Allah Subhanahu berfirman,
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تُبْطِلُوا۟ صَدَقَٰتِكُم بِٱلْمَنِّ وَٱلْأَذَىٰ
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melenyapkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima).”
Surah Al-Baqarah: 264
Mengungkit artinya mengungkap kembali sesuatu yang sudah berlalu. (Lihat Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI])
Mengungkit amal kebajikan bisa menggugurkan nilai pahala. Membatalkan pahala yang semestinya diperoleh seorang hamba yang beramal saleh. (Lihat Tafsir Ath-Thabari dalam menafsirkan ayat di atas).
Beramal saleh memerlukan pengiring, yaitu sikap sabar.
Sabar untuk tidak mengungkit-ungkit kebaikan atau amal saleh yang dilakukannya. Tidak menyebut-nyebut kebaikan yang telah diberikan kepada seseorang.
Sabar untuk manahan diri, menyembuyikan, tidak menyebarluaskan amal kebaikannya.
Sabar untuk tidak bersikap ujub, yaitu bangga diri karena telah beramal kebaikan. Sikap ujub adalah sikap yang bisa menggelincirkan seorang hamba pada perilaku tidak terpuji, seperti takabur dan meremehkan orang lain.
Kita memohon keselamatan kepada Allah Ta’ala dari amal yang sia-sia, amal yang tiada menuai balasan pahala.
Ya, Allah ya Rabb, terimalah segenap amal ibadah kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar permohonan hamba-Nya.
Telegram BIS: https://t.me/ilmusyar1
* Grup Whatsapp* :https://bit.ly/grupbis
Silakan disebar Artikel ini dengan tidak menambah atau mengurangi isi tulisan dan yang berkaitan dengannya
┅┅══❃ ✿❃══┅┅ ✿❃══┅┅
Leave a Reply