╔══❖•ೋ°° ೋ•❖══╗
           
                    *SBUM*
            *Sobat Bertanya*
         *Ustadz Menjawab*

╚══❖•ೋ°° ೋ•❖══╝

*NO* : 1⃣6⃣8⃣7⃣

*Dirangkum oleh Grup Islam Sunnah | GiS*
  https://grupislamsunnah.com

  *Kumpulan Soal Jawab SBUM*
  *Silakan Klik :* https://t.me/GiS_soaljawab

═══════ ° ೋ• ═══════

  *MERASA TERASING*
*DI TENGAH-TENGAH KELUARGA*
*YANG BELUM MENGENAL MANHAJ SALAF,*
*DAN DILEMA DENGAN PENDIDIKAN ANAK*
*DI PONDOK PESANTREN*
*BUKAN BERMANHAJ SALAF*

*PERTANYAAN :*
Nama : Erdina Putri
Angkatan : 06
Grup :16
Nama Admin : Salma Latif
Nama Musyrifah : Dwi Susmiyanti
Domisili : Magetan

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه

Afwan Ustadz izin, bertanya.
Semoga segera dijawab oleh Ustadz.

Ana seorang yang baru saja berhijrah.
Ana tahu ilmu ana masih sangat minim.
Tapi insyaallah ana sudah mantap dan meyakini manhaj salaf yang mulia ini adalah ajaran yang murni dan definisi syar’i yang sebenarnya.

Masalah terbesar ana saat ini adalah dengan keluarga ana sendiri (orang tua) dan suami juga.
Ana seolah-olah sudah tidak mempunyai siapa-siapa yang sefrekuensi dengan ana.

Ana sudah mengingatkan, menulis dalil dan share video-video kajian salaf.
Mulai dengan kalimat halus sampai kalimat yang emosional, saya lontarkan ke keluarga karena mengolok-olok sunnah.

Tapi Alhamdulilah ana masih mempunyai sahabat yang menguatkan ana untuk terus bangkit dan berusaha istiqomah dengan manhaj salaf.

Yang terakhir, saat ini anak ana posisi sudah masuk ke pondok pesantren yang bukan manhaj salaf.
Dulu ana memasukkan pondok itu memang dalam keadaan belum mengenal manhaj salaf.
Dan sekarang kurang lebih sudah berjalan 6 bulan anak ana ada di pondok tersebut.
Dan selama 6 bulan itu anak ana seringkali telpon ke uti (nenek)-nya untuk berkeluh kesah.
Tidak bisa menghubungi ana, karena saat ini posisi ana sedang bekerja di luar negeri.

Kalau mau telpon ana, tidak bisa karena roaming.
Biasanya ana yang menelpon memakai HP Ustadzahnya, 2 pekan sekali.
 
Yang terakhir itu, anak ana mengatakan kalau dia di dalam pondok di bully, sampai di fitnah lesbian.
Mungkin kalau sekali-dua kali bisa maklum, tapi ini sudah berkali-kali.
Jujur membuat ana bingung.

Tapi di sisi lain ana berpikir ini kesempatan untuk ana pindahkan anak ana ke pondok yang bermanhaj salaf.

Disitulah ana mulai mencari info tentang keberadaan pondok yang bermanhaj salaf di daerah ana.
Lalu singkat cerita ana mendapat info dari bapak ana ada info pondok gratis bermanhaj salaf di Ponorogo, yang di mana Ponorogo ini adalah tempat orang tua ana tinggal.

Awalnya ana heran, orang tua ana tidak suka dengan manhaj salaf tapi memberi info tentang pondok salaf.
Mungkin karena gratisnya itu yang membuat Beliau tertarik.
Dan mungkin juga bapak ana ini memberi info, karena misalnya anak ana ini jadi pindah ke ponorogo akan jadi lebih dekat dengan mereka.
Jadi lebih enak kalau ada apa-apa, kemudian dijenguk.

Kemudian ana mencari-cari informasinya, tanya-tanya ke pengurus pondoknya bagaimana sistemnya bisa sampai gratis.
Dan cocoklah ana dengan pondok ini.

Kemudian ana baru sampaikan ke suami, ana ceritakan dari awal sampai akhir.
Sayangnya suami ana tidak setuju.

Ana tanya apa alasanya, suami berdalih dikira ana meremehkan dia dengan memindahkan anak ke pondok gratis.
Lalu berdalih lagi kalau di dekatkan ke kakek neneknya nanti manja.
Berdalih lagi nanti kejauhan.
Lalu ana negosiasi kalau memang merasa diremehkan ana juga ada rekomendasi pondok salaf yang berbayar.
Tapi ternyata tidak mau juga.
Berdalih dengan banyak alasan.
Sampai ana menangkap alasan kenapa suami ana tidak mau adalah karena pondok yang baru itu bermanhaj salaf.

View Source


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *