Syaikh Abdul Aziz Ibnu Baaz rahimahullahu ta’ala berkata,
فالإنسان يطلب الرزق، ويعمل بالأسباب، لكن يحذر أن تشغله عن طاعة الله، وعمَّا أوجب الله عليه؛ ولهذا يقول ﷺ:
“Seorang hamba diperkenankan untuk mencari rezeki, menempuh sebab-sebabnya, namun janganlah sampai hal tersebut menjauhkannya dari ketaatan kepada Allah dan dari apa yang diwajibkan Allah kepadanya. Oleh karena itu Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
”اُنْظُرُوْا إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلَا تَنْظُرُا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لاَ تَزْدَرُوْا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ“
“Perhatikanlah orang yang berada di bawahmu dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu. Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.” (HR. Bukhari (6490) dan Muslim (2963) dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)
فالإنسان إذا نظر إلى مَن فوقه في المال والجمال ونحو ذلك قد يتحسَّر، وقد يتألم، لكن ينظر إلى مَن دونه من الفقراء الآخرين الذين هم دونه في المال والخلق ونحو ذلك؛ حتى يعرف قدر نعمة الله عليه، هذا في أمور الدنيا والخلق،
“Seseorang itu bila melihat kepada orang lain yang di atasnya, dari sisi harta, keindahan rupa fisik, dan yang lainnya, terkadang ia mengeluh, terkadang sakit hati. Akan tetapi lihatlah kepada orang yang berada di bawahnya dari kalangan orang-orang fakir, yang keadaan mereka jauh di bawahnya dari dari segi harta, rupa, dan sebagainya, sehingga dia akan menyadari besarnya kadar nikmat Allah yang diberikan kepadanya. Dan ini hanya dalam urusan dunia dan rupa/keindahan fisik.
أما في أمور الآخرة وأمور الطَّاعات فلينظر إلى مَن فوقه؛ ليتأسَّى بمن فوقه، وليقتدي بالأخيار،
Adapun dalam perkara akhirat dan perkara ketaatan; maka lihatlah kepada orang-orang yang berada di atasnya, agar ia dapat mencontoh mereka, dan mengikuti perilaku orang-orang pilihan (para sahabat dan yang mengikuti mereka) …
Lalu beliau mengatakan,
فالإنسان في أمور الدين ينظر إلى مَن فوقه حتى يتأسَّى به، وحتى يعمل كعمله، وفي أمور الدنيا ينظر إلى مَن دونه حتى لا يزدري نعمةَ الله عليه، وحتى لا يقنط، وحتى لا يرى أنه مظلوم،
Maka seorang hamba dalam urusan agama/akhirat, hendaknya dia melihat kepada orang-orang yang ada di atasnya, sehingga dia dapat menjadikan mereka sebagai teladan, sehingga dia dapat melakukan seperti amalan mereka.
Adapun dalam urusan dunia, hendaknya dia melihat kepada orang-orang yang ada di bawahnya, sehingga ia tidak meremehkan nikmat yang Allah berikan kepadanya, agar ia tidak berputus asa dan merasa bahwa dirinya terzalimi.
فإنه إذا رأى مَن دونه عرف قدر نعمة الله عليه، فأنت عندك دار تسكنها، والآخر ما عنده دار، فهو يستأجر، وقد تعب من ذلك، وأنت عندك قدرة على الأجرة، والآخر ما عنده قدرة على الأجرة، وأنت عندك بيتٌ كبيرٌ، والآخر عنده بيتٌ صغيرٌ ما يكفيه، ففرقٌ عظيمٌ بينك وبينه. فانظر إلى مَن دونك حتى تعرف قدر نعمة الله عليك.
Sehingga ketika ia melihat orang-orang yang ada di bawahnya; ia akan menyadari besarnya kadar nikmat yang diberikan Allah kepadanya.
Kamu memiliki rumah yang bisa ditempati, sedangkan orang lain tidak punya rumah, mereka hanya mampu menyewa dan bersusah payah untuk membayarnya.
Kamu memiliki kemampuan untuk menyewa rumah, sedangkan orang lain tidak memiliki kemampuan untuk itu.
Kamu memiliki rumah yang besar, sedangkan orang lain hanya memiliki rumah kecil yang tidak mencukupi keluarganya.
Maka ada perbedaan yang cukup besar antara dirimu dengan mereka. Maka perhatikanlah orang-orang yang berada di bawahmu agar kamu menyadari besarnya kenikmatan yang diberikan kepadamu.
Sumber: Syarah Riyadhus Shalihin (Hadits no. 467)
https://binbaz.org.sa/audios/2488/165-%D9
Telegram BIS: https://t.me/ilmusyar1
* Grup Whatsapp* :https://bit.ly/grupbis
Silakan disebar Artikel ini dengan tidak menambah atau mengurangi isi tulisan dan yang berkaitan dengannya
┅┅══❃ ✿❃══┅┅ ✿❃══┅┅
Leave a Reply