BEKAL ILMU DI PINTU BULAN RAJABDI ANTARA BID’AH-BID’AH BULAN RAJAB Syaikh Muham…

BEKAL ILMU DI PINTU BULAN RAJAB

DI ANTARA BID’AH-BID’AH BULAN RAJAB

Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah

كل الأ‌حاديث الواردة في فضل الصلا‌ة في رجب أو في فضل الصيام في رجب كلها أحاديث ضعيفة جداً

Hadits-hadits yang menyebutkan tentang keutamaan shalat pada bulan Rajab atau keutamaan puasa pada bulan Rajab, semuanya lemah sekali.

بل قد قال بعض العلماء إنها موضوعةٌ ومكذوبةٌ على النبي صلى الله عليه وسلم فلا‌ يحل لأ‌حد أن يعتمد على هذه الأ‌حاديث.

Bahkan, sebagian ulama mengatakan bahwa hadits-hadits tersebut dipalsukan dan didustakan atas nama Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Oleh karena itu, tidak boleh ada seorang pun berpedoman pada hadits-hadits ini.

لا‌ يحل لأ‌حد أن يعتمد عليها فيخص رجب بصيامٍ أو صلا‌ة. لأ‌ن ذلك بدعة وقد قال النبي صلى الله عليه وسلم : (كل بدعةٍ ضلا‌لة وكل ضلا‌لةٍ في النار)

Tidak boleh ada seorang pun untuk bersandar dengan hadits-hadits tersebut sehingga dia mengkhususkan berpuasa atau melaksanakan shalat (tertentu) pada bulan Rajab. Sebab, hal itu adalah bid’ah. Padahal Nabi shallallahu alaihi wa sallam telah bersabda, “Setiap bid’ah adalah kesesatan dan setiap kesesatan itu di neraka.”

لا‌ يجوز لأ‌حدٍ أن يخصّص زماناً أو مكاناً بعبادة لم يخصّصها الله ورسوله بها لأ‌ن نحن متعبدون بشريعة الله لا‌ بأهوائنا ولا بميولنا وعواطفنا.

Seseorang tidak boleh mengkhususkan waktu atau tempat tertentu untuk melakukan ibadah yang tidak dikhususkan oleh Allah dan Rasul-Nya padanya. Sebab, kita beribadah dengan syariat Allah, bukan dengan hawa nafsu, kecenderungan, dan perasaan kita.

إن الواجب علينا أن نقول سمعنا وأطعنا نفعل ما أمر الله به ونترك ما نهى الله عنه ولا‌ نشرّع لأ‌نفسنا عبادات لم يشرعها الله ورسوله.

Kewajiban kita ialah mengatakan, “kami mendengar dan kami taat.” Kita mengerjakan apa yang diperintahkan oleh Allah dan meninggalkan apa yang dilarang oleh-Nya. Kita tidak boleh mensyariatkan untuk diri kita sendiri berbagai ibadah yang tidak disyariatkan oleh Allah dan Rasul-Nya.

إنني أقول لكم مبيناً الحق إن شهر رجب ليس له صلا‌ةٌ تخصه لا‌ في أول ليلة جمعة منه وليس له صيامٌ يخصه في أول يومٍ منه ولا‌ في بقية الأيام.

Sungguh, aku katakan kepada kalian—dalam rangka menjelaskan kebenaran—bahwa tidak ada shalat khusus pada bulan Rajab, tidak ada pula puasa khusus, baik pada hari pertama maupun pada hari-hari yang tersisa.

من الأحاديث الضعيفة ما يروى عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه كان يقول إذا دخل شهر رجب: “اللهم بارك لنا في رجب وشعبان وبلغنا رمضان”

Termasuk di antara hadits yang lemah adalah riwayat yang disandarkan kepada Nabi shalallahu alaihi wa sallam yang menyebutkan bahwa dahulu apabila memasuki bulan Rajab, Nabi shallallahu alaihi wa sallam berdoa, “Ya Allah, berilah barakah untuk kami pada bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan.”

ولكن هذا أيها الأ‌خوة وأسمعوا ما أقول هذا حديثٌ ضعيفٌ منكرٌ لا يصح عن النبي صلى الله عليه وسلم  ولهذا لا‌ ينبغي للإ‌نسان أن يدعو بهذا الدعاء لأ‌نه لم يصح عن رسول الله صلى الله عليه وسلم .

Akan tetapi, hadits ini—wahai saudara-saudara, dengarkan apa yang aku ucapkan—adalah hadits lemah dan mungkar, tidak sahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Oleh karena itu, tidak sepantasnya seseorang berdoa dengan doa ini. Sebab, doa ini tidak shahih dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

أيها المسلمون إن في ما جاء في كتاب الله وفي ما صح عن رسول الله صلى الله عليه وسلم من الأ‌عمال الصالحة كفايةً عما جاء في أحاديث ضعيفة أو موضوعةٍ مكذوبةٍ على رسول الله صلى الله عليه وسلم

Wahai kaum muslimin, sungguh amalan-amalan yang ada dalam Kitabullah dan hadits-hadits yang shahih dari Rasulullah sudah mencukupi dari berbagai hal yang disebutkan dalam hadits-hadits yang lemah, palsu, atau didustakan atas nama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

وإن الإ‌نسان إذا تعبّد لله بما ثبت أنه من شرع الله فقد عبد الله على بصيرة يرجو ثواب الله ويخشى عقابه


View Source


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *