Di antara sebab-sebab terlarang sebuah akad jual beli, kita katakan di awal bahw…

Di antara sebab-sebab terlarang sebuah akad jual beli, kita katakan di awal bahwasanya hukum asal jual beli dibolehkan. Maka ketika ada dalīl yang menunjukkan bahwasanya jual beli tersebut terlarang, maka berubahlah hukum jual beli tadi dari boleh menjadi terlarang.

Diantara sebab-sebab terlarangnya sebuah akad jual beli adalah:

⑴ Apabila objek yang diperjual belikan haram dalam syari’at.

Seperti (misalkan):

‌Seorang menjual seekor babi.
‌Seorang menjual khamr.
‌Seorang menjual alat-alat musik.

Maka dalam hal ini jual belinya terlarang.

Dalīlnya apa?

Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى إِذَا حَرَّمَ شَيْئًا حَرَّمَ ثَمَنَهُ

_”Allāh Subhānahu wa Ta’āla ketika melarang (mengharamkan) hambanya ketika memakan sesuatu, maka Allāh mengharamkan harganya (jual belinya).”_

(HR. Ad Daruquthni 3: 7 dan Ibnu Hibban 11: 312. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).

Ini menunjukkan bahwasanya tidak boleh untuk memperjual-belikan barang yang haram.

⑵ Riba

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

وَأَحَلَّ ٱللَّهُ ٱلۡبَيۡعَ وَحَرَّمَ ٱلرِّبَوٰاْۚ

_”Allāh Subhānahu wa Ta’āla telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.”_ (QS. Al-Baqarah: 275)

Yang mana nanti (in syā Allāh) kita akan membahas masalah riba secara khusus.

⑶ Apabila akad tersebut membawakan kepada perselisihan.

Pada asalnya semua akad yang membawa kepada perselisihan tidak boleh untuk dilakukan, seperti misalnya gharar.

نَهَى رَسولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وَسَلَّمَ عن بَيْعِ الغَرَرِ.

_”Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam melarang dari jual beli gharar.”_

(HR Muslim, Kitab Al-Buyu, Bab: Buthlaan Bai Al-Hashah wal Bai Alladzi Fihi Gharar, 1513)

Jual beli gharar yaitu jual beli yang tidak jelas, kenapa? karena hal ini bisa menyebabkan perselisihan nantinya.

Seorang mengatakan (misalkan):

“Saya beli mobilmu dengan harga sesuai dengan harta saya yang ada di bank”.

Penjual tidak tahu berapa uang yang dia (si pembeli) miliki di bank. Maka ini jatuh kepada gharar (tidak jelas berapa hartanya). Jual beli seperti ini akan menimbulkan perselisihan. Maka pada asalnya tidak diperbolehkan jual beli seperti ini dan Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam melarang hal tersebut.

⑷ Akad yang mengandung kemudharatan

Ketika akad tersebut mengandung kemudharatan maka tidak boleh dilakukan jual beli.

Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

 لَا ضَرَرَ وَلَا ضِرَارَ

_”Tidak boleh menyebabkan kemudharatan untuk diri sendiri dan untuk orang lain.”_

⑸ Waktu transaksi

Waktu akad transaksi tersebut dilakukan, yaitu kapan? ketika shalat Jum’at.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا نُودِىَ لِلصَّلَوٰةِ مِن يَوْمِ ٱلْجُمُعَةِ فَٱسْعَوْا۟ إِلَىٰ ذِكْرِ ٱللَّهِ وَذَرُوا۟ ٱلْبَيْعَ

_”Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allāh dan tinggalkanlah jual beli.”_ (QS. Jumu’ah: 9)

Waktu transaksi bisa menyebabkan terlarangnya jual beli.

⑹ Tempat Transaksi

Tidak boleh seseorang melakukan transaksi jual beli di masjid.

Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam mengatakan:

إِذَا رَأَيْتُمْ مَنْ يَبِيعُ أَوْ يَبْتَاعُ فِي الْمَسْجِدِ فَقُولُوا لاَ أَرْبَحَ اللَّهُ تِجَارَتَكَ

_”Apabila kalian melihat seseorang menjual atau membeli di masjid maka katakan kepadanya ‘Semoga Allāh Subhānahu wa Ta’āla tidak memberikan keuntungan kepadamu.”_

(Hadīts shahīh riwayat At-Tirmidzi nomor 1321)

Begitu juga diriwayatkan dari Atha bin Yassar rahimahullāh ketika dia melihat seseorang melakukan transaksi jual beli maka beliau berkata kepada orang tersebut:

عليك بسوق الدنيا وإنما هذا سوق الآخرة

_”Jika kamu ingin jual beli pergilah ke pasar dunia karena sesungguhnya tempat ini (masjid) adalah pasar untuk mencari akhirat.”_

⑺ Saddu Dzari’ah

Saddu Dzari’ah adalah menutup jalan kepada sesuatu yang haram.

Terlarangnya jual beli disebabkan ketika transaksi tersebut membawa kepada sesuatu yang haram maka ini tidak boleh kita lakukan.

Seperti misalkan:


View Source


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Discover more from Al-Qur'an Application

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading