DAFTAR ISI
- Kata Pengantar
- Pengertian tentang berbuat baik dan durhaka
- Ayat-ayat Al-Qur’an yang mewajibkan untuk berbakti dan mengharamkan durhaka kepada orang tua
- Berbakti kepada kedua orang tua merupakan sifat yang menonjol dari para nabi
- Keutamaan berbakti kepada kedua orang tua dan pahalanya
- Wasiat berbuat baik kepada kedua orang tua tatkala keduanya berusia lanjut
- Hak ibu lebih besar dari pada hak ayah
- Haramnya durhaka kepada kedua orang tua
- Bentuk-bentuk berbakti kepada kedua orang tua
- Batasan taat kepada orang tua
- Seandainya orang tua menyuruh untuk bercerai
- Sikap anak kepada orang tua yang masih kafir
- Penutup
©
- Kewajiban berbakti keada kedua orang tua dan haram durhaka
- Menggapai ridha Allah dengan berbakti kepada orang tua
- Ancaman durhaka kepada orang tua
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
Penulis mengangkat tema ini, karena banyak sekali di masyarakat anak-anak yang durhaka kepada kedua orang tuanya, tidak menghargai orang tua, melecehkan orang tua, bahkan ada yang mencaci maki dan memukul orang tuanya, na’udzubillah min dzalik. Padahal, apabila ‘si Anak’ ini menyadari, orang tua lah yang melahirkan, mengurus, memberikan nafkah, mendidik dan membesarkan dia sampai dia dewasa, karena itu kewajiban ‘si Anak’ adalah taat kepada orang tua dan harus memenuhi hak orang tua dengan mematuhi perintah dan taat kepadanya.
Jadi bahasan tentang berbakti kepada kedua orang tua adalah pembahasan yang amat penting setelah masalah tauhid kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Banyak hak yang harus dipenuhi oleh manusia, pertama hak Allah Subhanahu wa Ta’ala, kedua hak Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan ketiga adalah hak kedua orang tua kemudian hak-hak lainnya.
Taat kepada kedua orang tua adalah hak orang tua atas anak sesuai dengan perintah Allah dan RasulNya selama keduanya tidak memerintahkan untuk melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan aturan dan syari’at Allah dan RasulNya. Rasulullahn Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
لاَ طَاعَةَ لِمَخْلُوْقٍ فِيْ مَعْصِيَةِ الْخَالِقِ
“Tidak boleh taat kepada seseorang dalam berbuat maksiat kepada Allah” [Hadits Riwayat Ahmad]
Sebaliknya, kita juga dilarang durhaka kepada kedua orang tua karena hal itu termasuk dosa besar yang paling besar. Dalam satu riwayat disebutkan bahwa seseorang tidak masuk surga bila durhaka kepada kedua orang tuanya.
[Disalin dari Kitab Birrul Walidain, edisi Indonesia Berbakti Kepada Kedua Orang Tua, Penulis Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit Darul Qolam. Komplek Depkes Jl. Raya Rawa Bambu Blok A2, Pasar Minggu – Jakarta. Cetakan I Th 1422H /2002M]
Leave a Reply