𝗦𝗕𝗨𝗠
𝗦𝗼𝗯𝗮𝘁 𝗕𝗲𝗿𝘁𝗮𝗻𝘆𝗮
𝗨𝘀𝘁𝗮𝗱𝘇 𝗠𝗲𝗻𝗷𝗮𝘄𝗮𝗯
╚══꧁✿✿°°°°✿✿꧂ ══╝
𝗡𝗢 : 1⃣7⃣2⃣6⃣
𝗗𝗶𝗿𝗮𝗻𝗴𝗸𝘂𝗺 𝗼𝗹𝗲𝗵 𝗚𝗿𝘂𝗽 𝗜𝘀𝗹𝗮𝗺 𝗦𝘂𝗻𝗻𝗮𝗵 | 𝗚𝗶𝗦
https://grupislamsunnah.com
𝗞𝘂𝗺𝗽𝘂𝗹𝗮𝗻 𝗦𝗼𝗮𝗹 𝗝𝗮𝘄𝗮𝗯 𝗦𝗕𝗨𝗠
𝗦𝗶𝗹𝗮𝗸𝗮𝗻 𝗞𝗹𝗶𝗸 : https://t.me/GiS_soaljawab
═══════゚・:✿:・゚═══════
𝗦𝗛𝗢𝗟𝗔𝗧 𝗗𝗔𝗟𝗔𝗠 𝗞𝗢𝗡𝗗𝗜𝗦𝗜 𝗣𝗔𝗞𝗔𝗜𝗔𝗡 𝗧𝗘𝗥𝗞𝗘𝗡𝗔 𝗡𝗔𝗝𝗜𝗦 𝗗𝗔𝗡 𝗗𝗔𝗟𝗔𝗠 𝗞𝗢𝗡𝗗𝗜𝗦𝗜 𝗦𝗔𝗞𝗜𝗧
Nama: Khoid Hafidah
Angkatan: T. 06
Grup : 017
Nama Admin : Triana Eka
Nama Musyrifah : imIta Intari
Domisili : Jember – Jawa Timur
𝗣𝗲𝗿𝘁𝗮𝗻𝘆𝗮𝗮𝗻
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Maaf Ustadz, mau bertanya mengenai sholat.
1. Apakah boleh sholat dengan baju yang terkena najis ?
Posisi keadaan kami yang sedang safar. Tidak menemukan baju ganti untuk sholat. Sedangkan waktu itu tidak memungkinkan untuk meminjam baju kepada seseorang yang ada di sekitar.
2. Bagaimana juga sholatnya orang sakit di rumah sakit ?
Yang mana si sakit memakai pampers. Mandi pun tidak memungkinkan.
3. Satu lagi, kondisi sakit yang takut untuk mandi.
Apakah boleh langsung memilih tayamum, tanpa mencoba untuk wudhu dengan cara diseka/diusap dengan saputangan? Kondisi tangan dalam keadaan diinfus.
Terima kasih atas pencerahannya Ustadz.
جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم.
𝗝𝗮𝘄𝗮𝗯𝗮𝗻
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله أما بعد.
Syarat sah sholat adalah dengan bersuci dari hadast, baik itu pakaian, tempat ataupun yang melekat pada diri seseorang. Namun jika baju kita terkena najis, maka cara menghilangkan najis pada baju atau pakaian tersebut dengan cara menyiramkan bagian baju atau pakaian yang terkena najis. Maka setelah itu dilakukan hukumnya jadi suci kembali, walaupun basah sebagian baju atau pakaian tersebut.
2. Shalat diwajibkan kepada semua Muslim yang baligh dan berakal. Merekalah mukallaf, orang yang terkena beban syariat walaupun dalam kondisi sakit. Namun sesuai dengan kadar kemampuannya. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman:
{ فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ }
“Maka bertakwalah kamu kepada Allah semaksimal kemampuanmu”
(QS. At Taghabun: 16).
Dan juga dibolehkan shalat sambil duduk jika tidak mampu berdiri, sambil berbaring jika tidak mampu duduk.
{ لم تستطع فمستلقياً }
“Jika tidak mampu maka berbaring telentang”.
Thaharoh / suci dari najis orang sakit, asalnya sama dengan orang sehat, yaitu harus hilang najis dari dirinya, pakaian dan tempatnya. Namun jika semua itu sudah dilakukan, akan tetapi masih melekat najis atau masih ada sisa najis InsyaAllah di ma’afkan.
Jika orang sakit tidak bisa menggunakan air, karena takut jika kalau ia terkena air sakit bertambah parah, maka dalam hal ini boleh dia bertayamum, namun kalau dia bisa menggunakan air untuk berwudhu pakai itu lebih afdhal.
والله تعالى أعلم بالصواب.
Dijawab oleh : Ustadz Abdus Syakur Musawiru, S.Ud., M.Pd.
═══════ ゚・:✿:・゚ ═══════
𝗢𝗳𝗳𝗶𝗰𝗶𝗮𝗹 𝗔𝗰𝗰𝗼𝘂𝗻𝘁 𝗚𝗿𝘂𝗽 𝗜𝘀𝗹𝗮𝗺 𝗦𝘂𝗻𝗻𝗮𝗵 (𝗚𝗶𝗦)
WebsiteGIS:
https://grupislamsunnah.com
Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com
Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
Telegram Soal Jawab: https://t.me/GiS_soaljawab
YouTube: bit.ly/grupislamsunnah
Leave a Reply