Ustadz Muhammad Idris, Lc
*HALAQAH 5* : CAHAYA KEIMANAN KARUNIA ALLAH Bagian 02
*Join Telegram* :https://t.me/ilmusyar1
•┈┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈┈•
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمدلله رب الـعـالـمـيـن والصلاة والسلام على نبينا محمد وعلى آله وصحبه و من تبعهم بإحسان إلى يوم الدين
نسأل الله عزوجل أن يعلمنا بما ينفعنا وأن ينفعنا بما علمنا وأن يزيدنا علما نافعا وعملا صالحا إنه ولي ذلك والقادر عليه، أما بعد.
Ikhawaniy wa Akhawatiy, Saudara Saudariku kaum Muslimin di manapun berada, semoga kita semua dilimpahkan rahmat oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Syaikh Abdurrazaq menjelaskan bahwa keutamaan ini didapatkan oleh seorang muslim yang beruntung, di mana Allāh _Subhānahu wa Ta’āla_ memberikan cahaya ini untuk orang-orang yang Allāh kehendaki.
Dan yang dimaksud dengan cahaya di ayat ini adalah cahaya Iman, karena dia melapangkan dada dan meluaskan serta membahagiakan hati. Maka jika cahaya ini hilang dari seorang hamba, maka dada kita akan merasa sempit, sesak. Oleh karena itu, kelapangan hati seorang hamba sangat tergantung dari cahaya keimanan ini.
Imam Ibnu Rajab _rahimahullāh_ berkata, _”Hati yang dimasuki cahaya Iman akan merasa lapang dan lega. Karena lega dan lapangnya dada, maka ia akan mudah condong kepada kebaikan, sehingga dia akan mudah melakukan kebaikan, tenang dengan kebaikan yang dia lakukan, dan menerima kebaikan tersebut. Kalau dia sudah menerima kebaikan lawannya adalah dia akan lari dari kebathilan dan membenci kebathilan tersebut, membenci keburukan, serta tidak akan menerimanya.”_
Dari sini bisa kita ketahui salah satu kelebihan, faedah, dan keutamaan saat Allāh _Subhānahu wa Ta’āla_ memberikan kita cahaya Iman; yaitu _mudahnya hati untuk condong melakukan kebaikan dan lari dari melakukan kebathilan (kemaksiatan) kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla._
Maka sudah selayaknya bagi seorang hamba untuk berambisi di dalam mendapatkan cahaya ini, berharap kepada Allāh agar menjadikan kita atau termasuk dari orang yang Allāh muliakan dengan cahaya Iman ini. Karena apa? _Karena cahaya keimanan ini murni datangnya dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla._
Di mana Allāh _Subhānahu wa Ta’āla_ berfirman:
وَلَـٰكِنَّ ٱللَّهَ حَبَّبَ إِلَيْكُمُ ٱلْإِيمَـٰنَ وَزَيَّنَهُۥ فِى قُلُوبِكُمْ وَكَرَّهَ إِلَيْكُمُ ٱلْكُفْرَ وَٱلْفُسُوقَ وَٱلْعِصْيَانَ ۚ أُو۟لَـٰٓئِكَ هُمُ ٱلرَّٰشِدُونَ ۞ فَضۡلٗا مِّنَ ٱللَّهِ وَنِعۡمَةٗۚ وَٱللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٞ
_”Tetapi Allāh menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan Iman itu indah dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itu orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus, sebagai karunia dan nikmat dari Allāh. Dan Allāh Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana.”_ (QS. Al-Hujurāt: 7-8).
Dari sini bisa kita mengetahui bahwa keimanan dan cahaya Iman ini murni datangnya dari Allāh _Subhānahu wa Ta’āla,_ yang mana Allāh berikan kepada hamba-Nya yang Dia kehendaki, maka _sudah selayaknya bagi kita untuk terus meminta kepada Allāh agar menjadikan kita salah satu hamba-Nya yang beruntung yang mendapatkan cahaya keimanan ini. Aamiin Yaa Rabbil’ālamīn._
Lalu Syaikh menyebutkan salah satu hadits yang diriwayatkan oleh _Abdullāh ibni Amr ibni Al-Ash,_ di mana Rasūlullāh _shallallāhu ‘alayhi wa sallam_ bersabda,
إنَّ الإيمانَ ليَخلَقُ في جوفِ أحدِكم كما يَخْلَقُ الثوبُ الخلق، فاسأَلوا اللهَ أن يُجدِّدَ الإيمانَ في قلوبِكم
_”Bahwasanya keimanan ini benar-benar bisa menjadi usang di dalam tubuh seseorang dari kalian sebagaimana usangnya pakaian. Maka memohonlah kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla agar memperbaharui keimanan di hati kalian.”_
(Hadits riwayat Ath-Thabrani 14/70, Al-Hakim dan Al-Daylami dalam Al-Firdaus 387, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albaniy).
Dari sini bisa kita ketahui bahwa keimanan itu bisa redup atau usang di dalam tubuh kita. Lalu, mohonlah kepada Allāh _Subhānahu wa Ta’āla,_ agar Allāh selalu mengupgrade, selalu memperbaharui keimanan di dalam hati kita.
Leave a Reply