* APAKAH MUNGKIN BISA MENGUBAH AKHLAK KITA* Telegram BIS: https://t.me/ilmusyar1…

* APAKAH MUNGKIN BISA MENGUBAH AKHLAK KITA*

Telegram BIS: https://t.me/ilmusyar1
* Grup Whatsapp* :https://bit.ly/grupbis

Mungkin ada sebagian orang yang mengatakan, dulu mudaku sudah seperti itu, maka sekarang aku sudah tidak mampu lagi merubah akhlakku. Sedangkan disana ada sebagian lagi yang mengira bahwa yang namanya akhlak adalah sesuatu yang sudah menetap disanubari seorang insan, yang tidak mungkin lagi bisa berubah, dengan sangkaan bahwa itu merupakan watak, fitrah dasar seorang manusia dan tabiat pembawaan orang. Sebagian lagi mengira, bahwa akhlak adalah suatu hal yang bisa dirubah, dan hal itu, mudah bukan suatu hal yang mustahil.

Yang benar bahwa akhlak itu terbagi menjadi dua. Salah satunya adalah yang bersifat tabiat pembawan lahir, dan yang satunya lagi adalah dengan cara berusaha, membiasakan diri untuk berakhlak yang baik dan bersungguh untuk menetapi hal tersebut.

Sehingga, kalaulah sekiranya akhlak sesuatu yang tidak mungkin bisa berubah tentu akan ada banyak sekali wasiat dan wejangan yang gugur. Yaitu manakala Allah Azza wa jalla berfirman:

قال الله تعالى: ﴿قَدْ أَفْلَحَ مَنْ تَزَكَّى١٤﴾ [الأعلى: 14]

“Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman)“. [al-A’laa/87: 14]

Dan juga dalam firmanNya:

قال الله تعالى: ﴿قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا٩﴾ [الشمس: 9]

“Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu“. [asy-Syams/91: 9]

Dan sebuah ungkapan salaf: “Hanyalah ilmu itu dengan belajar, dan sikap lemah lembut dengan latihan berlemah lembut. Maka barangsiapa yang memilih kebaikan, ia pasti akan memperolehnya. Dan barangsiapa yang berlindung dari kejelekan, ia akan dilindungi“.

Siapa yang memperhatikan kelakuan binatang serta keadaannya sebelum diajari dan setelahnya, pasti ia akan mendapati bahwasannya akhlak disisi manusia dapat dirubah bagi siapa yang karunia dengan keinginan dan kesungguhan yang kuat. Dengan selalu menjadikan pembawaan dirinya diatas budi pekerti yang luhur dan mulia.

Berkata Ibnu Hazm menceritakan tentang uji coba yang pernah beliau lakukan, yaitu usahanya untuk mengatasi beberapa kekurangan yang ada pada dirinya, serta hasil yang akan diperoleh bagi siapa saja yang berani melakukannya. Beliau mengatakan: “Di dalam masalah kekurangan, maka saya atasi dengan senantiasa melatih jiwa serta membaca dan memahami perkataan para Nabi Shalawatullah ‘alaihim. Dan memahami perkataan orang bijak dari kalangan ulama yang terdahulu dan belakangan didalam masalah akhlak, dan adab melatih jiwa, itu sangat membantu sekali, hingga kiranya Allah banyak memberi pertolongan akan hal itu, tentunya berkat taufik dan karuniaNya. Keadilan yang sempurna, melatih jiwa, serta berbuat sesuatu, seperti halnya mau mengakui kekurangan yang ada padanya sebagi teguran bagi orang yang bisa mengambil pelajaran. Insya Allah”.

Kemudian beliau membagi beberapa macam bentuk kekurangan yang ada pada dirinya, kalau sekiranya tidak merasa terlalu panjang tentu akan saya nukilkan semuanya karena ada begitu banyak faidah yang bisa kita ambil. Namun, saya cukupkan saja, bagi siapa yang ingin lebih jauh silahkan lihat kitabnya yang berjudul ‘Al-Akhlaq wa Siyar fii Mudawatin Nafsi‘.

Kemudian beliau mengatakan : “Dan diantaranya –maksudnya aib, kekurangan- mendendam yang berlebihan, maka aku mampu mengekangnya berkat pertolongan Allah Ta’ala, dengan menutupi dan mengalahkan untuk lebih jauh, adapun untuk memutusnya sama sekali maka aku belum sanggup. Menyulitkan diriku untuk bisa jujur kepada orang yang memusuhiku dengan permusuhan yang benar”. Dari sini selesai perkataan beliau rahimahullah.

Ada seorang ikhwah yang bercerita kepadaku : “Pernah pada suatu ketika, mampir di dalam hatiku sesuatu yang sangat besar, mengarah pada salah seorang saudaraku, karena sebab rizki yang telah Allah berikan padanya.


View Source


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *