Keistimewaan Jabir bin Abdillah

Keistimewaan Jabir bin Abdillah

Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu merupakan sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang mulia. Jabir banyak menemani Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam di berbagai peperangan. Tidak hanya itu, Jabir juga meriwayatkan banyak hadis dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabat. Oleh karena itu, Jabir merupakan salah satu sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadis. Banyak sekali keutamaan-keutamaan yang dimiliki oleh Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu, di antaranya adalah:

Membersamai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam di berbagai peperangan

Perang yang pertama kali diikuti oleh Jabir bin Abdillah adalah perang Hamra’ Al-Asad. Hal ini sebagaimana yang diriwayatkan Imam Ahmad dalam sebuah hadis. Jabir bin Abdillah berkata,

غزوت مع النبي صلى الله عليه وسلم ستت عشر غزوة لم أقدر أن أغزو حتى قتل أبي بأحد كان يخفلني على أخواتي و كن تسعا فكان أول ما غزوات معه حمراء الأس

Aku mengikuti perang bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sebanyak 16 peperangan. Dan aku tidak bisa mengikuti perang hingga ayahku syahid pada perang Uhud. Dahulu ayahku memerintahkanku untuk menjaga saudari-saudariku yang berjumlah sembilan. Perang pertama yang aku ikuti bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi  wasallam adalah perang Hamra’ Al-Asad.[1]

Dalam riwayat lain yang diriwayatkan oleh Imam Muslim,

عن أبي الزبير أنه سمع جابر بن عبد الله يقول : غزوت مع رسول الله صلى الله عليه وسلم تسع عشرة غزوة، قال جابر : لم أشهد بدرا و لا أحدا منعني أبي، قال : فلما قتل عبدالله يوم أحد لم أختلف عن رسول الله صلى الله عليه وسلم في غزوة قط

Dari Abu Az-Zubair, bahwasanya aku mendengar Jabir bin Abdillah mengatakan, “Aku telah berperang bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sebanyak sembilan belas peperangan.” Kemudian Jabir melanjutkan, “Aku tidak mengikuti perang Badar dan perang Uhud karena ayahku melarangku.” Kemudian Jabir kembali melanjutkan, “Ketika Abdullah (ayahku) terbunuh pada perang Uhud, aku tidak melewatkan sedikit pun kesempatan untuk perang bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.” [2]

Hadis ini menunjukkan bahwa Jabir bin Abdillah membersamai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sebanyak 19 peperangan dan tidak mengikuti perang Badar dan perang Uhud.

Ada sebuah kisah yang menunjukkan keutamaan Jabir bin Abdillah pada perang Hamra Al-Asad. Sepulangnya dari perang Uhud, hanya semalam tinggal di Madinah, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam kembali menghimpun pasukan untuk mengejar kaum musyrikin Makkah yang dipimpin oleh Abu Sufyan bin Harb. Banyak yang ingin bergabung, termasuk sekitar tiga ratus kaum munafiqin pimpinan Abdullah bin Ubay, yang dalam perang Uhud mereka pulang dahulu sebelum pertempuran dimulai. Tetapi dengan tegas Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Yang boleh bergabung dalam pasukan ini, hanyalah orang-orang yang sebelumnya mengikuti perang Uhud.”

Jabir datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan meminta ijin untuk mengikuti pasukan tersebut. Dia berkata, “Ya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, aku sangat senang bila senantiasa mengiringi engkau berjuang di jalan Allah. Tetapi, kemarin itu ayahku meminta agar aku tinggal di rumah mengurusi saudara-saudaraku. Karena itu, izinkanlah aku mengikuti peperangan kali ini, sebagai ganti ayahku yang telah syahid di medan Uhud.”

Rasulullah melarang Jabir bin Abdillah untuk ikut. Tetapi, Jabir tetap memaksa sehingga beliau mengizinkannya ikut serta.

Saksi mukjizat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam

Jabir bin Abdillah menjadi saksi mukjizat keberkahan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Hal ini Jabir dapati pada saat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam membantu untuk menunaikan utang ayahnya, yaitu Abdillah radhiyallahu ‘anhu. Setelah menyelesaikan semua urusan utang ayahnya, kurma-kurma yang berada di dekat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidak berkurang sedikit pun. Di kisah lain, pada saat persiapan perang Khandaq, banyak sahabat yang kelaparan dan bahkan Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam sampai mengganjal perutnya dengan batu. Rasulullah memerintahkan para sahabat untuk makan di kediaman Jabir bin Abdillah. Setelah Rasulullah memberikan doa, makanan yang dihidangkan Jabir cukup, dan bahkan membuat kenyang para sahabat.

Mendapatkan doa ampunan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan At-Tirmidzi dari Jabir radhiyallahu ‘anhu berkata,

استغفر لي رسول الله صلى الله عليه وسلم ليلة البعير خمسا وعشرين مرة: هذا حديث حسن غريب

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam beristigfar untukku sebanyak 25 kali pada malam aku menjual unta.” Hadis ini hasan gharib[3]

Dalam sebuah kisah unta, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mendoakan ampunan kepada Jabir bin Abdillah. Rasulullah juga mendoakan keberkahan untuk Jabir pada malam itu. Hal ini menunjukkan keutamaan Jabir bin Abdillah.

Merupakan salah satu sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadis

Jabir bin Abdillah merupakan salah satu di antara tujuh sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadis Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Selain Jabir semangat dalam mengikuti peperangan bersama Rasulullah, Jabir juga sangat mencintai ilmu dan bersemangat dalam meraihnya. Jabir bin Abdillah meriwayatkan hadis sebanyak 1540 hadis. [4] Jabir meriwayatkan hadis dari Rasulullah, para sahabat, dan para tabi’in. Jabir juga melakukan perjalanan untuk menuntut ilmu dan salah satu kisah yang terkenal adalah Jabir menempuh jarak selama satu bulan hanya demi sebuah hadis. Jabir merupakan sahabat yang diberikan pemahaman yang mendalam dalam agama dan menjadi rujukan para sahabat dan tabi’in ketika masa hidupnya. [5]

Baca juga: Kisah Sa’ad bin Abi Waqash

***

Penulis: Gazzeta Raka Putra Setyawan

Artikel: Muslim.or.id

 

Catatan kaki:

[1] Musnad Imam Ahmad, 3: 329.

[2] Shahih Muslim, no. 1813.

[3] Sunan At-Tirmidzi, no. 3852. Bab Manaqib Jabir bin Abdillah

[4]

[5]

Source link


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *