╔══꧁✿✿°°°°✿✿꧂══╗

𝗦𝗕𝗨𝗠
𝗦𝗼𝗯𝗮𝘁 𝗕𝗲𝗿𝘁𝗮𝗻𝘆𝗮
𝗨𝘀𝘁𝗮𝗱𝘇 𝗠𝗲𝗻𝗷𝗮𝘄𝗮𝗯

╚══꧁✿✿°°°°✿✿꧂ ══╝

𝗡𝗢 : 1⃣8⃣0⃣3⃣

𝗗𝗶𝗿𝗮𝗻𝗴𝗸𝘂𝗺 𝗼𝗹𝗲𝗵 𝗚𝗿𝘂𝗽 𝗜𝘀𝗹𝗮𝗺 𝗦𝘂𝗻𝗻𝗮𝗵 | 𝗚𝗶𝗦
https://grupislamsunnah.com

𝗞𝘂𝗺𝗽𝘂𝗹𝗮𝗻 𝗦𝗼𝗮𝗹 𝗝𝗮𝘄𝗮𝗯 𝗦𝗕𝗨𝗠
𝗦𝗶𝗹𝗮𝗸𝗮𝗻 𝗞𝗹𝗶𝗸 : https://t.me/GiS_soaljawab

═══════゚・:✿:・゚═══════

𝗛𝗨𝗞𝗨𝗠 𝗕𝗘𝗥𝗪𝗔𝗦𝗜𝗔𝗧 𝗗𝗔𝗡 𝗣𝗘𝗡𝗚𝗚𝗨𝗡𝗔𝗔𝗡𝗡𝗬𝗔

Nama: Era
Angkatan: T. 04
Grup : 006
Nama Admin : Umm Eni
Nama Musyrifah : Tities Soelargo
Domisili : Palembang

𝗣𝗲𝗿𝘁𝗮𝗻𝘆𝗮𝗮𝗻

بسم الله الرحمن الرحيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Izin bertanya Ustadz.

Ibu ana mempunyai simpanan uang di salah satu Bank syariah. Beliau pernah berpesan, kalau uang itu tidak boleh diganggu. Untuk adik-adik saya nanti. Sekarang kondisi ibu saya sedang sakit, usia beliau 83 tahun.

1⃣ Apakah boleh uang tersebut sebagian kami sedekahkan, sebagai amal jariah untuk beliau ?

2⃣ Atau apakah sudah tidak boleh lagi, karena sudah termasuk wasiat beliau ?

Mohon penjelasannya Ustadz.

جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم.

𝗝𝗮𝘄𝗮𝗯𝗮𝗻

وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
بسم الله، والحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومَنْ والاه

الوصية في اصطلاح الفقهاء: هي الأمر بالتصرف بعد الموت، أو بعبارة أخرى: هي التبرع بالمال بعد الموت.

Wasiat secara istilah ahli fiqih ialah suatu perintah untuk dilaksanakan setelah meninggalnya. Atau bisa juga maknanya penyerahan harta berupa barang, hutang, atau kemanfaatan kepada orang lain, agar diberikan kepada orang yang diwasiati setelah orang yang berwasiat meninggal.
( Al Wajib fi fiqhis sunnah wal kitabil aziz, Syaikh Abdul Adzhim)

Adapun wasiat sangat di anjurkan oleh syariat Islam. Sebagaimana Allah berfirman:

{ كُتِبَ عَلَيْكُمْ إِذَا حَضَرَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ إِن تَرَكَ خَيْرًا الْوَصِيَّةُ لِلْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ بِالْمَعْرُوفِ ۖ حَقًّا عَلَى الْمُتَّقِينَ }

“Diwajibkan atasmu, apabila seorang di antara kamu mendapatkan (tanda-tanda) kematian, jika ia meninggalkan harta yang banyak, berwasiat untuk ibu-bapak dan karib kerabatnya secara ma’ruf, (ini adalah) kewajiban atas orang-orang yang bertakwa.”
(QS. Al-Baqarah/2: 180).

Berdasarkan ayat tersebut maka bagi pemilik harta, wajib baginya untuk berwasiat sebelum meninggalnya.

Dan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

[ مَا حَقُّ امْرِئٍ مُسْلِمٍ لَهُ شَيْءٌ يُوصِي فِيهِ يَبِيتُ لَيْلَتَيْنِ إِلاَّ وَوَصِيَّتُهُ مَكْتُوبَةٌ عِنْدَهُ ]

“Seorang muslim tidak layak memiliki sesuatu yang harus ia wasiatkan, kemudian ia tidur dua malam, kecuali jika wasiat itu tertulis di sisinnya.”

وأجمع العلماء على جوازها

والوصية تارة تكون واجبة وتارة مستحبة

Dan kesepakatan Ulama atas di bolehkannya wasiat.
Wasiat terkadang hukumnya boleh dan terkadang bisa wajib.

Namun perlu di ketahui bahwa tidak boleh berwasiat untuk penerima warisan. Sebagaimana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

[ إِنَّ اللهَ قَدْ أَعْطَى كُلَّ ذِي حَقٍّ حَقَّهُ فَلاَ وَصِيَّةَ لِوَارِثٍ ]

“Sesungguhnya Allah telah memberikan kepada setiap orang yang memiliki hak akan hartanya. Maka tidak ada wasiat untuk ahli waris.”
( HR. Sunan Ibni Majah no. 2194, Sunan Abi Dawud, no. 2853 )

Berdasarkan Hadist tersebut, tidak boleh seseorang yang memiliki harta sebelum meninggalnya, berwasiat untuk memberikan sebagain harta kepada ahli waris .

Maka dengan demikian dapat kami simpulkan :

1. Jika adik-adik sobat Gis termasuk ahli waris maka tidak berlaku wasiatnya, karena harta peninggalan si mayit akan dibagikan kepada ahli warisnya, termasuk adik-adik sobat Gis. Namun jika adik-adik sobat hanya adik angkat, maka tidak mengapa di tunaikan wasiatnya.

2. Harta Orang tua Sobat Gis, sangat di perkenankan untuk di manfaatkan untuk berobat, sedekah, haji, biaya sekolah adik-adik sobat, karena menjadi tanggung jawab orang tua sobat Gis dan harta tersebut bisa di gunakannya yang lainnya jika dibutuhkan.

والله تعالى أعلم بالصواب.

View Source


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *