Qana’ah, Hal yang Mulai Memudar di Tengah Masyarakat
Qana’ah, Hal yang Mulai Memudar di Tengah Masyarakat
Mungkin kita pernah menjumpai orang yang secara ekonomi pas-pasan, tapi ia tenang dan bahagia dalam menjalani kehidupannya dan tidak merasa kekurangan. Disisi lain, mungkin kita juga pernah menjumpai orang yang secara ekonomi lebih dari berkecukupan tapi senantiasa merasa gelisah dan tidak merasa cukup dengan hartanya yang melimpah.
Apa yang membedakan keduanya sehingga jumlah materi yang mereka miliki tidak menjadi sebab kebahagian atau kegelisahan mereka?
Apa itu Qana’ah?
Di dalam Islam, terdapat salah satu sifat terpuji bernama Qana’ah. Qana’ah artinya ridho atau merasa cukup terhadap apa yang telah Allah berikan. [1]
Qana’ah merupakan sifat yang Allah perintahkan kepada hambanya. Hal ini sebagaimana yang termaktub dalam surat al-A’rof ayat 144, Allah berfirman,
(فَخُذْ مَا آتَيْتُكَ وَكُن مِّنَ الشَّاكِرِينَ)
“…Maka ambillah apa yang telah Aku berikan kepadamu dan jadilah orang yang bersyukur.”
Ayat ini merupakan perintah agar kita bersifat qana’ah terhadap apa yang telah Allah berikan. [2]
Urgensi qana’ah pada diri seorang hamba itu nyata dampaknya dalam kehidupan sehari-hari. Qana’ah ini lah yang membedakan sikap seseorang dalam menjalani kehidupan. Betapa banyak orang yang hari-harinya diliputi rasa gelisah karena selalu merasa kekurangan, stres karena apa yang dia usahakan tidak sesuai apa yang dia peroleh, tamak dan rakus sampai-sampai tidak segan mengambil hak orang lain dengan cara korupsi, mencuri, dan sebagainya.
Qana’ah adalah Solusi untuk Tenang dalam Kehidupan Duniawi
Maka sifat qana’ah ini menjadi solusi bagi setiap orang untuk tenang dan damai dalam menjalankan kehidupan duniawinya.
Rasulullah bahkan menggambarkan orang yang qana’ah itu sebagai orang yang beruntung:
(قَدْ أَفْلَحَ مَنْ أَسْلَمَ وَرُزِقَ كَفَافًا وَقَنَّعَهُ الله بِمَا آتاه)
“Sungguh beruntung orang yang beragama islam, dan diberikan rezeki yang mencukupi kebutuhannya, serta diberi kepuasan oleh Allah atas apa yang telah Allah berikan kepadanya.” (HR. Muslim)
Kita butuh menghiasi diri kita hari ini dengan sifat qana’ah, agar kita merasa tenang dalam menjalani hidup, selalu bersyukur atas segala kondisi yang dihadapi dalam hidup, dan tidak diperbudak oleh harta.
Sebanyak apapun harta yang kita kumpulkan, tidak akan pernah cukup kalau tidak dibarengi sifat qana’ah.
Simaklah nasihat dari salah seorang sahabat Rasulullah yang dijamin masuk surga, Sa’ad bin Abi Waqqash kepada anaknya, beliau berkata,
(يا ُبنَيَّ،إذاطَلبَت الِغنى فاطُلبْه بالقناعِة؛ فإنَّه من لم يُكْن له قناعٌة لم ُيْغِنه مال)
“Nak, Jika engkau mencari kekayaan, maka carilah ia dengan dibarengi sifaat qana’ah, sebab orang yang tidak memiliki sifat qana’ah tidak akan pernah merasa cukup dengan hartanya.” [3]
Demikianlah urgensi sifat qana’ah itu bagi setiap manusia. Disamping berdoa, berusaha, dan tawakkal dalam mengerjakan kehidupan duniawinya, ia juga perlu menghiasinya dengan sifat qana’ah, agar ia tidak merasa kecewa atas apa yang Allah takdirkan kepadanya.
Ditulis oleh: Ustadz Bagus Muidun, Lc.
Referensi:
[1] al-Qadhi ‘Iyadh, Masyariq al-Anwar: 2/187
[2] Imam al-Qurthubiy, al-Jami’ li Ahkam al-Qur’an: 7/280
[3] Ibnu ‘Asakir, Tarikh Dimasq: 20/36
Leave a Reply