Penyusun : Fariq Gasim Anuz
Kita, sebagai orang tua, selalu memikirkan keadaan anak-anak kita. Anak-anak merupakan nikmat sekaligus amanat yang kelak akan kita pertanggungjawabkan di hari perhitungan di akhirat. Anak adalah aset yang sangat berharga. Kita membutuhkan doa-doa dari anak-anak yang shalih setelah kita wafat.
Banyak orang tua yang mengadu dan curhat kepada penyusun tentang perilaku anak-anak mereka yang diketahui oleh orang tua.
Sebagian orang tua gelisah pula karena tidak mengetahui apa yang dilakukan anak di dalam rumah (dengan HP-nya) dan di luar rumah.
Doa merupakan cara yang ampuh dan manjur untuk kebaikan anak-anak kita. Selain memanjatkan doa, orang tua perlu menjadi teladan yang baik bagi anak-anaknya. Allah akan menjaga orang tua dan anak-anaknya jika orang tua menjaga aturan-aturan-Nya. Di antara teguran Allah kepada orang tua atas perilaku buruk anak adalah akibat dari dosa-dosa orang tua.
Orang tua pun tetap memiliki rasa gelisah meskipun anak-anak kita sekarang istiqamah, karena hati manusia itu berbolak-balik. Terhadap diri sendiri juga kita tetap gelisah tentang bagaimana nasib kita di akhir hayat. Tidak ada jaminan bagi orang tua dan anak-anak untuk tetap istiqamah.
Semoga Allah meneguhkan hati kita dan anak-anak kita untuk tetap istiqamah sampai akhir hayat, aamiin.
Sumber penghasilan yang halal juga berpengaruh bagi kebaikan anak. Termasuk, cara orang tua mendidik anak juga berpengaruh dalam penerimaan atau penolakan anak atas apa yang orang tua inginkan dari anak.
*Doa orang tua untuk anaknya termasuk doa yang mustajab.* Berapa banyak anak-anak yang hendak berbuat dosa besar dipalingkan dan dilindungi oleh Allah sehingga mereka tidak jadi berbuat dosa disebabkan doa-doa orang tua mereka yang dikabulkan oleh Allah.
Berikut ini doa-doa yang sengaja disusun untuk diri saya sendiri dan untuk setiap orang tua.
Semoga Allah memberikan taufik kepada kita untuk rutin dan tidak putus berdoa untuk diri sendiri, kedua orang tua, istri / suami dan anak-anak yang kita cintai:
*اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ مَنَّ عَلَيْنَا بِنِعْمَةِ الْأَوْلَادِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَىٰ رَسُوْلِ اللَّهِ وَعَلَىٰ آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَىٰ يَوْمِ الدِّيْنِ*
_Alhamdulillahilladzii manna ‘alainaa bini’matil awlaad, washshalaatu wassalaamu ‘alaa rasuulillah wa ‘alaa aalihi wa ash haabihi ajma’iin, waman tabi’ahum bi ihsaanin ilaa yaumiddiin_
*رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ*
_Rabbi hab lii minash shalihin_
“Ya Rabb, anugerahkanlah kepadaku keturunan yang termasuk orang-orang shalih.”
(Surat Ash Shaaffaat 100)
*رَبِّ ٱجْعَلْنِى مُقِيمَ ٱلصَّلَوٰةِ وَمِن ذُرِّيَّتِى ۚ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَآءِ*
_Rabbij’alnii muqiimash-shalaati wa min dzurriyyatii rabbanaa wa taqabbal du’aa_
“Ya Rabbku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Rabb kami, perkenankanlah doaku.”
(Surat Ibrahim 40)
*رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ*
_Rabbi hab lii milladunka dzurriyyatan thayyibatan innaka samii’uddu’aa_
“Ya Rabbku, anugerahilah kepadaku keturunan yang baik dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa.”
(Surat Ali Imran 38)
*رَبِّ اَوۡزِعۡنِىۡۤ اَنۡ اَشۡكُرَ نِعۡمَتَكَ الَّتِىۡۤ اَنۡعَمۡتَ عَلَىَّ وَعَلٰى وَالِدَىَّ وَاَنۡ اَعۡمَلَ صَالِحًا تَرۡضٰٮهُ وَاَصۡلِحۡ لِىۡ فِىۡ ذُرِّيَّتِىۡ ؕۚ اِنِّىۡ تُبۡتُ اِلَيۡكَ وَاِنِّىۡ مِنَ الۡمُسۡلِمِيۡنَ*
_Rabbi auzi’ni an asykura ni’matakal-lati an’amta ‘alayya wa ‘ala waalidayya, wa an a’mala shaalihan tardaahu, wa aslih lii fii dzurriyyatii, innii tubtu ilaika wa innii minal-muslimiin_
“Ya Rabbku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridhai; dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sungguh, aku termasuk orang muslim.”
(Surat Al Ahqaaf 15)
