* MENUMBUHKAN KASIH SAYANG*Pendidikan anak berawal dari rumah, terlebih dalam ba…

* MENUMBUHKAN KASIH SAYANG*

Pendidikan anak berawal dari rumah, terlebih dalam bab kasih sayang. Dari banyak kasus anak suka membully, anak suka berbuat kasar, dan kenakalan kenakalan lainnya, jika di runtut semuanya bermula dari lingkungan rumahnya.

Ada faktor orang tua yg kurang memberikan kasih sayang, atau terlalu over dalam kasih sayang. Ada juga karena kurang perhatian dari ortu, sehingga menyebabkan anak tersebut bergaul kepada orang yg salah.

Di antara fenomena yg saat ini terjadi, kurangnya orang tua mengucapkan salam kepada keluarganya.

Ada kita saksikan ketika orang tua menjenguk anaknya di ma’had, mereka hanya sekedar memberikan bekal atau kebutuhannya saja, mungkin di selingi dengan pertanyaan pertanyaan ringan, kemudian orang tua buru buru pulang tanpa mengucapkan kalimat “assalamu’alaikum” di awal perjumpaan ataupun ketika berpisah.

Ada juga orang tua yg setiap masuk ke rumah tanpa mengucapkan salam, ataupun tidak menegur anaknya ketika masuk rumah tanpa mengucapkan salam.

Karena jarangnya mengucapkan dan mendengarkan kalimat salam, seolah olah kalimat “assalamu’alaikum” terasa asing bagi mereka.

Tidakkah kita sudah mengetahui bersama, bahwa Rasulullah shollahu alaihi wa sallam memerintahkan kita untuk senantiasa menebarkan salam? Baik kepada orang yg di kenal ataupun tidak di kenal? Tujuannya agar tumbuh rasa kasih sayang, dan termasuk saling mendo’akan kebaikan.

Rasulullah shollahu alaihi wa sallam bersabda:

وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ “لاَ تَدْخُلُوا الجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا وَلا تُؤْمِنُوا حَتىَّ تحَابُّوا، أَوَلاَ أَدُلُّكُمْ عَلَى شَئٍ إِذَا فَعَلْتُمُوهُ تَحاَبَبْتُمْ؟ أَفْشُوا السَّلاَم بَيْنَكُم” رَوَاهُ مُسْلِمٌ

“Tidaklah kalian masuk surga hingga kalian beriman. Dan tidaklah kalian beriman hingga saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan suatu amalan yang jika kalian kerjakan niscaya kalian akan saling mencintai? Tebarkanlah salam di antara kalian.” (HR. Muslim)

Begitu juga hadits:

وَعَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو بْنِ العَاصِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَجُلاً سَأَلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم أَيُّ الإْسلاَمِ خَيْرٌ؟ قَالَ “تُطْعم الطَّعَامَ، وَتَقْرأُ السَّلام عَلَىَ مَنْ عَرِفَتَ وَمَنْ لَمْ تَعْرِفْ”. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash radhiyallahu ‘anhuma, ada seorang lelaki bertanya kepadanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Ajaran Islam apakah yang paling baik?” Beliau menjawab, “Engkau memberikan makanan dan mengucapkan salam kepada orang yang engkau kenal dan belum engkau kenal.” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 12 dan Muslim, no. 39]

Setelah kita membaca hadits di atas, bahwa dengan salam akan menumbuhkan kasih sayang dan rasa cinta. Tidakkah lebih utama kalimat salam itu sesering mungkin kita ucapkan kepada keluarga, terutama anak kita? dengan harapan tumbuh rasa cinta dan kedekatan antara orang tua dan anak?

Terlebih ketika mengucapkan salam mengandung do’a yg artinya kita berharap orang yg kita ucapkan salam senantiasa di beri perlindungan dan kesejahteraan oleh Allah ta’ala.

Apakah ada penjaga dan perlindungan yg lebih baik untuk anak anak kita, di bandingkan penjagaan dan perlindungan dari Allah?

Semoga allah memudahkan kita untuk senantiasa menebarkan salam.

Wallahu ‘alam

Telegram BIS: https://t.me/ilmusyar1
* Grup Whatsapp* :https://bit.ly/grupbis

Silakan disebar Artikel ini dengan tidak menambah atau mengurangi isi tulisan dan yang berkaitan dengannya
┅┅══❃ ✿❃══┅┅ ✿❃══┅┅


View Source


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *