╔══꧁✿✿°°°°✿✿꧂══╗

𝗦𝗕𝗨𝗠
𝗦𝗼𝗯𝗮𝘁 𝗕𝗲𝗿𝘁𝗮𝗻𝘆𝗮
𝗨𝘀𝘁𝗮𝗱𝘇 𝗠𝗲𝗻𝗷𝗮𝘄𝗮𝗯

╚══꧁✿✿°°°°✿✿꧂ ══╝

𝗡𝗢 : 1⃣9⃣7⃣6⃣

𝗗𝗶𝗿𝗮𝗻𝗴𝗸𝘂𝗺 𝗼𝗹𝗲𝗵 𝗚𝗿𝘂𝗽 𝗜𝘀𝗹𝗮𝗺 𝗦𝘂𝗻𝗻𝗮𝗵 | 𝗚𝗶𝗦
https://grupislamsunnah.com

𝗞𝘂𝗺𝗽𝘂𝗹𝗮𝗻 𝗦𝗼𝗮𝗹 𝗝𝗮𝘄𝗮𝗯 𝗦𝗕𝗨𝗠
𝗦𝗶𝗹𝗮𝗸𝗮𝗻 𝗞𝗹𝗶𝗸 : https://t.me/GiS_soaljawab

═══════゚・:✿:・゚═══════

𝗛𝗨𝗞𝗨𝗠 𝗗𝗢𝗔 𝗗𝗔𝗡 𝗦𝗛𝗔𝗗𝗔𝗤𝗔𝗛 𝗔𝗡𝗔𝗞, 𝗕𝗔𝗚𝗜 𝗢𝗥𝗔𝗡𝗚 𝗧𝗨𝗔 𝗬𝗔𝗡𝗚 𝗧𝗜𝗗𝗔𝗞 𝗣𝗘𝗥𝗡𝗔𝗛 𝗦𝗛𝗔𝗟𝗔𝗧 𝗦𝗘𝗠𝗔𝗦𝗔 𝗛𝗜𝗗𝗨𝗣𝗡𝗬𝗔

Nama: Wiwin Winarti
Angkatan: T. 07
Grup : 008
Nama Admin : Fiqalbi Hasanah
Nama Musyrifah : Ruri Desnawati
Domisili : Jawa Barat

𝗣𝗲𝗿𝘁𝗮𝗻𝘆𝗮𝗮𝗻

بسم الله الرحمن الرحيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Izin bertanya Ustadz.

Afwan, apabila orang tua meninggal yang dalam keadaan sehatnya beliau tidak mau shalat.
Bolehkah kita mendo’akan dan meminta ampunan untuk beliau dan bershadaqah atas nama beliau ?

Apabila keluarga kita melakukan tahlilan (karena tradisi yang kuat) dan saya belum bisa/berani melarangnya.

Apakah cukup buat saya dengan mengingkarinya saja di hati ?

Lalu berdosakah saya, jika saya mengabari kematian bapak kepada anak-anaknya, di saat bapak sudah meninggal ?

Karena memang saya tidak tahu bapak akan meninggal, sehingga mereka tidak melihat bapak mereka untuk terakhir kalinya. Karena sudah dimakamkan.

Mohon jawabannya Ustadz.

جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم.

𝗝𝗮𝘄𝗮𝗯𝗮𝗻

وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله أما بعد.

Para ulama berbeda pendapat dalam hal ini, yang masih mau sholat (bolong-bolong) dan menyakini kewajiban sholat, maka boleh dan bahkan wajib bagi anak untuk mendoakan orang tuanya.

Karena doa anak shaleh sampai kepada orang tuanya.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

[ إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ ]

“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh.”
(HR. Muslim 1631)

Boleh bagi anda mengingkari kemungkaran dengan hati, jika anda tidak mampu mengingkarinya dengan tangan ataupun lisan. Dan pengingkaran dengan hati merupakan bentuk selamah lemahnya iman, artinya imannya masih ada jika masih mau mengingkari kemungkaran dengan hati.

[ عَنْ أَبِي سَعِيْدٍ الخُدْرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ ﷺ يَقُوْلُ: «مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَراً فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَستَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَستَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الإِيْمَانِ ] رَوَاهُ مُسْلِمٌ

“Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa dari kalian melihat kemungkaran, ubahlah dengan tangannya. Jika tidak bisa, ubahlah dengan lisannya. Jika tidak bisa, ingkarilah dengan hatinya, dan itu merupakan selemah-lemahnya iman.”
(HR. Muslim)
[HR. Muslim 49]

Anda tidak berdosa, apabila anda tidak memberi tahu berita wafat orang tua anda (sampai dikebumikan) kepada anak anaknya yang lain. Hanya saja apa yang anda lakukan kurang bijak, dikarenakan anak-anak yang lain juga berhak untuk mendapatkan berita kematian bapak mereka. Dan sebaiknya anda memberi tahu anak yang lain, sebelum bapak anda dikuburkan agar mereka juga mengetahui terlebih dahulu keadaannya.

Jika memang mereka sudah ikhlas dan ridha, maka tidak masalah orang tua anda langsung dikuburkan. Diantara maslahat lainnya mereka (suadara anda) yang masih sempat dan bisa menshalatkan, mengkafani dan memandikan serta bisa mengantarkan jenazah bapaknya ke kuburuan dan hal ini dalam rangka menunaikan kewajiban anak kepada orang tuanya.

SBUM : Sobat Bertanya Ustadz Menjawab
Berisi Pertanyaan dari Sobat Akhwat, tetapi untuk member yang boleh joint Umum
Supaya dapat bermanfaat untuk semua umat

View Source

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Secret Link