Kitāb Āfātul Lisān Fī Dhau’il Kitābi Wa As-Sunnah (آفات اللسان في ضوء الكتاب وا…

Kitāb Āfātul Lisān Fī Dhau’il Kitābi Wa As-Sunnah (آفات اللسان في ضوء الكتاب والسُّـنَّة)
Karya Syaikh Dr. Sa’id bin Ali bin Wahf Al-Qahthāni rahimahullāh
Halaqah 02: Ghibah dan Namimah
Telegram: https://t.me/ilmusyar1

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمدلله و صلاة وسلم على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن والاه، و لَاحول ولاقوة الا بالله

Kaum muslimin yang dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

In syā Allāh, kita akan kembali melanjutkan pembahasan dari kitāb Āfātul Lisān Fī Dhau’il Kitābi Wa As-Sunnah ( آفات اللسان في ضوء الكتاب والسُّـنَّة) karya Syaikh Dr. Sa’id bin Ali Al-Qahthāni rahimahullāhu ta’āla.

BAB 1: GHIBAH DAN NAMIMAH

Bab pertama dalam risalah ini mengangkat tema seputar ghibah dan namimah. Di mana pembahasan seputar ghibah beliau jelaskan terlebih dahulu. Para ulama berbeda pendapat dalam menjelaskan definisi ghibah, namun jika diperhatikan lebih seksama akan kita sadari bahwa semua definisi tersebut memiliki makna yang serupa, hanya saja antara satu dengan yang lain berbeda penyebutan atau yang satu lebih spesifik dari yang lain.

Mari kita perhatikan bersama!

Al-Raghib Al-Isfahani rahimahullāh menggambarkan ghibah sebagai keadaan saat seseorang menyebutkan aib orang lain tanpa ada kebutuhan.

Imam Al-Ghazali rahimahullāh menuturkan:

حدّ الغيبة أن تذكر أخاك بما يكرهه لو بلغه

Ghibah adalah menyebutkan sesuatu tentang saudaramu yang tidak akan ia sukai jika ia mendengarnya.

Ibnu Atsīr rahimahullāh mengatakan:

الغيبة أن تذكر الإنسان في غيبته بسوء وإن كان فيه.

Ghibah adalah menjelek-jelekkan seseorang saat ia tidak ada meskipun kejelekan tersebut memang ada pada dirinya.

Imam An-Nawawi rahimahullāh memberikan definisi ghibah yang cukup panjang dalam kitabnya Al-Adzkār.

Beliau mengatakan:

الغيبة ذكر المرء بما يكرهه، سواء كان ذلك في بدن الشخص، أو دينه، أو دنياه، أو نفسه، أو خَلقه، أو خُلقه، أو ماله، أو ولده، أو زوجه، أو خادمه، أو ثوبه، أو حركته، أو طلاقته، أو عبوسته، أو غير ذلك مما يتعلق به، سواء ذكرته باللفظ أو بالإشارة والرمز

Ghibah adalah saat seseorang menyebutkan kejelekan orang lain yang akan ia benci jika mengetahuinya, entah berkaitan dengan bentuk tubuhnya, agamanya, urusan dunianya, parasnya, akhlaknya, hartanya, raut wajahnya saat gembira atau saat masam, dan hal-hal lain yang serupa. Baik disebutkan secara terang-terangan atau secara tersirat.

Imam Nawawi memberikan contoh ghibah yang tersirat, beliau katakan:

ومن ذلك قول كثير من الفقهاء في التصانيف: قال بعض من يدّعي العلم

Dan di antara bentuk ghibah adalah ungkapan sebagian ahli fiqih dalam kitāb mereka. Mereka mengatakan sebagian orang yang mengaku berilmu telah mengatakan seperti ini dan seperti itu.

Namun Imam An-Nawawi menggaris bawahi ungkapan ini, ungkapan ini dapat masuk kategori ghibah jika orang yang membacanya bisa mengetahui orang yang dimaksud dalam perkataan tersebut. Dan masih banyak contoh-contoh ghibah yang seperti ini.

Kemudian penulis menegaskan bahwa ghibah tidak hanya terjadi dengan lisan namun sarana apapun yang digunakan untuk menggambarkan kejelekan seseorang, bisa dengan tulisan, isyarat atau dengan mengikuti gerak-gerik orang tersebut. Seperti (misalnya) menirukan tata-cara jalan orang lain dengan maksud merendahkannya, bahkan hal ini lebih parah dari ghibah, sebab ia memberikan gambaran yang jauh lebih jelas.

Kemudian sahabat BiAS yang dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

BAB 2: PERBEDAAN GHIBAH DAN NAMIMAH

Adakah perbedaan antara ghibah dan namimah?

Ibnu Hajar rahimahullāh menjelaskan bahwa pendapat yang lebih tepat dalam masalah ini adalah; antara ghibah dan namimah memiliki kesamaan sekaligus memiliki perbedaan.

Di mana namimah merupakan perbuatan menceritakan kejelekan seseorang dengan niat merusak sebuah hubungan, baik orang yang dibicarakan mengetahuinya ataupun tidak. Sedangkan ghibah tidak harus memiliki tujuan untuk merusak, akan tetapi sesuatu bisa disebut ghibah jika orang yang dibicarakan tidak hadir saat itu.

BAB 3: HUKUM GHIBAH


View Source


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Discover more from Al-Qur'an Application

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading