𝗦𝗕𝗨𝗠
𝗦𝗼𝗯𝗮𝘁 𝗕𝗲𝗿𝘁𝗮𝗻𝘆𝗮
𝗨𝘀𝘁𝗮𝗱𝘇 𝗠𝗲𝗻𝗷𝗮𝘄𝗮𝗯
╚══꧁✿✿°°°°✿✿꧂ ══╝
𝗡𝗢 : 1⃣7⃣7⃣7⃣
𝗗𝗶𝗿𝗮𝗻𝗴𝗸𝘂𝗺 𝗼𝗹𝗲𝗵 𝗚𝗿𝘂𝗽 𝗜𝘀𝗹𝗮𝗺 𝗦𝘂𝗻𝗻𝗮𝗵 | 𝗚𝗶𝗦
https://grupislamsunnah.com
𝗞𝘂𝗺𝗽𝘂𝗹𝗮𝗻 𝗦𝗼𝗮𝗹 𝗝𝗮𝘄𝗮𝗯 𝗦𝗕𝗨𝗠
𝗦𝗶𝗹𝗮𝗸𝗮𝗻 𝗞𝗹𝗶𝗸 : https://t.me/GiS_soaljawab
═══════゚・:✿:・゚═══════
𝗠𝗘𝗡𝗘𝗥𝗜𝗠𝗔 𝗦𝗘𝗠𝗕𝗔𝗞𝗢 𝗗𝗔𝗥𝗜 𝗖𝗔𝗟𝗘𝗚 𝗗𝗔𝗡 𝗣𝗘𝗟𝗨𝗡𝗔𝗦𝗔𝗡 𝗛𝗨𝗧𝗔𝗡𝗚 𝗞𝗣𝗥
Nama: Hilda
Angkatan: T06
Grup : 10
Nama Admin : Dian Puspita
Nama Musyrifah : Ety Hanifah
Domisili : Cikarang
𝗣𝗲𝗿𝘁𝗮𝗻𝘆𝗮𝗮𝗻
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Semoga Ustadz dan keluarga selalu dalam lindungan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Izin bertanya Ustadz.
1⃣ Kakak ipar ana saat ini menjadi relawan/timses caleg di daerah Jakarta.
Beliau mendapat jatah sembako dan juga kakak ipar orang yang bertanggung jawab membagikan sembako tersebut di wilayahnya.
Kakak ipar memberikan sembako miliknya dari caleg kepada keluarganya (ibu ana, ana dan adik ana) yang berbeda kota dan tidak ada maksud apapun dari pemberian tersebut.
Apakah kami boleh menerimanya Ustadz ?
Atau hal itu termasuk riswah ?
2⃣ Qadarullahu suami ana sebelum menikah, mengambil KPR rumah dan masih awam. Belum mengenal riba.
Alhamdulillah setelah kami menikah, kami hijrah mengenal manhaj salaf. Kami sedang ikhtiar untuk menyelesaikan KPR ini.
Ada seseorang yang mau bantu melunasi KPR tersebut, jadi nanti kami mencicil rumah kepada orang tersebut dengan akad jual beli.
Pertanyaan ana;
Bagaimana prosedurnya agar tidak ada riba Ustadz ?
Jika beliau langsung melunasi sisa KPR nya, itu termasuk akad utang piutang kah ?
Mohon jawabannya Ustadz.
جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم.
𝗝𝗮𝘄𝗮𝗯𝗮𝗻
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله أما بعد.
1⃣Tidak boleh menerima sembako dari caleg karena termasuk risywah. Agar caleg tersebut dipilih menjadi anggota legislatif. Dan jadinya haram.
2⃣Apabila ada seseorang yang ingin melunasi KPR maka akad yang dilakukan adalah murabahah. Akad murabahah adalah penjual barang memberitahukan harga barang pada si pembeli dan ia mengambil untung dari penjualan barang tersebut. Dengan orang tersebut melunasi secara langsung ke Pihak Bank dan ukhty membayar cicilan kepada orang tersebut bukan ke bank. Jika orang tersebut mengambil keuntungan maka diperbolehkan.
Akad murabahah yang tidak diperbolehkan adalah dalam pembelian mobil misalnya. Pihak bank menghubungi dealer bahwa ukhty membeli mobil ini dan itu.
Bank tidak memiliki mobil secara sempurna dan menyerahkan ke pihak dealer.
Tambahan :
Ada seseorang yang mau bantu melunasi KPR tersebut, jadi nanti kami mencicil rumah kepada orang tersebut dengan akad jual beli.
Apakah bisa di sebut akad jual beli?
Tidak bisa disebut akad jual beli karena sebelumnya adalah akad hutang. karena orang yang tersebut yang membantu melunasi sehingga hutang akad hutang berpindah ke orang tersebut.
Sedangkan barangnya sudah milik penyicil pertama ke bank.
Yang akan membantu melunasi akad jual belinya dengan siapa ?
Yang melunasi adalah penyicil pertama dengan pinjaman uang dari yang membantu melunasi KPR.
والله تعالى أعلم بالصواب.
Dijawab oleh : Ustadz Aulia Ramdanu, Lc.
═══════ ゚・:✿:・゚ ═══════
𝗢𝗳𝗳𝗶𝗰𝗶𝗮𝗹 𝗔𝗰𝗰𝗼𝘂𝗻𝘁 𝗚𝗿𝘂𝗽 𝗜𝘀𝗹𝗮𝗺 𝗦𝘂𝗻𝗻𝗮𝗵 (𝗚𝗶𝗦)
WebsiteGIS:
https://grupislamsunnah.com
Fanpage: web.facebook.com/grupislamsunnah
Instagram: instagram.com/grupislamsunnah
WebsiteGBS: grupbelanjasunnah.com
Telegram: t.me/s/grupislamsunnah
Telegram Soal Jawab: https://t.me/GiS_soaljawab
YouTube: bit.ly/grupislamsunnah
Leave a Reply