Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia mengungkapkan,
*مَا عَابَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ*
*طَعَامًا قَطُّ؛ إنِ اشْتَهَاهُ أكَلَهُ، وإلَّا تَرَكَهُ.*
“Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tiada pernah mencela makanan. Jika menyukai, beliau menyantapnya. Bila tidak, beliau tinggalkan.”
HR. Al-Bukhari, no. 3563
Makanan adalah benda mati. Tak pernah berpolah. Tak pernah pula berulah. Makanan cuma benda mati yang tiada memiliki daya.
Namun, sekalipun tiada berdaya bila diperlakukan sekehendak hati, makanan di depan seseorang yang memiliki akhlak mulia akan mendapat perlakuan yang baik.
Makanan itu akan disantap disertai rasa syukur, bila yang menikmati adalah seseorang berakhlak mulia. Sebaliknya, bila tak disukai, makanan itu tiada mendapat caci maki, cacat cela, atau perilaku tiada beradab dari seseorang yang berakhlak mulia.
Sungguh, perilaku manusia akan menjadi indah kala akhlak mulia telah menjadi katakternya.
Ya, Allah, ya Rabb kami, hiasilah kami dengan akhlak mulia, akhlak para nabi dan rasul-Mu.
Telegram BIS: https://t.me/ilmusyar1
*Join Whatsapp* :https://bit.ly/grupbis
Silakan disebar Artikel ini dengan tidak menambah atau mengurangi isi tulisan dan yang berkaitan dengannya
┅┅══❃ ✿❃══┅┅ ✿❃══┅┅
Leave a Reply