Sahabat Abdullah bin Umar radhiyallahu} anhuma menceritakan bahwa ketika beliau bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, ada seorang dari kalangan Anshar yang bertanya kepada beliau,
يَا رَسُولَ اللهِ، أَيُّ الْمُؤْمِنِينَ أَفْضَلُ؟
“Wahai Rasulullah, siapakah mukmin yang paling afdal?”
قَالَ: أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا.
Nabi shallallahu alaihi wa sallam menjawab, (“Mukmin yang paling afdal) adalah yang terbaik akhlaknya.”
قَالَ: فَأَيُّ الْمُؤْمِنِينَ أَكْيَسُ؟
Orang itu kembali bertanya, “Siapakah mukmin yang cerdas?”
قَالَ: أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا، وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا، أُولَئِكَ الْأَكْيَاسُ
Beliau menjawab, (“Mukmin yang paling cerdas adalah) yang paling banyak mengingat maut dan yang terbaik dalam mempersiapkan bekal untuk kehidupan setelah kematian. Orang-orang yang seperti inilah yang disebut cerdas.”
HR. Ibnu Majah no. 4259. Hadits ini dinilai hasan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahih Ibnu Majah no. 3454
WhatsApp Salafy Indonesia
Channel Telegram || http://telegram.me/ForumSalafy
Leave a Reply