Iqwanudin, Amd, Lc.
•┈┈┈┈•✿❁✿•┈┈┈┈•
*Mari saudara muslim yang dermawan.. Sisihkan sedikit dari rezeki Anda untuk Para Penuntut ilmu Syar’i dan operasional DAKWAH dalam menyebarkan kebaikan dengan ta’awun dan infak melalui rekening berikut ini:*

| Bank Syariah Indonesia
| Kode Bank [451]
| No. Rekening : 1184242374
| a.n : APENDI
| Konfirmasi : wa.me/+6282280288925

Kami mengucapkan terima kasih dan Jazaakumullahu Khairan atas donasi dan infak yang telah diberikan oleh para Donatur/Muhsinin. “Barakallahu fii Maalikum Wa ahliikum”
•══════◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎══════•


View Source


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Discover more from Al-Qur'an Application

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading