- Keutamaan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
- Shalawat Kepada Nabi, Keutamaan Serta Faidahnya
- Anjuran Bershalawat Kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
- Keutamaan Shalawat Untuk Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
- Keutamaan Banyak Membaca Shalawat Kepada Nabi
Hukum Tambahan Sayyidina Dalam Shalawat
- Hadits Keutamaan Shalawat Kepada Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam-
- Hadits Palsu Tentang Keutamaan Shalawat Kepada Nabi
- Mengapa Ibrahim Disebut Secara Khusus Dalam Tasyahhud?
Mengucapkan shalawat untuk Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam diperintahkan oleh syari’at pada waktu-waktu yang dipentingkan, baik yang hukumnya wajib atau sunnah muakkadah. Dalam kitab Jalaa’ul Afhaam, Ibnul Qayyim rahimahullah menyebutkan 41 waktu (tempat). Beliau rahimahullah memulai dengan sesuatu yang paling penting yakni ketika shalat di akhir tasyahhud. Di waktu tersebut para ulama sepakat tentang disyari’atkannya bershalawat untuk Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, namun mereka berselisih tentang hukum wajibnya. Di antara waktu lain yang beliau sebutkan adalah di akhir Qunut, kemudian saat khutbah, seperti khutbah Jum’at, hari raya dan istisqa’, kemudian setelah menjawab muadzdzin, ketika berdo’a, ketika masuk dan keluar dari masjid, juga ketika menyebut nama beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengajarkan kepada kaum Muslimin tentang tatacara mengucapkan shalawat. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan untuk memperbanyak membaca shalawat kepadanya pada hari Jum’at.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أَكْثِرُوا الصَّلاَةَ عَلَيَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَلَيْلَةَ الْجُمُعَةِ، فَمَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ عَشْرًا.
“Perbanyaklah kalian membaca shalawat kepadaku pada hari dan malam Jum’at, barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali niscaya Allah bershalawat kepadanya sepuluh kali.”
Leave a Reply