Kitāb Āfātul Lisān Fī Dhau’il Kitābi was Sunnah ( آفات اللسان في ضوء الكتاب وال…

Kitāb Āfātul Lisān Fī Dhau’il Kitābi was Sunnah ( آفات اللسان في ضوء الكتاب والسُّـنَّة) karya Syaikh Dr. Sa’id bin Ali bin Wahf Al-Qahthāni rahimahullāh
Halaqah 10: Persaksian Palsu
Telegram: https://t.me/ilmusyar1

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمدلله و صلاة وسلم على رسول الله أما بعد

Kaum muslimin yang dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Kembali kita akan melanjutkan pembahasan dari Risalah Āfātul Lisān fī Dhau’il Kitābi was Sunnah (آفات اللسان في ضوء الكتاب والسُّـنَّة), karya Syaikh Dr. Sa’id bin Ali bin Wahf Al Qahthāni rahimahullāhu ta’āla.

Pada kesempatan kali ini kita akan membahas seputar:

*︎ Persaksian Palsu (شهادة الزور)*

⑴ Definisi Az Zūr (الزور)

Dalam bahasa Arab lafadz: الزور memiliki arti:

تحسين الشيء، ووصفه بخلاف صفته

_Membaguskan sesuatu dan menyifatinya dengan keadaan yang bertolak belakang dengan aslinya._

Tujuannya agar orang yang mendengarkan akan berpikir bahwa hal tersebut merupakan perkara yang bagus, padahal tidak demikian.

Berdasarkan definisi di atas, maka beberapa amalan-amalan buruk dapat masuk dalam kategori perbuatan الزور di antaranya syirik. Sebab orang yang melakukan perbuatan syirik mengira bahwa apa yang ia kerjakan merupakan amalan yang baik, padahal tidaklah demikian.

Begitu juga nyanyian (الغِنَاء), sebab suara nyanyian bisa menyihir pendengaran, sehingga mereka senang dan suka terhadapnya. Begitu halnya dengan dusta, sebab orang yang mendengar kedustaan atau sebab kedustaan akan menggiring opini orang lain agar menganggap apa yang ia sampaikan adalah kebenaran.

Dari sini, bisa kita ambil kesimpulan bahwa penulis berpendapat bahwa perbuatan الزور tidak hanya berarti kesaksian palsu akan tetapi segala perbuatan buruk yang bisa memalingkan orang dari kebenaran yang sesungguhnya. Seperti syirik, nyanyian, kedustaan serta berbagai hal yang semisalnya.

Kemudian beliau memberikan alasan, bahwa Allāh Subhānahu wa Ta’āla menyebutkan kalimat الزور ini dalam Al Qur’ān dengan cara yang umum, bukan untuk menyifati perbuatan tertentu.

⑵ Ancaman bagi Orang-orang yang Melakukan Perbuatan Az Zūr (الترهيب من الوقوع في شهادة الزور)
 
Cukup banyak dalīl, baik dari Al Qur’ān maupun dari Hadīts Nabi Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam dalam masalah ini, di antaranya ialah firman Allāh Subhānahu wa Ta’āla:

يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُونُوا۟ قَوَّٰمِينَ بِٱلْقِسْطِ شُهَدَآءَ لِلَّهِ وَلَوْ عَلَىٰٓ أَنفُسِكُمْ أَوِ ٱلْوَٰلِدَيْنِ وَٱلْأَقْرَبِينَ ۚ إِن يَكُنْ غَنِيًّا أَوْ فَقِيرًۭا فَٱللَّهُ أَوْلَىٰ بِهِمَا ۖ فَلَا تَتَّبِعُوا۟ ٱلْهَوَىٰٓ أَن تَعْدِلُوا۟ ۚ وَإِن تَلْوُۥٓا۟ أَوْ تُعْرِضُوا۟ فَإِنَّ ٱللَّهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًۭا

_”Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allāh biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allāh lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allāh adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.”_

(QS. An Nissā: 135)

Allāh Subhānahu wa Ta’āla juga berfirman:

وَٱلَّذِينَ هُم بِشَهَٰدَٰتِهِمۡ قَآئِمُونَ

_”Dan orang-orang yang berpegang teguh pada kesaksiannya.”_

(QS. Al Ma’ārij: 33)

وَلَا تَكْتُمُوا۟ ٱلشَّهَـٰدَةَ ۚ وَمَن يَكْتُمْهَا فَإِنَّهُۥٓ ءَاثِمٌۭ قَلْبُهُۥ ۗ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌۭ

_”Dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. Dan barangsiapa yang menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya,dan Allāh Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”_

(QS. Al Baqarah: 283)

وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِۦ عِلْمٌ ۚ إِنَّ ٱلسَّمْعَ وَٱلْبَصَرَ وَٱلْفُؤَادَ كُلُّ أُو۟لَـٰٓئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔولًۭا

_”Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.”_

(QS. Al Isrā: 36)


View Source


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *