Telegram: https://t.me/ilmusyar1
Salah satu topik pembicaraan yang tak ada henti-hentinya dibicarakan sejak dulu adalah tentang perselingkuhan. Perilaku buruk ini terkadang tidak mengenal tempat, keluarga yang belum lama terjalin hingga keluarga yang sudah terbangun bertahun-tahun tidak luput dari fenomena satu ini. Baik pihak suami maupun pihak istri, terkadang tidak ada bedanya. Ternyata cinta saja tidak cukup untuk menghindarkan hubungan rumah tangga dari perselingkuhan.
Sebenarnya apa alasan sampai pasangan tega melakukan hal tersebut? Berdasarkan banyak penelitian yang dilakukan oleh banyak ahli, ada beberapa kondisi yang menjadi pemicu perselingkuhan bisa terjadi. Namun fakta membuktikan, pemicu paling utama dan paling banyak mengapa seseorang selingkuh adalah karena tidak terpuaskan secara seksual.
Tidak dipungkiri bahwa kebutuhan seksual menjadi kebutuhan primer setiap orang. Jika kebutuhan ini dilalaikan maka bisa berakibat buruk untuk kesehatan fisik dan mental. Agama Islam sendiri sangat perhatian dengan pemenuhan kebutuhan ini. Beberapa hadits menggambarkan akan hal itu, di antaranya sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,
إِذَا دَعَا الرَّجُلُ امْرَأَتَهُ إِلَى فِرَاشِهِ فَأَبَتْ أَنْ تَجِىءَ لَعَنَتْهَا الْمَلاَئِكَةُ حَتَّى تُصْبِحَ
“Jika seorang pria mengajak istrinya ke ranjang, lantas si istri enggan memenuhinya, maka malaikat akan melaknatnya hingga waktu subuh.” (HR Bukhari no. 5193 dan Muslim no. 1436)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda,
إِذَا الرَّجُلُ دَعَا زَوْجَتَهُ لِحَاجَتِهِ فَلْتَأْتِهِ، وَإِنْ كَانَتْ عَلَى التَّنُّورِ
“Jika seorang lelaki mengajak istrinya untuk memenuhi hasratnya, maka hendaknya dia mendatanginya, walau dia sedang berada di dapur (memasak).” (HR Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh al-Albani)
Namun perlu dipahami bahwa dalam kebutuhan seksual, bukan hanya sekedar terpenuhinya hasrat biologis saja. Lebih dari itu, kepuasan seksual juga meliputi pengantar-pengantar menuju hubungan biologis tersebut, seperti kata-kata romantis, suasana yang dikondisikan dengan baik, pelukan dan seterusnya. Demikian pula setelah hubungan seks tersebut, perlu adanya sesi ngobrol hangat, bercanda, dan seterusnya.
Jika hal-hal tersebut tidak diperhatikan, bisa jadi hubungan seks yang dilakukan tidak akan memberi dampak yang maksimal, sehingga kebutuhan seksual menjadi tidak terpuaskan. Ujungnya, baik laki-laki ataupun wanita mencari pelampiasan pada orang lain dan terjadilah perselingkuhan.
Untuk mengetahui lebih dalam tentang penyebab-penyebab lain perselingkuhan bisa terjadi secara psikologis maupun secara syariat, serta bagaimana solusinya, silakan merujuk ke artikel kami di link berikut: https://muslimafiyah.com/perselingkuhan-sebab-pencegahan-solusi-dalam-tinjauan-psikologi-syariat.html
Artikel www.muslimafiyah.com | Asuhan Ustadz dr. Raehanul Bahraen, M.Sc., Sp.PK., Alumnus Ma’had Al Ilmi Yogyakarta
•┈┈┈┈•✿❁✿•┈┈┈┈•
Leave a Reply