HUKUM MENGGABUNG NIAT PUASA SYAWWAL DENGAN PUASA SENIN-KAMIS ATAU AYYAAMUL BIIDH…

HUKUM MENGGABUNG NIAT PUASA SYAWWAL DENGAN PUASA SENIN-KAMIS ATAU AYYAAMUL BIIDH…


HUKUM MENGGABUNG NIAT PUASA SYAWWAL DENGAN PUASA SENIN-KAMIS ATAU AYYAAMUL BIIDH

PERTANYAAN:
“Apakah mendapatkan keutamaan bagi orang yang menggabungkan niat puasa 6 syawal dengan puasa ayyamul biidh..?”

JAWAB:
Aku pernah menanyakan kepada syaikh Abdul Aziz bin Baz rohimahullah. beliau menjawab:

“diharapkan dia mendapatkan itu. karena ia dianggap berpuasa 6 syawal sebagaimana dianggap puasa ayyamul biidh, dan karunia Allah itu luas..”

Tentang masalah ini juga, Syaikh Muhammad bin Sholih al Utsaimin rohimahullah menjawab:

“ya, bila ia berpuasa 6 syawal maka gugur darinya puasa ayyamul biidh, baik ia berpuasa 6 syawal sebelum ayyamil biidh atau bertepatan dengannya atau setelahnya. karena ia telah dianggap berpuasa tiga hari.

Aisyah rodiyallahu ‘anha berkata: Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam biasa berpuasa tiga hari setiap bulan, baik di awal bulan atau pertengahan atau di akhir bulan.

Ini sama jenisnya dengan sholat tahiyat masjid yang gugur oleh sholat lainnya. Bila ada seseorang masuk masjid lalu ia langsung sholat sunnah rowatib, maka gugur darinya sholat tahiyat masjid..”

wallahu a’lam.

Diterjemahkan oleh,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

ref : https://bbg-alilmu.com/archives/13830




Source


Comments

One response to “HUKUM MENGGABUNG NIAT PUASA SYAWWAL DENGAN PUASA SENIN-KAMIS ATAU AYYAAMUL BIIDH…”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Discover more from Al-Qur'an Application

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading