╔══꧁✿✿°°°°✿✿꧂══╗

𝗦𝗕𝗨𝗠
𝗦𝗼𝗯𝗮𝘁 𝗕𝗲𝗿𝘁𝗮𝗻𝘆𝗮
𝗨𝘀𝘁𝗮𝗱𝘇 𝗠𝗲𝗻𝗷𝗮𝘄𝗮𝗯

╚══꧁✿✿°°°°✿✿꧂ ══╝

𝗡𝗢 : 1⃣8⃣0⃣2⃣

𝗗𝗶𝗿𝗮𝗻𝗴𝗸𝘂𝗺 𝗼𝗹𝗲𝗵 𝗚𝗿𝘂𝗽 𝗜𝘀𝗹𝗮𝗺 𝗦𝘂𝗻𝗻𝗮𝗵 | 𝗚𝗶𝗦
https://grupislamsunnah.com

𝗞𝘂𝗺𝗽𝘂𝗹𝗮𝗻 𝗦𝗼𝗮𝗹 𝗝𝗮𝘄𝗮𝗯 𝗦𝗕𝗨𝗠
𝗦𝗶𝗹𝗮𝗸𝗮𝗻 𝗞𝗹𝗶𝗸 : https://t.me/GiS_soaljawab

═══════゚・:✿:・゚═══════

𝗛𝗔𝗥𝗔𝗠 𝗗𝗨𝗥𝗛𝗔𝗞𝗔 𝗧𝗘𝗥𝗛𝗔𝗗𝗔𝗣 𝗢𝗥𝗔𝗡𝗚 𝗧𝗨𝗔

Nama: DS
Angkatan: T. 05
Grup : 012
Nama Admin : Luluk
Nama Musyrifah : Selvi
Domisili : DKI Jakarta

𝗣𝗲𝗿𝘁𝗮𝗻𝘆𝗮𝗮𝗻

بسم الله الرحمن الرحيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Semoga Ustadz dan team GiS selalu dalam lindungan Allah Azza wa Jalla. Allahumma Aamiin.

Afwan Ustadz ana ingin bertanya.
Ana selalu berusaha baik dengan ibu ana dan ingin sekali berbakti kepada beliau. Walau ibu ana tidak pernah sekalipun menganggap ana ada Ustadz.

Ibu ana tadinya tinggal bersama ana, dari 5 orang anaknya, ibu hanya mau ikut dengan ana. Kakak ana bertahan hanya 4 tahun, kuat tinggal dengan ibu. Kemudian setelahnya kakak ana pergi.

Tapi kalau ana, ana yang ditinggal pergi oleh ibu. Dengan dalih tidak kuat dengan anak-anak. Anak-anak yatim 11 tahun tidak pernah merasakan yang namanya kasih sayang yang utuh.

Ibu ana meninggalkan trauma mendalam kepada anak ana yang pertama. Anak ana yang pertama terkena kekerasan fisik dan dikasari dengan lisan. Kemarin ibu kembali ke sifat awalnya, anak teriak-terik dan mencaci-maki ana, juga anak-anak ana.

Dan trauma anak ana kembali lagi. Sekarang ibu pergi dengan memutarbalikkan fakta, menyebarkan fitnah kalau ibu pindah gara-gara anak ana yang kasar. Padahal sebaliknya, kamilah yang takut dengan tindakan yang beliau lakukan.

Sikap ana harus bagaimana Ustadz ?

Ana bingung.
Kemarin ana sempat mendiamkan beliau, jadi hanya bicara seperlunya saja. Sampai beliau pindah.

Sikap ana yang demikian, apakah sikap seorang anak durhaka Ustadz ?

Mohon penjelasan dan nasehatnya Ustadz.

جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم.

𝗝𝗮𝘄𝗮𝗯𝗮𝗻

وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله أما بعد.

Semoga GiS yang dimuliakan Allah Subhanah. Perlu diketahui bahwa tidaklah sesorang mengatakan dan menyatakan beriman melainkan tidak lepas dari ujian dan cobaan Allah Subhanah. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman :

{ اَحَسِبَ النَّاسُ اَنْ يُّتْرَكُوْٓا اَنْ يَّقُوْلُوْٓا اٰمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُوْنَ }

“Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan (hanya dengan) berkata, “Kami telah beriman,” sedangkan mereka tidak diuji?”
(QS. Al-Ankabut: 2)

Berdasarkan ayat tersebut, Allah bertanya kepada manusia yang telah mengaku beriman dengan mengucapkan kalimat syahadat, apakah mereka akan dibiarkan begitu saja mengakui keimanan tersebut tanpa diuji terlebih dahulu? Maka jawabnya pasti setiap orang yang beriman pasti di uji.

Adapun kedudukan kedua orang tua sangat agung didalam Islam, terutama seorang ibu. Sebagaimana firman Allah Subhanah.

{ وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا }

“Dan Rabb-mu telah memerintahkan agar kamu jangan beribadah melainkan hanya kepada-Nya dan hendaklah berbuat baik kepada ibu-bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, ‘Ya Rabb-ku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.’”
(QS. Al-Israa’/17 : 23-24).

View Source


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *