Imam An Nawawi rahimahullāh menuturkan jika kita didatangi oleh orang yang berni…

Imam An Nawawi rahimahullāh menuturkan jika kita didatangi oleh orang yang berniat untuk mengadu domba antara kita dengan orang lain, maka hendaknya kita melakukan enam hal.

⑴ Tidak mempercayainya sebab namimah atau mengadu domba adalah orang fasik.

⑵ Menasihati dan mencegah orang tersebut dari perbuatan namimah.

⑶ Membencinya karena Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

⑷ Tidak berprasangka buruk terhadap orang yang diceritakan.

⑸ Tidak berusaha mencari-cari kesalahan orang yang diceritakan.

⑹ Tidak membalas dengan menceritakan namimah orang tersebut seperti dengan menceritakan perbuatan namimah orang tersebut kepada orang lain.

*︎ MANUSIA BERMUKA DUA (ذو الوجهين)*

Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam pernah bersabda:

إنّ شَرّ النَّاسِ ذُو الْوَجْهَيْنِ

_”Sesungguhnya manusia yang paling buruk adalah seorang yang bermuka dua.”_

(HR. Bukhari dan Muslim)

Di mana ia mendatangi sekelompok orang dengan satu sikap dan datang kepada orang lain dengan sikap yang berbeda.

Ibnu Hajar rahimahullāh menjelaskan bahwa sikap seperti ini termasuk dalam kategori namimah dan alasan para pelakunya mendapat gelar manusia yang terburuk adalah karena sikap tersebut menyerupai perangai orang munafik yang penuh dengan kedustaan.

Di mana ia berakting dihadapan suatu kaum seolah mendukung mereka dan memusuhi lawannya dan ini merupakan perbuatan nifak (penuh kedustaan dan tipuan).

Adapun jika seseorang melakukannya dengan tujuan untuk memperbaiki hubungan kedua belah pihak yang sedang berselisih, dengan cara menceritakan kebaikan pihak pertama kepada pihak kedua dan menutupi kejelekannya agar mereka bisa memaklumi, maka hal ini merupakan sikap yang terpuji.

Dalam hadīts lain Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam pernah bersabda, “Barangsiapa yang memiliki dua wajah di dunia, niscaya pada hari kiamat ia akan memiliki dua lidah dari api neraka.”

*︎ ALASAN SESEORANG BERBUAT NAMIMAH*

Tidak diragukan lagi alasan yang mendorong seseorang untuk berbuat ghibah dan mendorong seseorang berbuat namimah, di samping itu beberapa alasan lain juga bisa menjadi sebab munculnya namimah di antaranya adalah:

√ Perasaan benci kepada seseorang.
√ Keinginan untuk dekat dengan seseorang.
√ Ambisi untuk menciptakan kerusuhan dan fitnah hingga memecah-belah masyarakat dan menanamkan amarah di hati mereka.

*︎ OBAT PENYAKIT NAMIMAH (علاج الغيبة)*

Obat untuk penyakit ini sama persis dengan obat untuk penyakit ghibah yang pernah kita bahas sebelumnya.

*︎ NAMIMAH YANG DIBOLEHKAN*

Imam An Nawawi rahimahullāh pernah menuturkan jika memang darurat dan dibutuhkan maka namimah diperbolehkan dalam keadaan tertentu.

Seperti jika ada seseorang yang ingin membahayakan dirinya, harta atau keluarganya. Melaporkan seorang yang gemar berbuat kerusakan kepada pihak yang berwajib di mana sudah menjadi kewajiban bagi mereka untuk mengatasinya. Maka dalam keadaan seperti ini namimah diperbolehkan, bahkan terkadang menjadi wajib atau pun sunnah sesuai dengan kondisi yang ada.

Dalam Shahīhnya, Imam Al Bukhāri rahimahullāh membawakan sebuah hadīts yang menceritakan saat Ibnu Mas’ūd radhiyallāhu ‘anhu melapor kepada Nabi Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam perihal seseorang yang merasa bahwa pembagian harta rampasan perang tidaklah adil.

Maka saat itu Beliau bersabda, “Semoga Allāh Subhānahu wa Ta’āla merahmati Nabi Musa, sungguh ia telah mendapatkan perlakuan yang lebih buruk dari ini namun ia mampu untuk bersabar.”

Adapun namimah yang terlarang adalah jika bertujuan menimbulkan kerusakan, adapun jika bertujuan baik melakukannya dengan penuh kejujuran serta tidak menyakiti orang lain maka hal tersebut tidaklah terlarang.

Namun kebanyakan orang tidak mampu membedakan antara dua hal ini, maka jalan yang paling selamat ialah menjauhi namimah meskipun dalam keadaan yang mungkin kita diperbolehkan untuk melakukannya.

صلى اللّٰه على نبينا محمّد وعلى آله وصحبه وسلم


View Source


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *