Ciri dan Karakteristik Ahlus Sunnah wal Jamaah

Ciri dan Karakteristik Ahlus Sunnah wal Jamaah


DAFTAR ISI

  1. Siapakah Ahlus Sunnah wal Jama’ah?
  2. Ahlus Sunnah wal Jama’ah
  3. Karakteristik Pengikut Ahlus Sunnah wal Jama’ah
  4. Ahlu Sunnah wal Jamaah Mengimani Seluruh Nash Al-Qur`ân dan Sunnah
  5. Prinsip Ahlus Sunnah wal Jama’ah Dalam Masalah Dien dan Iman
  6. Prinsip Ahlus Sunnah wal Jama’ah Terhadap Masalah Kufur dan Takfir (Pengkafiran)
  7. Ahlus Sunnah wal Jama’ah Menjaga Ukhuwah (Persaudaraan) Sesama Mukminin

Diantara karakteristik pengikut Ahlus Sunnah wal Jamaah adalah :

  1. Hanya bersumber kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Mereka senantiasa menjadikan Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai sumber pengambilan, baik dalam ibadah, aqidah, mu’amalah, sikap maupun akhlak. Setiap yang sesuai dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah mereka menerima dan menetapkannya. Sebaliknya, setiap yang bertentangan dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah mereka menolaknya, tak peduli siapa pun yang berpendapat dengannya.
  2. Menyerah kepada nash-nash syara’, serta memahaminya sesuai dengan pemahaman As-Salafus Shalih. Mereka menyerah kepada nash-nash syara, baik mereka memahami hikmahnya maupun tidak. Mereka tidak menghakimi nash-nash tersebut dengan akal mereka, tetapi mereka menghakimi akal mereka dengan nash-nash syara’.
  3. Itiba’ dan meninggalkan ibtida’. Mereka tidak mendahului perkataan Allah dan Rasul-Nya, tidak meninggikan suara di atas suara Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan mereka juga tida rela jika seseorang meninggikan suara di atas suara Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
  4. Mereka memperhatikan al-Qur’an, baik dalam hal hafalan, bacaan maupun penafsiran. Juga perhatian dengan al-Hadits, baik dalam hal dirayah (matan, isi hadits) maupun riwayah (pembawa hadits).
  5. Mereka senantiasa berdalil dengan sunnah shahihah dan meninggalkan pembedaan antara hadits mutawatir dengan ahad, baik dalam hukum maupun aqidah.
  6. Mereka tidak memiliki imam yang diagungkan, yang mereka ambil seluruh ucapannya kecuali Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Adapun selain Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam maka mereka menimbangnya dengan al-Qur’an dan as-Sunnah, jika ia sesuai dengan keduanya maka diterima, dan jika tida maka di tolak.



Source link


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *