Hukum Wanita Haidh Memandikan Jenazah

Hukum Wanita Haidh Memandikan Jenazah

August 30, 2023

Hukum Wanita Haidh Memandikan Jenazah

Para pembaca Bimbinganislam.com yang memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan tanya jawab, serta pembahasan tentang Hukum Wanita Haidh Memandikan Jenazah, selamat membaca.


Pertanyaan:

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Ustadz izin bertanya apakah ada larangan untuk wanita haid memandikan jenazah? Terutama yang dimandikan jenazah ibunya sendiri.

جزاك اللهُ خيراً

Jawaban:

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْـمِ اللّهِ

Alhamdulillāh
Washshalātu wassalāmu ‘alā rasūlillāh, wa ‘alā ālihi wa ash hābihi ajma’in

Haidh adalah perkara yang normal bagi wanita dewasa. Tidak boleh melarang suatu perbuatan bagi wanita haidh kecuali dengan dalil agama.

Dalil agama yang ada berkaitan dengan larangan bagi wanita haidh, antara lain sebagai berikut:

  1. Melakukan sholat.
  2. Berpuasa

Nabi sholallohu ‘alaihi was salam bersabda:

أَلَيْسَ إِذَا حَاضَتْ لَمْ تُصَلِّ وَلَمْ تَصُمْ قُلْنَ بَلَى قَالَ فَذَلِكِ مِنْ نُقْصَانِ دِينِهَا

“Bukankah jika seorang wanita sedang hadih, dia tidak melakukan sholat dan tidak berpuasa?”

Para wanita menjawab, “Ya”.

Beliau bersabda, “Itu di antara kekurangan agama wanita”. (HR. Bukhori, no.304)

3.Melakukan thowaf di baitulloh.

Nabi sholallohu ‘alaihi was salam bersabda kepada ‘Aisyah rodhiyallohu ‘anha ketika mengalami haidh di saat berhaji:

«فَإِنَّ ذَلِكِ شَيْءٌ كَتَبَهُ اللَّهُ عَلَى بَنَاتِ آدَمَ، فَافْعَلِي مَا يَفْعَلُ الحَاجُّ، غَيْرَ أَنْ لاَ تَطُوفِي بِالْبَيْتِ حَتَّى تَطْهُرِي»

“Sesungguhnya itu (haidh) adalah sesuatu yang Alloh telah takdirkan pada anak-anak perempuan Adam. Maka lakukanlah apa yang dilakukan oleh orang yang melaksanakan haji, kecuali kamu jangan thowaf di baitulloh (ka’bah) sampai kamu suci!”. (HR. Bukhori, no. 305)

4.Melakukan hubungan badan.

Alloh Ta’ala berfirman:

وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ قُلْ هُوَ أَذًى

فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ وَلَا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّى يَطْهُرْنَ

فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ

“Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: “Haidh itu adalah suatu kotoran”. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh, dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri” (QS. Al-Baqoroh/2: 222)

Sepengetahuan kami, tidak larangan bagi wanita haidh memandikan jenazah.

Oleh karenanya hal itu dibolehkan.

Dan orang tidak boleh melarang sesuatu yang tidak dilarang oleh Alloh atau Rosul-Nya, sebab itu adalah perbuatan mendahului Alloh dan Rosul-Nya.

Alloh Ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تُقَدِّمُوا بَيْنَ يَدَيِ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasulnya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (QS. Al-Hujurat/49: 1)

Demikian jawaban atas pertanyaan anda, semoga Allah selalu memberikan hidayah kepada kita di dalam beribadah, sehingga membawa berkah di dunia dan akhirat kita.

Wallohu a’lam bissowab

Dijawab dengan ringkas oleh: 
Ustadz Muslim Atsari, حافظه الله
Pengajar Ponpes Ibnu Abbas, Sragen.

Source link


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *