Keistimewaan dan Kemuliaan Masjid Nabawi

Keistimewaan dan Kemuliaan Masjid Nabawi


DAFTAR ISI

  1. Pembangunan Masjid Nabawi, Pondasi Masyarakat Islam
  2. Awal Mula Kubah dan Kuburan Rasulullah Masuk Kawasan Masjid Nabawi
  3. Sejarah Kubah Hijau Di Atas Kuburan Nabi
  4. Masjid Nabawi dan Masjid Quba
  5. Perbedaan Antara Masjid Quba’ dan Masjid Nabawi
  6. Adab-adab Masjid Nabawi
  7. Hukum-Hukum Ziarah Ke Masjid Nabawi

Hikmah dan Shalat Arba’in

  1. Hikmah Dimasukkannya Kuburan Rasulullah Ke Dalam Masjid
  2. Shalat Di Masjid Nabi Padahal Ada Kuburannya
  3. Shalat Arba’in di Masjid Nabawi
  4. Hadits Shalat Arba’in di Masjid Nabawi
  5. Menyorot Shalat Arba’in di Masjid Nabawi
  6. Hadits Lemah Tentang Shalat Arba’in Di Masjid Nabawi
  7. Hadits Dhaif Tentang Keutamaan Shalat Di Masjid Nabawi Selama Empat Puluh Hari
  8. Ziarah Ke Masjid Nabawi Sunnah, Tidak Wajib dan Tidak Ada Hubungan Dengan Haji

Masjid Nabawi mempunyai keistimewaan khusus yang tidak di miliki oleh salah satu pun masjid yang di bangun di atas kubur. Hal itu berdasarkan pada sabda Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : (( صَلاَةٌ فِى مَسْجِدِى هَذَا خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلاَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ [ فإنه أفضل ] ))  (رواه البخاري ومسلم).

“Sholat di masjidku ini lebih baik seribu sholat di banding dengan sholat di masjid-masjid yang lainnya, kecuali Masjidil Haram (karena sesungguhnya ia lebih utama)”. HR Bukhari dan Muslim.

Demikian pula sabda beliau yang lainnya:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ((مَا بَيْنَ بَيْتِي وَمِنْبَرِي رَوْضَةٌ مِنْ رِيَاضِ الْجَنَّةِ )) (رواه البخاري ومسلم)

“Antara rumahku dan mimbarku merupakan salah satu taman dari taman-taman surga”. HR Bukhari dan Muslim.

Dan beliau juga bersabda:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : (( لَا تُشَدُّ الرِّحَالُ إِلَّا إِلَى ثَلَاثَةِ مَسَاجِدَ : الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَمَسْجِدِ الْأَقْصَى ومَسْجِدِي هَذَا ))  (رواه البخاري ومسلم).

“Janganlah melakukan perjalanan (untuk ibadah) kecuali ke tiga masjid: Masjidil Haram, Masjidil Aqsha, dan Masjidku ini”. HR Bukhari dan Muslim.

Keutamaan yang ada pada masjid ini sudah ada sejak sebelum di masukannya kamar Aisyah ke dalam masjid. Dengan demikian, tidak boleh menganggap bahwa dengan masuknya kamar Aisyah itu ke dalam masjid, maka masjid itu menjadi lebih utama dari sebelumnya. Sebenarnya, mereka tidak bermaksud memasukkan kamar Aisyah ke dalam masjid, akan tetapi mereka bermaksud untuk memperluas area masjid dengan memasukkan kamar isteri-isteri Nabi, sehingga dengan terpaksa kamar itu masuk ke dalam komplek area masjid.



Source link


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *