╔══❖•ೋ°° ೋ•❖══╗
           
                    *SBUM*
            *Sobat Bertanya*
         *Ustadz Menjawab*

╚══❖•ೋ°° ೋ•❖══╝

*NO* : 1⃣6⃣1⃣0⃣

*Dirangkum oleh Grup Islam Sunnah | GiS*
  https://grupislamsunnah.com

  *Kumpulan Soal Jawab SBUM*
  *Silakan Klik :* https://t.me/GiS_soaljawab

═══════ ° ೋ• ═══════

  *KHAWATIR DURHAKA*
*KETIKA MENGHADAPI IBU KANDUNG*
*YANG SULIT PERANGAINYA*

*Pertanyaan*
Nama : Yana
Angkatan : T05
Grup : 18
Nama Admin : Lisya
Nama Musyrifah : Afiah
Domisili : Bekasi

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه

Izin bertanya, Ustadz.

Saya menyadari bahwa ibu saya terkena luka batin, disebabkan sikap ayah selama berumah tangga.

Ibu saya baik dalam ibadah, namun ayah sebaliknya.
Waktu kecil saya sebagai anak pertama, sering terkena dampak seperti kena cubit dan lain-lain.
Akibat luka batin yang di terima ibu.

Insyaallah Ustadz mengerti bagaimana pola rumah tangga yang di dalamnya terdapat fitnah.
Karena suami yang minim ilmu agama dan awam.
Baik dari sisi rumah tangga, ipar, maupun orang tua (mertua).

Luka batin ibu saya uni, saya sadari setelah saya dewasa.
Di mana ternyata saya juga mengalami hal yang sama oleh mantan suami.
Saat itu saya masih awam dan sholat 5 waktu pun masih ada yang bolong.
Qodarullah ternyata saya mengalami hal yang sama.

Dari luka batin ibu, saya berusaha untuk berbakti.
Baik di ibu maupun ayah (Alhamdulillah, sekarang saya sudah lapang menerima Ayah, tidak seperti dulu).

Namun Ustadz, saya sangat susah sekali menghadapi ibu saya ini.
Mengingat Beliau sudah kurang akal karena mendekati menopause.
Di mana kelakuannya banyak keanehan.

Saya pun menyadari itu.
Dan berusaha untuk mengimbanginya.
Tapi Ustadz sering sekali kami bertengkar karena mengimbangi ibu sangat sulit.
Dan saya takut menjadi anak durhaka juga.

Bagaimana Ustadz ?
Mohon pencerahannya, Ustadz.

جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم.

*Jawaban*

وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته.

Perlu diketahui bahwa orang tua memiliki kedudukan yang mulia dalam agama Islam.

Allah ta’ala memerintahkan untuk bermuamalah dengan orang tua dengan lemah lembut dan santun.

وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوٓا۟ إِلَّآ إِيَّاهُ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ ٱلْكِبَرَ أَحَدُهُمَآ أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.
Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.
(QS. Al-Israa’ 17 : 23).

Salah satu akhlak yang harus dimiliki oleh para anak adalah tahammul al adza minal walidain, yaitu bersabar menahan gangguan dari orang tua.

Andaikan orang tua memarahi anda, mengomeli anda, menghukum anda, mencaci maki anda, merendahkan anda, membanding-bandingkan anda dengan orang lain, melakukan kezaliman kepadamu, maka hendaknya diam, tahan dan bersabarlah.
Jangan membantahnya, jangan mendebatnya, jangan membalasnya dengan keburukan, jangan membalasnya dengan kemarahan juga, jangan pergi berpaling.
Tapi diam, tahan dan bersabarlah.

Perhatikanlah kisah kisah keteladanan dari Abdurrahman bin Abi Bakar Ash Shiddiq, ketika ia dimarahi oleh Abu Bakar Ash Shiddiq radhiallahu’anhuma, karena Abdurrahman dianggap kurang maksimal dalam memuliakan tamunya Abu Bakar.

Maka Abu Bakar mengatakan kepada Abdurrahman :

فقالَ: يا غُنْثَرُ، فَحَلَفَتِ المَرْأَةُ لا تَطْعَمُهُ حتّى يَطْعَمَهُ، فَحَلَفَ الضَّيْفُ أوِ الأضْيافُ، أنْ لا يَطْعَمَهُ أوْ يَطْعَمُوهُ حتّى يَطْعَمَهُ، فقالَ أبو بَكْرٍ: كَأنّ هذِه مِنَ الشَّيْطانِ، فَدَعا بالطَّعامِ، فأكَلَ وأَكَلُوا، فَجَعَلُوا لا يَرْفَعُونَ لُقْمَةً إلّا رَبا مِن أسْفَلِها أكْثَرُ مِنها، فقالَ: يا أُخْتَ بَنِي

View Source


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *