Kitāb Qawā’du Fīl Buyū’ (قواعد في البيوع)Karya Fadhillatus Syaikh Sulaiman bin …

Kitāb Qawā’du Fīl Buyū’ (قواعد في البيوع)
Karya Fadhillatus Syaikh Sulaiman bin Salim Ar-Ruhaili Hafizhahullāh
Ustadz Muhammad Ihsan, M.H.I
Halaqah 08 : Kaidah-kaidah Riba
*Join Telegram* :https://t.me/ilmusyar1

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله رب العالمين وبه نستعين على امور الدنيا والدين
أشهد أنْ لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن سيدنا و نبينا محمدًا عبده ورسوله اللهم صل وسلم وبارك وانعم على عبدك ورسولك محمد وعلى اله وصحبه وسلم أما بعد

Ikhawaniy wa Akhawatiy Rahimakumullāh wa A’ādzakumullāh.

Kita lanjutkan pembahasan kita di halaqah ke-8 ini, yang mana kita akan membahas (in syā Allāh) tentang Kaidah-Kaidah Riba. Sebelumnya kita telah jelaskan bahwasanya riba
terbagi menjadi tiga ketika ditinjau dari sisi transaksinya.

⑴ Riba Ba’i (riba terdapat pada jual beli).
⑵ Riba Dayn (riba pada utang piutang atau pinjaman).
⑶ Riba Syafa’at (riba yang disebabkan syafa’at yang diberikan seseorang).

*︎ Kaidah-Kaidah Riba*

Tentu di sini kita tidak memasukkan semua kaidah namun ini sebagai dasar. Kalau Antum ingin mempelajari lebih dalam, maka ikutilah kajian-kajian asatidzah-asatidzah kita, seperti kajian Ustad Ruwandi hafizhahullāh. Begitu pula dengan kajian Ustad Arifin Badri hafizhahullāh dan Ustad Ami hafizhahullāh.

Kaidah yang ingin kita bahas di sini adalah:

• Kaidah Pertama | Riba Diharamkan Baik Kadarnya Sedikit atau pun Banyak.

Riba itu hukumnya haram baik kadarnya sedikit maupun banyak.

Jadi tidak ada istilah, kalau ribanya cuma 200 perak itu boleh atau kalau ribanya cuma 1000 boleh, tidak! Riba walaupun sedikit haram apalagi banyak.

Mana dalīlnya?

Pertama Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

ٱلَّذِينَ يَأۡكُلُونَ ٱلرِّبَوٰاْ لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ ٱلَّذِي يَتَخَبَّطُهُ ٱلشَّيۡطَٰنُ مِنَ ٱلۡمَسِّۚ

_”Orang-orang yang memakan riba ketika dibangkitkan pada hari kiamat seperti orang yang sedang kesurupan.”_

(QS. Al Baqarah: 275)

Sebagian tafsir mengatakan bahwa dia dibangkitkan dalam keadaan gila, sehingga orang-orang yang berada di padang Mahsyar mengetahui bahwa dosa orang tersebut adalah karena riba.

Kenapa?

Karena terlihat sempoyongan seperti orang gila.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla mengatakan:

ٱلَّذِينَ يَأۡكُلُونَ ٱلرِّبَوٰاْ

_”Orang-orang yang memakan riba.”_

Dalam ayat ini masuk semuanya, orang yang memberikan riba, orang yang menerima riba, orang yang menulis riba, orang yang menjadi saksi atas transaksi riba tersebut.

Orang-orang yang melakukan transaksi riba, dibangkitkan pada hari kiamat nanti dalam keadaan sempoyongan seperti orang yang kesurupan atau seperti orang gila.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla, di sini menyebutkan ar riba (ٱلرِّبَ), riba secara umum, masuk semuanya dalam ayat ini. Baik riba ba’i, riba dayn (riba jual beli dan riba pinjaman).

Begitu pula dengan jumlahnya, baik itu 200 perak, 500 perak, 1000, 2000, 1 Juta, 1 Milyar (masuk dalam ayat ini).

Tidak ada pengecualian (misalnya), “Oh riba kalau sedikit maka diperbolehkan.” Semua riba diharamkan oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Begitu pula perkataan shahabat Jābir radhiyallāhu ‘anhu, beliau berkata:

لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم آكِلَ الرِّبَا وَمُوكِلَهُ وَكَاتِبَهُ وَشَاهِدَيْهِ وَقَالَ هُمْ سَوَاءٌ ‏.

_”Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam melaknat orang yang memakan harta riba (orang yang menerima riba), pemberi harta riba, yang memberi makan riba (مُؤْكِلَهُ) yang menulis transaksi riba (كَاتِبَهُ) dan dua orang saksi atas transaksi tersebut (شَاهِدَيْهِ).”_

Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam mengatakan:

وَقَالَ هُمْ سَوَاءٌ

_”Mereka sama (sama-sama mendapat laknat).”_

(Hadīts shahīh riwayat Muslim nomor 1598)

Laknat itu apa?

Laknat artinya dijauhkan dari rahmat Allāh Subhānahu wa Ta’āla. Orang yang dijauhkan dari rahmat Allāh Subhānahu wa Ta’āla maka dia akan binasa.


View Source


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *