𝗦𝗕𝗨𝗠
𝗦𝗼𝗯𝗮𝘁 𝗕𝗲𝗿𝘁𝗮𝗻𝘆𝗮
𝗨𝘀𝘁𝗮𝗱𝘇 𝗠𝗲𝗻𝗷𝗮𝘄𝗮𝗯
╚══꧁✿✿°°°°✿✿꧂ ══╝
𝗡𝗢 : 1⃣7⃣6⃣8⃣
𝗗𝗶𝗿𝗮𝗻𝗴𝗸𝘂𝗺 𝗼𝗹𝗲𝗵 𝗚𝗿𝘂𝗽 𝗜𝘀𝗹𝗮𝗺 𝗦𝘂𝗻𝗻𝗮𝗵 | 𝗚𝗶𝗦
https://grupislamsunnah.com
𝗞𝘂𝗺𝗽𝘂𝗹𝗮𝗻 𝗦𝗼𝗮𝗹 𝗝𝗮𝘄𝗮𝗯 𝗦𝗕𝗨𝗠
𝗦𝗶𝗹𝗮𝗸𝗮𝗻 𝗞𝗹𝗶𝗸 : https://t.me/GiS_soaljawab
═══════゚・:✿:・゚═══════
𝗛𝗨𝗞𝗨𝗠 𝗗𝗔𝗡𝗔 𝗬𝗔𝗡𝗚 𝗗𝗜𝗚𝗨𝗡𝗔𝗞𝗔𝗡 𝗨𝗡𝗧𝗨𝗞 𝗥𝗘𝗡𝗢𝗩𝗔𝗦𝗜 𝗥𝗨𝗠𝗔𝗛 𝗗𝗜𝗡𝗔𝗦 𝗗𝗘𝗡𝗚𝗔𝗡 𝗨𝗔𝗡𝗚 𝗦𝗬𝗨𝗕𝗛𝗔𝗧 𝗗𝗔𝗡 𝗛𝗨𝗞𝗨𝗠 𝗠𝗘𝗟𝗔𝗞𝗦𝗔𝗡𝗔𝗞𝗔𝗡 𝗨𝗠𝗥𝗢𝗛 𝗕𝗔𝗚𝗜 𝗔𝗦𝗡 𝗬𝗔𝗡𝗚 𝗦𝗘𝗗𝗔𝗡𝗚 𝗣𝗘𝗥𝗝𝗔𝗟𝗔𝗡𝗔𝗡 𝗗𝗜𝗡𝗔𝗦 𝗞𝗘 𝗔𝗥𝗔𝗕 𝗦𝗔𝗨𝗗𝗜
Nama: ummu Abdurrahman
Angkatan: T01
Grup : 081
Nama Admin : Siti Apriyanah
Nama Musyrifah : Donna
Domisili : Tangerang
𝗣𝗲𝗿𝘁𝗮𝗻𝘆𝗮𝗮𝗻
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Izin bertanya Ustadz.
Semoga Allah senantiasa merahmati ustadz dan keluarga beserta tim GIS. Aamiin yaa Rabbal’alamiin.
1. Bagaimana hukumnya dana yang digunakan untuk renovasi rumah dinas negara dengan uang syubhat (uang dari sumber yg tidak jelas di kantor pemerintahan)? Baik biaya bahan bangunannya maupun upah tukangnya.
2. Bagaimana hukum melaksanakan umroh bagi ASN saat sedang melakukan perjalanan dinas negara yang kebetulan di sekitar Arab Saudi juga?
Mohon penjelasannya Ustadz.
جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم.
𝗝𝗮𝘄𝗮𝗯𝗮𝗻
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله أما بعد.
1⃣Fatwa ulama dalam penggunaan uang haram seperti riba diperuntukkan untuk sarana umum yang digunakan secara bersamaan seperti jalan raya, toilet dan yang semisalnya
Penggunaan rumah dinas yang sifatnya adalah untuk negara diperbolehkan juga.
قال الشيخ عبد العزيز بن باز رحمه الله : ” أما ما أعطاك البنك من الربح : فلا ترده على البنك ولا تأكله ، بل اصرفه في وجوه البر كالصدقة على الفقراء ، وإصلاح دورات المياه ، ومساعدة الغرماء العاجزين عن قضاء ديونهم ” انتهى من ” فتاوى إسلامية ” (2 / 407)
Syaikh Abdul Aziz bin Baz semoga Allah merahmatinya berkata : Adapun apa yang telah bank berikan kepada kalian berupa keuntungan (Riba) maka jangan kembalikan lagi ke Bank dan jangan pula dimakan akan tetapi donasikan ke arah kebaikan seperti sedekah kepada Fakir miskin, memperbaiki kamar mandi atau wc, membantu orang orang yang memiliki hutang dan orang-orang yang lemah untuk membebaskan hutang hutangnya.
2⃣Dalam perjalanan dinas pegawai pemerintah memiliki aturan yang harus ditaati. ASN melaksanakan tugas negara dibiayai oleh uang rakyat dalam rangka menyelesaikan tugas yang ada di negara tersebut. Maka sebagai kehati-hatian maka untuk tidak umroh sambil bekerja. Sebagai untuk menghindari hal yang syubhat.
Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wasallam bersabda :
إِنَّ الْحَلَالَ بَيِّنٌ، والْحَرَامَ بَيِّنٌ، وبَيْنَهُمَا مُشْتَبِهَاتٌ لَا يَعْلَمُهُنَّ كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ، فَمَنِ اتَّقَى الشُّبُهَاتِ فَقَدِ اسْتَبْرَأَ لِدِينِهِ، وعِرْضِهِ، ومَنْ وقَعَ فِي الشُّبُهَاتِ وقَعَ فِي الْحَرَامِ
Sesungguhnya perkara yang halal itu telah jelas dan perkara yang haram itu telah jelas. Dan di antara keduanya terdapat perkara-perkara yang (samar), tidak diketahui oleh mayoritas manusia. Barang siapa yang menjaga diri dari perkara-perkara samar tersebut, maka dia telah menjaga kesucian agama dan kehormatannya. Barang siapa terjatuh ke dalam perkara syubhat, maka dia telah terjatuh kepada perkara haram ( HR Bukhori dan Muslim)
Untuk lebih hati-hati maka lebih baik umroh dengan biaya yang ditanggung pribadi bukan dengan perjalanan dinas.
والله تعالى أعلم بالصواب.
أولياء رمضان
Dijawab oleh :
Ustadz Aulia Ramdanu, Lc.
═══════ ゚・:✿:・゚ ═══════
𝗢𝗳𝗳𝗶𝗰𝗶𝗮𝗹 𝗔𝗰𝗰𝗼𝘂𝗻𝘁 𝗚𝗿𝘂𝗽 𝗜𝘀𝗹𝗮𝗺 𝗦𝘂𝗻𝗻𝗮𝗵 (𝗚𝗶𝗦)
Leave a Reply