╔══❖•ೋ°° ೋ•❖══╗
           
                    *SBUM*
            *Sobat Bertanya*
         *Ustadz Menjawab*

╚══❖•ೋ°° ೋ•❖══╝

*NO : 1⃣6⃣4⃣8⃣*

*Dirangkum oleh Grup Islam Sunnah | GiS*
  https://grupislamsunnah.com

  *Kumpulan Soal Jawab SBUM*
  *Silakan Klik :* https://t.me/GiS_soaljawab

═══════ ° ೋ• ═══════

  *HUKUM WANITA HAID/NIFAS*
*MENYENTUH AL-QURAN TAFSIR*

*Pertanyaan*
Nama : Suci
Angkatan : T. 06
Grup : 002
Nama Admin : Detty Afriyanti Sukandar
Nama Musyrifah : Hayatul fathiyya turhma
Domisili : Padang, Sumatera Barat

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه

Izin bertanya Ustadz.

Berkaitan dengan wanita haid.
Banyak yang mengatakan boleh membaca atau menyentuh Al-Qur’an yang ada tafsir atau terjemahannya.

Bagaimana sebenarnya Ustadz.
Mohon penjelasan dan dalilnya Ustadz

جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم.

*Jawaban*

وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والصلام على رسول الله اما بعد.

Mamang ada perbedaan diantara ulama, masalah boleh atau tidak bolehnya wanita haid/nifas baca Al -Quran, sentuh Al-Quran.
Hanya saja pendapat yang dipilih oleh sebagian para ulama adalah pendapat bolehnya wanitanl haid/nifas baca Al-Quran, baik dari hafalan maupun baca dari Al-Quran selama tidak menyentuh Al-Quran.

Perhatikan apa yang disampaikan oleh Syekh Ibnu Baz dan Imam An- Nawawi.

قال الشيخ ابن باز رحمه الله تعالى : أنه لا حرج على الحائض والنفساء أن تقرأ ما تحفظان من القرآن، ولا حرج أن تقرأ الحائض والنفساء آية الكرسي عند النوم، ولا حرج أن تقرأ ما تيسر من القرآن في جميع الأوقات عن ظهر قلب، هذا هو الصواب، وهذا هو الأصل، ولهذا أمر النبي ﷺ عائشة لما حاضت في حجة الوداع قال لها: افعلي ما يفعل الحاج غير ألا تطوفي بالبيت حتى تطهري ولم ينهها عن قراءة القرآن.

Tidak masalah bagi wanita haid dan nifas untui baca Al-Qquran dari apa yang dia hafal. Tidak berdosa wanita haid dan nifas baca ayat kursi ketika tidur. Tidak ada dosa bagi wanita haid dan nifas baca Al-Quran kapan saja waktunya dari hafalannya. Ini lah yang lebih sesuai dengan dalil dan lebih dekat keda dalil. Oleh sebab itu lah Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada Aisyah, “Lakukanlah sebagaimana yang dilakukan oleh orang yang berhaji, dan jangan lah engkau tawaf dika’bah, sampai engkau suci dari haid, dan Nabi tidak melarang Aisyah baca Al-Quran.
(https://binbaz.org.sa/fatwas/1835/).

Syaikh Ibnu Baz rahimahullah berkata :

“Diperbolehkan bagi wanita haid dan nifas untuk membaca Al-Quran menurut pendapat ulama yang paling kuat. Alasannya, karena tidak ada dalil yang melarang membaca Al-Quran untuk wanita haid.

Namun, seharusnya membaca Al -Quran tersebut tidak sampai menyentuh mushaf Al-Quran. Kalau memang mau menyentuh Al -Quran, maka seharusnya dengan menggunakan pembatas seperti kain yang suci dan semacamnya (bisa juga dengan sarung tangan, pen.). Demikian pula untuk menulis Al-Quran di kertas ketika hajat (dibutuhkan), maka diperbolehkan dengan menggunakan pembatas seperti kain tadi.”
(Majmu’ Fatawa Ibnu Baz, 10: 209-210).

Imam Nawawi rahimahullah dalam Al-Majmu’ mengatakan, “Jika kitab tafsir tersebut lebih banyak kajian tafsirnya daripada ayat Al-Quran sebagaimana umumnya kitab tafsir, di sini ada beberapa pendapat ulama. Namun yang lebih tepat, kitab tafsir semacam itu tidak mengapa disentuh karena tidak disebut mushaf.”

Jika yang disentuh adalah Al-Quran terjemahan dalam bahasa non-Arab, tidak disebut mushaf, yang disyaratkan dalam hadits mesti menyentuhnya dalam keadaan suci. Namun kitab atau buku seperti itu disebut tafsir sebagaimana ditegaskan oleh ulama Malikiyah.

Oleh karena itu, tidak mengapa menyentuh Al-Quran terjemahan seperti itu, karena hukumnya sama dengan menyentuh kitab tafsir. Akan tetapi, jika isi Al-Qurannya (tulisan Arab dari Al-Quran) lebih banyak atau sama banyaknya dari kajian terjemahan, sudah sepatutnya tidak disentuh dalam keadaan berhadats.

والله تعالى أعلم بالصواب.

  Dijawab oleh : Mahatir Fathoni S.Ag

═══════ ° ೋ• ═══════

View Source


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *