╔══꧁✿✿°°°°✿✿꧂══╗ 𝗦𝗕𝗨𝗠 𝗦𝗼𝗯𝗮𝘁 𝗕𝗲…

╔══꧁✿✿°°°°✿✿꧂══╗

𝗦𝗕𝗨𝗠
𝗦𝗼𝗯𝗮𝘁 𝗕𝗲𝗿𝘁𝗮𝗻𝘆𝗮
𝗨𝘀𝘁𝗮𝗱𝘇 𝗠𝗲𝗻𝗷𝗮𝘄𝗮𝗯

╚══꧁✿✿°°°°✿✿꧂ ══╝

𝗡𝗢 : 1⃣7⃣1⃣8⃣

𝗗𝗶𝗿𝗮𝗻𝗴𝗸𝘂𝗺 𝗼𝗹𝗲𝗵 𝗚𝗿𝘂𝗽 𝗜𝘀𝗹𝗮𝗺 𝗦𝘂𝗻𝗻𝗮𝗵 | 𝗚𝗶𝗦
https://grupislamsunnah.com

𝗞𝘂𝗺𝗽𝘂𝗹𝗮𝗻 𝗦𝗼𝗮𝗹 𝗝𝗮𝘄𝗮𝗯 𝗦𝗕𝗨𝗠
𝗦𝗶𝗹𝗮𝗸𝗮𝗻 𝗞𝗹𝗶𝗸 : https://t.me/GiS_soaljawab

═══════゚・:✿:・゚═══════

𝗦𝗢𝗟𝗨𝗦𝗜 𝗕𝗔𝗚𝗜 𝗡𝗔𝗗𝗭𝗔𝗥 𝗬𝗔𝗡𝗚 𝗧𝗜𝗗𝗔𝗞 𝗕𝗜𝗦𝗔 𝗗𝗜𝗟𝗔𝗞𝗨𝗞𝗔𝗡

Nama: Aprilia
Angkatan: T. 06
Grup : 014
Nama Admin : Velya Aristi
Nama Musyrifah : Zatriana
Domisili : Jepara-Jateng

𝗣𝗲𝗿𝘁𝗮𝗻𝘆𝗮𝗮𝗻

بسم الله الرحمن الرحيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Semoga Ustadz dalam keadaan sehat dan selalu dalam lindungan Allah ﷻ.

Ketika saya belum mulai haid, sekitar SMP.
Saya pernah mengalami patah tulang pergelangan tangan. Kemudian saya bernazar;

“Apabila tangan saya sembuh, saya mau berpuasa 30 hari berturut-turut.”

Sampai sekarang, nazar tersebut belum saya tunaikan dan sulit ditunaikan. Karena saya masih haid. Dan seingat saya belum pernah suci selama 30 hari berturut-turut.

Apakah yang harus saya lakukan Ustadz ?

Mohon penjelasannya Ustadz.

جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم.

𝗝𝗮𝘄𝗮𝗯𝗮𝗻

وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله أما بعد.

Perlu diketahui bahwa nazar adalah perbuatan orang bakhil, yang hanya mau melakukan ketaatan apabila keinginan dan cita cita nya tercapai.

Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata,

نَهَى النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – عَنِ النَّذْرِ قَالَ [ إِنَّهُ لاَ يَرُدُّ شَيْئًا ، وَإِنَّمَا يُسْتَخْرَجُ بِهِ مِنَ الْبَخِيلِ ]

“Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam melarang untuk bernazar, Beliau bersabda: “Nazar sama sekali tidak bisa menolak sesuatu. Nazar hanyalah dikeluarkan dari orang yang bakhil (pelit)’.”
(HR. Bukhari no. 6693 dan Muslim no. 1639).

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

[ لاَ تَنْذُرُوا فَإِنَّ النَّذْرَ لاَ يُغْنِى مِنَ الْقَدَرِ شَيْئًا وَإِنَّمَا يُسْتَخْرَجُ بِهِ مِنَ الْبَخِيلِ ]

“Janganlah bernazar. Karena nazar tidaklah bisa menolak takdir sedikit pun. Nazar hanyalah dikeluarkan dari orang yang pelit.”
(HR. Muslim no. 1640).

Jika saudari sudah bernazar, maka saudari wajib menunaikan dan melakukan nazar tersebut.

Allah Ta’ala berfirman,

{ ثُمَّ لْيَقْضُوا تَفَثَهُمْ وَلْيُوفُوا نُذُورَهُمْ }

“Kemudian, hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada pada badan mereka dan hendaklah mereka menyempurnakan nazar-nazar mereka.”
(QS. Al Hajj: 29)

Allah Ta’ala juga berfirman,

{ وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ نَفَقَةٍ أَوْ نَذَرْتُمْ مِنْ نَذْرٍ فَإِنَّ اللَّهَ يَعْلَمُهُ }

“Apa saja yang kamu nafkahkan atau apa saja yang kamu nazarkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.”
(QS. Al Baqarah: 270).

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda,

[ مَنْ نَذَرَ أَنْ يُطِيعَ اللَّهَ فَلْيُطِعْهُ ، وَمَنْ نَذَرَ أَنْ يَعْصِيَهُ فَلاَ يَعْصِهِ ]

“Barangsiapa yang bernazar untuk taat pada Allah, maka penuhilah nazar tersebut. Barangsiapa yang bernazar untuk bermaksiat pada Allah, maka janganlah memaksiati-Nya. ”
(HR. Bukhari no. 6696).

Dalil lainnya, dari Ibnu ‘Umar, beliau berkata,

أَنَّ عُمَرَ – رضى الله عنه – نَذَرَ فِى الْجَاهِلِيَّةِ أَنْ يَعْتَكِفَ فِى الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ – قَالَ أُرَاهُ قَالَ – لَيْلَةً قَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – [ أَوْفِ بِنَذْرِكَ ]

“Dahulu di masa jahiliyah, Umar radhiyallahu ‘anhu pernah bernazar untuk beri’tikaf di masjidil haram –yaitu i’tikaf pada suatu malam-, lantas Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda padanya, “Tunaikanlah nazarmu”.”
(HR. Bukhari no. 2043 dan Muslim no. 1656).


View Source


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *