Ustadz Muhammad Idris, Lc hafidzahullah
*HALAQAH 11* : MENJAUHKAN DIRI DARI PENYAKIT HATI MAUPUN RACUNNYA
*Join Telegram* :https://t.me/ilmusyar1
•┈┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈┈•
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمدلله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه و من تبعهم بإحسان إلى يوم الدين
اللهم علمنا ما ينفعنا وأن ينفعنا بما علمنا وأن يزيدنا علما نافعا وعملا صالحا إنه ولي ذلك والقادر عليه، أما بعد.
Ikhawaniy wa Akhawatiy, Saudara Saudariku kaum Muslimin di manapun berada, semoga kita semua dilimpahkan rahmat oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Alhamdulillāh kita masih dapat berjumpa pada pertemuan kali ini, untuk melanjutkan pembahasan kita mengenai “Sepuluh Sebab untuk Mendapatkan Kebahagiaan dan Kelapangan Dada”, yang mana kita ambil dari Kitab kecil yang dikarang oleh
Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-Badr
_hafidzahumāllāhu ta’āla._
Dan Alhamdulillāh kita telah sampai ke pembahasan sebab ketujuh. Dan _insyaAllāh_ pada pertemuan kali ini kita akan melanjutkan ke sebab kedelapan untuk mendapatkan kelapangan dada, yang mana sebab kedelapan ini adalah *Menjauhkan diri dari penyakit hati maupun racunnya.*
Kita ketahui bersama bahwa penyakit hati dan racunnya serta hal-hal yang dapat merusak hati ini sangatlah banyak dan hati ini bisa sakit sebagaimana anggota badan lainnya bahkan penyakit-penyakit hati memiliki pengaruh yang sangat buruk terhadap tubuh dan terhadap pemiliknya.
Contoh dari penyakit hati adalah hasad, iri, dengki, dan penyakit lainnya yang mana langsung mengenai hati atau menimpa hati serta sifat-sifat tercela dan penyakit-penyakit buruk yang masuk ke dalam hati.
Dan apabila penyakit dan sifat-sifat tercela ini masuk ke dalam hati seorang hamba, maka ia akan merusaknya dan apabila telah sampai ke dalam dada seseorang maka itu akan membuatnya gelap, akan memberikan satu titik gelap di dalam dada seseorang, dan akan memberikan pengaruh yaitu membuat dada kita menjadi sempit, serta memberikan atau menjadikan keadaan kita keadaan hidup yang suram, bahkan memperburuk tempat kembali kita di akhirat kelak. Itu adalah jika penyakit hati ini telah merasuki dada seorang muslim.
Rasūlullāh _shallallāhu ‘alayhi wa sallam_ bersabda di dalam sebuah hadīts:
أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُله أَلا وَهِي الْقلب
_”Sesungguhnya pada tubuh manusia itu ada segumpal daging, jika ia baik maka menjadi baiklah seluruh anggota badan dan jika ia rusak maka rusak pula seluruh anggota badan. Sesungguhnya segumpal daging itu adalah hati.”_
(Hadīts riwayat shahīh riwayat Al-Bukhāri dan Muslim).
Rasūlullāh _shallallāhu ‘alayhi wa sallam_ menjelaskan dengan gamblang akan bahayanya hati yang rusak karena terjangkit atau terkena penyakit dan racun yang masuk ke dalamnya. Yang mana apabila hati ini sudah rusak maka itu dapat menyebabkan rusaknya anggota tubuh lainnya.
Adapun orang-orang yang selamat dari penyakit-penyakit ini maka hatinya akan dipenuhi dengan sifat-sifat yang bertolak belakang dari penyakit-penyakit hati. _Hatinya akan dipenuhi dengan rasa amanah, hatinya akan terbiasa memenuhi janji, ia terbiasa untuk jujur tidak berbohong, dan mengutamakan orang lain daripada dirinya sendiri._
Dan sifat-sifat terpuji inilah yang akan membuat pemiliknya merasakan kelapangan dada, serta membuat pemiliknya merasa nyaman, dan memberikan ketenangan pada jiwa pemiliknya.
Rasūlullāh _shallallāhu ‘alayhi wa sallam_ mengajarkan kita satu doa yang sering dipanjatkan oleh Rasūlullāh _shallallāhu ‘alayhi wa sallam_ yaitu meminta diberikan hati yang selamat. Rasūlullāh _shallallāhu ‘alayhi wa sallam_ berdoa di dalam sebuah hadīts:
اللّهُمَّ أسألُكَ قلبًا سلِيمًا
_”Ya Allāh, aku meminta kepada-Mu untuk diberikan hati yang lurus dan selamat.”_
Leave a Reply